Flashback
Gedung besar itu hampir saja menusuk langit. Begitu tinggi menjulang ke angkasa. Langit begitu biru bersih dari awan putih atau hitam. Cuaca sedang terik pada siang itu. Shira dan teman-temannya sedang berjalan menuju sebuah bar yang bernama The Village. Nampak riuh orang-orang bersenang-senang dengan minuman dan juga perempuan. Mata Shira menelusuri semua wajah yang ada di dalam. Dia memberikan kode kepada teman-temannya untuk berpencar. Nampaknya dia sedang mencari seseorang.
Matanya tertuju pada seorang pria gendut dan botak yang sedang bersenang-senang dengan beberapa para tuna Susila pojok ruangan. Dia tertawa terbahak-bahak dengan merangkul perempuan yang ada di sana. Senyuman tipis muncul di bibir Shira. Dia berjalan cepat menuju pria itu. Shira dengan penampilan yang sangar, langsung mengeluarkan katananya yang sedari tadi dia bungkus dengan kain. Dia tebas kepala pria itu hingga terpisah dari tubuhnya. Semua orang berteriak histeris ketakutan. Beberapa anak buahnya hendak melawan. Namun apa daya, mereka malah menjadi bulan-bulanan Shira. Luka di sekujur tubuh mereka membuat mereka tak bisa berdiri. Mereka kesakitan. Orang-orang menyingkir dari sekitarnya.
Tiba-tiba dari belakang Shira seseorang sedang berlari dengan membawa kursi hendak memukul Shira. Namun sia-sia, dia malah tertusuk perutnya oleh katana Shira. Darah bercucuran keluar dari perutnya. Dari sisi yang lain juga ada beberapa. Mereka semua menyerang Shira yang tepatnya ada di pojok ruangan. Dengan cepat, ayunan katananya menjatuhkan mereka semua. Tidak ada yang menandingi kemampuan berkelahinya. Hingga akhirnya seorang pria China keluar dari balik pintu sisi pojok yang lain. Dia dan kelompoknya sekitar sepuluh orang memecah keriuhan bar. Shira dan teman-temannya sekarang berkumpul. Pertarungan antara kelompok Shira yang bernama Zankokuna bersiap menghadapi para mafia china yang mungkin adalah anggota TRIAD.
"Oh, jadi kau yang di sebut Si Pirang. Aku sudah menunggumu. Kabar kehebatan berkelahimu sudah terdengar sampai di China. Kalian para samurai, tidak akan pernah bisa mengalahkan Kungfu kami. Aku ingin sekali bertarung denganmu. Dan kini adalah kesempatan emas untuk melakukannya."
"Jangan pernah sombong wahai para anggota TRIAD. Kalian bagi kami hanyalah semut kecil di antara para singa. Kami tidak akan pernah takut dengan tarian Kungfumu. Kalau soal menari, aku juga bisa kali."
"Banyak omong. Serang!" pria China itu memerintah anak buahnya untuk menyerang. Mereka berlari ke arah Shira dan teman-temannya berada. Pria China itu melemparkan pedangnya dari kejauhan ke arah Shira. Dengan reflek yang bagus, dia menangkisnya dengan katana kebanggaannya. Pedang itu menyamping di sebelah kiri Shira. Pria China itu hanya tersenyum melihatnya. Tiba-tiba pedang itu kembali lagi ke arah Shira karena ada benang berwarna bening terikat di gagang pedang yang sulit terlihat oleh mata. Serangan itu mengenai lengan kiri Shira. Darah mulai menetes.
Shira benar-benar marah melihat apa yang barusan terjadi. Dia goyang-goyangkan katananya lalu berlari menuju pria China itu berada. Ayunan pedangnya membuat lawan kuwalahan menangkisnya. Begitu kuat dan cepat. Bahkan sukar untuk dibaca. Beberapa bagian tubuh lawan terkena goresan pedang Shira.
Bar menjadi sangat kacau. Pertarungan antara dua geng besar ini membuat kerugian yang tak terkira. Kelompok Shira masih tegap berdiri. Pria China itu dan anak buahnya sudah tumbang satu persatu. Hanya tinggal pria China yang sudah berlumuran darah di tubuhnya. Semua anak buahnya sudah tewas. Dia masih mencoba untuk berdiri.
"Memang hebat sekali kau, Si Pirang. Kau bisa mengalahkan salah satu anak buah terbaikku dalam waktu yang singkat. Aku ingin sekali sedikit bermain. Tapi nampaknya kau sudah begitu Lelah dengan pertarunganmu hari ini. Lain kali kita akan bertemu lagi dengan kondisi yang berbeda tentunya. Permisi." Pria dengan pakaian fulldress itu meninggalkan Shira dan taman-tamannya berdiri. Mereka langsung meninggalkan tempat tanpa memberikan serangan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shira
Romanceseorang samurai yang tobat dan ingin berhenti dari dunia hitam, ternyata terpaksa masuk lagi ke dalam dunia itu gara-gara menolong seorang wanita yang keluarganya dibantai oleh segerombolan gengster.