#5 DUA DARAH

2 1 0
                                    

Lia membalikkan tubuhnya lantaran seseorang menariknya paksa .

" APA YANG KAU LAKUKAN , MELARIKAN DIRI HUUHH ? "
Dion membentak karna lia tertangkap basah sedang mencoba keluar dari kamarnya .

" apa yang kau lakukan " lia berusaha melepas cekalan kuat dion pada tangannya .

" aku hanya ingin mengam-- " lia tak dapat berbicara lantaran dion memotong ucapannya .

" kau akan mengelak hahh " dion memandang bengis lia cekalannya pun semakin ditekan

" dion kau salah paham dengarkan aku " lia berusaha membuat mengerti dion terbesit rasa takut saat menatap dion lelaki ini terlalu seram saat marah .

" ohh kau masih mengelak " dion mengerluarkan kukunya alhasil tangan lia mengeluarkan darah yang terus mengalir dengan tangannya yang mulai membiru .

" lepaskan dion " lagi lagi lia berusaha melepaskan cekalan dion .

" apa yang aku lakukan padamu aku memberimu semuanya kenapa kau mencoba kabur huhh "

" SUDAH KUBILANG ITU SALAH PAHAM "  entah kekuatan dari mana cekalan dari dion bisa terlepas . Lia melihat tangannya yang nyeri luar biasa dan merayapi tubuhnya membuanya merasa lemas .

" dengarkan penjelasanku "

" tak ada yang bisa kau katakan mulutmu terlalu kotor untuk mengucapkan kebenaran " dion menghempaskan tubuh lia ke dinding hingga membuat suara keras . Lia terduduk lemas di lantai semua badannya terasa sakit .

" a-ada sebuah pa--nah di jende-la" suara lia hampir seperti bisikan . Namun dion sangat jelas mendengarkannya .

Namun terlambat lia sudah pingsan dengan keadaan yang sangat berantakan .

Dion berjalan ke jendela ternyata benar terdapat sebuah panah ternyata lia hanya berusaha menggapai panah itu sungguh bodohnya dia tak mendengarkan penjelasaannya terlebih dahulu .

Tunggu sejak kapan dia ada rasa menyesal . Dion mengambil kertas yang berada di panah itu

Permainan baru menanti kau sayang tunggu kedatangan ku

Dion meremas kertas itu dan mematahkan panah itu .

Dion berbalik dan mendapati tubuh lia yang kacau darah segar keluar dari tangannya dan tubuhnya mulai membiru pantas saja bekas cakarannya memberi racun .

Dion segera membaringkan tubuh lia ke ranjang dengan hati hati . Dan dion menarik luka yang ada pada cakarannya karna hanya dia yang mampu mengambil racunnya sendiri lalu ia memanggil tabib untuk mengobati lia .

Seseorang melihat pertengkarannya dion dan lia membuatnya tersenyum     "sampai kapan kau akan bertahan dewi kecilku " lalu orang itu hilang ditelan oleh asap hitam .

●●○●●

Disinilah lia berada hanya berdiam diri kamarnya semenjak dion melukainya makhluk itu tak pernah mengunjunginya ke kamar lalu apa yang di pikirkan lia dion sudah menyakitinya .

Namun lia teringat sesuatu panah itu ..

Lia pun beranjak dan tak menemukan anak panah itu sungguh aneh apa mungkin dion mengambilnya .

Lia tak menghiraukannya karna kejadian yang lalu membuat tekadnya kuat untuk melarikan diri .

Saat lia berusaha membuat rencana untuk keluar dari tempat ini namun sebuah pintu terbuka membuat lia menolehkan kepalanya ke asal suara itu ternyata sudah ada dion yang berdiri dengan gagahnya .

"Mau apa kau kesini , ingin menyiksaku lagi " lia berucap tanpa menolehkan kepalanya .

Sebuah pelukan dari belakang membuat lia terkejut dan membeku ditempat .

MY DRACKNESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang