BAB 2 - Berakhir

96 30 11
                                    

"Apa hanya aku seseorang yang pernah kau beri goresan pilu ?."

Andra menginjakkan kakinya di lorong kelas yang masih sepi. Dengan senyum yang mengambang di hari pertamanya masuk sekolah. Ia menatap sekelilingnya, hingga pandangannya jatuh ke arah siswa yang tengah bermain basket sendirian. Ia menghampiri siswa itu, siswa yang sejak tadi ia cari keberadaannya.

Andra berjalan mendekat ke arah siswa itu. "Lo Kevin kan ?."

Siswa itu pun menghentikan permainan basketnya. Menatap datar ke arah seseorang yang sama sekali tidak ia kenal. "Iya, lo siapa ?."

"Gue Andra, siswa baru disini." Andra mengulurkan tangannya.

Kevin membalas jabatan tangan dari Andra lalu sekejap melepaskannya. "Ada apa ?."

Andra tersenyum, senyum yang tidak bisa di artikan oleh Kevin. "Lo pacarnya Natalie. Benerkan ?."

Mendengarnya, Kevin pun mengangguk. "Tahu dari mana ?."

"Nggak penting buat gue jawab. Yang jelas gue mau ngasih tahu sesuatu ke lo."

Kevin menaikkan sebelah aslisnya.

"Gue pacarnya Natalie."

Ucapan dari Andra sontak membuat Kevin terkekeh pelan. "Halu lo."

"Terserah kalau lo nggak percaya", ucap Andra sembari tersenyum remeh.

Tak tahan, Kevin pun mencengkram kerah seragam Andra. Menatapnya dengan tatapan mengerikan. "Nggak usah nyari gara-gara sama gue atau..."

"Atau apa ?. Lo pikir gue takut dengan ancaman lo ?!", potong Andra cepat lalu mendorong Kevin mundur.

"Ck.. Lo iri sama gue ?." Kevin menatap angkuh ke arah Andra.

"Lo yang memulainya duluan bukan gue. Lo udah ngambil Natalie dari gue !", tegas Andra.

"Lo ada bukti ?. Heh, bangun !. Khayalan lo terlalu tinggi." Kevin menepuk-nepuk pundak Andra sembari tersenyum lebar.

Rahang Andra mengeras. Detik berikutnya, ia menepis tangan Kevin dengan kasar. "Kenapa nggak lo tanya langsung ke Natalie ?. Gue kasihan lihat lo yang cuma di jadiin pelampiasannya doang. Dan bodohnya, lo nggak pernah menyadari itu."

"Brengsek !. Lo nggak tahu apa-apa tentang hubungan gue sama Natalie." Kevin berusaha menahan amarahnya yang siap meledak.

"Gue yang lebih dulu pacaran sama Natalie. Jadi, yang pantes lo sebut brengsek itu diri lo sendiri. Cih, goblok lo pelihara."

Kevin mengepalkan jarinya dengan kuat. Matanya memerah, menyorotkan kebencian. "Apa mau lo sebenarnya ?."

"Nggak perlu gue kasih tahu seharusnya lo udah ngerti."

"Ckk.. kalau gue nggak mau ?." Kevin menyunggingkan senyum miringnya.

"Kita lihat seberapa lama lo bertahan. Gue nggak maksa. Lo bakal tahu dengan sendirinya siapa pilihan Natalie. Orang bego kayak lo atau gue yang selama ini dia tunggu", ucap Andra dengan senyum penuh kemenangan.

"Lo itu cuma masa lalunya. Nggak usah belagu jadi orang", balas Kevin yang tak mau kalah.

"Perlu gue ingetin sekali lagi ?!. Gue itu pacarnya dan lo cuma di jadiin pelariannya doang. Haha.. ck kalau gue jadi lo pasti udah malu banget. Mau ditaroh dimana tuh muka kalau seandainya anak-anak disini pada tahu." Andra berucap sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Geram, Kevin pun kembali mencengkram kerah seragam Andra. "Nggak usah main-main sama gue !."

Andra mendorong Kevin mundur. Ia mulai mendekat. Dan lagi-lagi ia tersenyum penuh kemenangan. "Gue nggak pernah sekalipun kepikiran buat berurusan sama bocah ingusan kayak lo."

REYGRAN for NATALIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang