#3 YOU AND ME

4 1 0
                                    

Lia membuka matanya dan lia bingung dimana dia tempat ini seperti sebuah hutan namun disebelah kanan nya terdapat dirinya yang memakai gaun putih dan rambutnya putih dan kulitnya bercahaya terdapat sayab yang berwarna putih dibelakangnya terdapat sebuah tempat yang indah dan terang .

Dan di sebelah kirinya ada dirinya namun rambutnya berwarna hitam senada dengan gaunnya berwarna hitam dan merah kulitnya berwarna putih pucat terdapat tanduk kecil dan sayab berwarna merah cantik tapi menyeramkan

" kenapa aku disini " tanya lia bingung sekarang ia ada 3

" kau berada diantara kebahagianmu dan kebencianmu" ucap dirinya yang disebelah kanan dengan menampilkan senyum cantiknya

" saat kau marah maka kau tak bisa mengendalikan amarahmu maka kau akan dikendalikan olehnya " kata nya lagi sambil menunjuk diriku yang lain yang berada di sebelah kiriku .

" kau sudah menggunakan amarahmu sebanyak 3 kali namun bukan amarah biasa amarah yang tak terkendali maka dia akan menguasai tubuhmu "

" tapi aku tak mengerti mengapa aku ada 3 "

Diriku yang berada di sebelah kiri berucap " aku adalah bentuk dari amarah dan kebencianmu dan dia adalah bentuk dari kebahagianmu dan didalam dirimu tercampur dua darah "

Lia masih tak mengerti ucapan dari dirinya sungguh sekarang ia bingung

" intinya kami adalah bagian dari dirimu dan kau takkan bisa membuat kami menghilang darimu " ucap dirinya yang bersayap putih

" aku tak mengerti " lia memandang kedua makhluk menyerupainya sungguh mereka mirip sekali dengannya .

" kau adalah pemegang buku sakral itu lia kau menguasainya dia memilihmu karna kau istimewa kau hanya satu didunia ini dan buku itu berubah menjadi kalung yang sekarang kau pakai . Kalung itu akan memberitahukan jati dirimu dan didalam tubuhmu tersegel kekuatan yang selama ini kau tak tahu itulah mengapa dirimu tak memiliki kekuatan sihir "

Saat mendengar itu lia seperti ditarik suatu cahaya .

Lia membuka mata ternyata hanya mimpi ia kira semua kejadian yang ia alami bukan mimpi .

Tunggu jika memang ini mimpi kenapa ia memakai kalung yang ada di mimpinya berati semua nyata .

Disaat lia sibuk dengan semua keanehan yang ia alami .

Tiba tiba dion datang dan menatap lia seperti biasa datar .

" untuk apa kau disini " lia menatap dion sinis

" ini istana ku aku berhak kemana saja tanpa harus meminta izin dari siapapun "

Dion menatap wanita dihadapannya dengan wajah yang tak dapat diartikan

" makan kau belum makan sejak kemarin " dion memberikan sebuah nampan yang berisikan sebuah cangkir dan seketika lia ingin muntah

" aku bukan kau yang meminum darah "

" ini bukan untukmu ini untukku" kata dion sambil meminum darah itu di depan lia membuat ia memucat seketika ia merasa merinding melihat orang meminum darah .

" bisakah kau meminumnya di tempat lain kau membuatku mual " lia menutup mata dan hidungnya ia merasa sangat mual saat bau anyir menyeruak ke rongga hidungnya .

" makan " lia bingung iblis ini menyuruhnya makan tapi yang ia sodorkan adalah darah yang benar saja lebih baik ia tak makan dari pada meminum darah itu .

" buka matamu dasar peri bodoh" karna merasa dihina lia membuka matanya cepat sebuah nampan berisikan makanan lezat ada di depan matanya namun ia tak berserela tatkala mengingat darah yang diminum dion .

" aku tak selera " lia mengalihkan pandangannya ia lapar tapi ia tak berselera mungkin sedikit aneh untuk didengar namun itu memang yang dirasakan lia saat ini .

" Buka mulutmu " dion menyodorkan makanan kemulut wanita itu namun lia menggeleng keras

namun dengan kasar dion membuka kasar mulut lia sehingga mau tak mau ia harus menelannya .

Karna paksaan lia tersedak hingga terbatuk batuk matanya juga berair namun bukan menangis tapi karna tersedak .

" dasar iblis kasar " lia mengambil air dan meneguknya.

Dion tak menjawab ia malah menyodorkan kembali makanan kemulut lia .

Jika lia tak membuaka mulut iblis di hadapannya ini akan melakukan hal kasar apa boleh buat dengan berat hati lia membuka mulut dan memakan makanan itu dengan pelan

Dion terus menyuapinya hingga satu piring makanan telah habis jangan mengatakan bahwa lia lapar itu hanya paksaan dari iblis dihadapannya ini .

Namun terbelalak saat iblis itu ingin menyuapinya lagi no.. perutnya sudah kembung ditambah satu piring lagi sungguh gila iblis dihadapannya ini .

" kau mau membuatku muntah kau kira aku
tidak kenyang hahh" lia menampik tangan dion yang ingin menyuapinya lagi .

Akhirnya lia bernafas lega saat iblis itu menurunkan tangannya .

" bolehkah aku keluar aku mau menghirup udara segar aku tak mau berada di sini sampai aku mati " lia menatap dion ragu jelas bahwa iblis dihadapannya ini tak akan membiarkannya pergi .

" boleh asal kau tak boleh keluar dari istana ini dan satu lagi kau harus berada di sampingku " dion mengatakan dengan wajah yang serius entahlah ia hanya ingin keluar dan melarikan diri jika bisa .

" baiklah" lia menghela nafas ia tak punya pilihan lain apa boleh buat daripada ia dikurung di kamar menyeramkan ini

●●○●●

Lia curiga saat matanya ditutupi kain untuk apa .

Namun saat penutup matanya dibuka ia langsung disuguhkan oleh pemandangan yang menakjubkan nan indah sungguh cantik .

Dion tertegun saat melihat wanita dihadapannya ini tersenyum baru kali ini ia melihat senyumannya itu selama dikerajaannya dia hanya memberikan tatapan sinis darinya
Lia menjulurkan tangannya hingga tangannya merasakan sejuk air yang turun dari atas apalagi kalau bukan air terjun .

Saking senangnya ia tak melihat jalan hingga ia jatuh kesungai yang berwarna hijau tosca .

Dion yang melihat hal itu sontak mengejar lia yang jatuh namun yang ia lihat adalah lia yang sedang berenang .

Lia merasa tubuhnya segar walaupun air disini lumayan dingin tapi ia butuh penyegar untuk kepalanya yang berisi dengan beri ribu pertanyaan.

Namun aksi renangnya terhalang saat kakinya ditarik sesuatu alhasil lia berada didalam air membuat menoleh kebawah ternyata iblis ini menariknya apakah ia ingin membunuhnya semua pikiran negatif berada pada kepala wanita itu .

Namun saat tubuhnya didekap oleh seorang membuat ia terkejut . Pipinya memerah bukan karena dipeluk melainkan karena pasokan udaranya menipis ia memukul dada dion mencoba agar ia melepasnya dan membiarkan ia menghirup udara segar .

Namun lelaki didepannya tak kunjung mengetahuinya hingga dion merasa pukulan dari wanita ini melemah saat ia menghadap ke lia ia kaget dia lupa bahwa lia tak bisa bernafas lama sepertinya dion bisa melihat matanya yang akan terpejam .

Langsung saja dion membawanya kepermukaan air hingga sampai dipermukaan air lia langsung menghirup udara degan rakus sambil terbatuk batuk pipinya pun memerah namun selang beberapa menit dion melihat bibir lia yang memucat dan dengan sigap membawanya keistana .

Cieee ciee si raja kegelapan udah mulai perhatian nih siapakah diantara mereka yang jatuh dahulu apakah lia atau dion tunggu di next chapter yah

MY DRACKNESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang