"Naik." kata Jungkook pada Taehyung yang terus menunduk sepanjang lengannya ditarik hingga parkiran.
"Aku kemari dengan Jimin." balas Taehyung pelan.
"Dan apakah aku peduli?"
Taehyung dipakaikan helm yang biasa dikenakan Yeri, tapi Taehyung menolak dengan menggeleng.
"Aku akan pulang dengan Jimin." kata Taehyung sambil mencoba melepaskan helm yang Jungkook pasangkan dikepalanya.
"Aku tidak sedang memberimu pilihan Kim Taehyung."
"Aku tidak mau! Aku sudah berkata jika aku ingin pulang dengan Jimin maka aku akan tetap pulang dengan Jimin! Persetan dengan perkataanmu! Aku tidak peduli."
Taehyung menggeleng, masih mencoba melepaskan helm yang Jungkook kenakan. Tapi Jungkook keras kepala, tetap mengaitkan pengait helm itu dikepala Taehyung, menekan helmnya agar Taehyung tidak dapat melepas helmnya begitu saja.
"Kau tahu, seberapa marahnya aku saat ini? Kau tahu, seberapa inginnya aku memukul Park Jimin saat ini karena telah berani menyentuhmu! Kau tahu itu hah?!"
Jungkook berteriak, tidak peduli jika apa yang dilakukannya membuat banyak pasang mata menatap kearah mereka. Dia tidak peduli, Jungkook tidak memikirkan apapun ketika emosi memenuhi kepalanya.
Taehyung bergetar ketakutan begitu mendengar teriakan Jungkook yang begitu memekakan telinga.
"Cukup ikut dengan tanpa harus melawan bukankah itu mudah?"
Pada akhirnya Taehyung mengangguk, menaiki motor Jungkook dengan kepala yang terus menunduk. Tangannya memegang ujung jaket Jungkook dengan ragu begitu kendaraan roda dua itu melaju dengan kecepatan normal membelah jalanan.
Taehyung tahu jika Jungkook tengah marah, tapi Jungkook seolah mengontrol emosinya agar tidak membuncah keluar. Tidak ada aksi kebut-kebutan, Jungkook bahkan sesekali melirik lewat kaca spion memastikan jika Taehyung baik-baik saja dibelakangnya.
***
Taehyung tidak tahu harus berkata apa ketika dirinya berakhir dihalaman depan rumah milik Jungkook, bukan halaman depan rumahnya. Taehyung takut akan terjadi sesuatu karena dirinya harus berakhir dirumah Jungkook.
"Aku akan mengantarmu pulang setelah emosiku mereda." kata Jungkook sambil menarik tangannya untuk masuk kedalam.
Taehyung tidak bicara sepatah katapun saat berjalan memasuki kediaman Jungkook. Taehyung terus menunduk, takut jika bicara emosi yang tengah Jungkook coba redam melonjak naik.
"Kau sudah pulang?" itu suara perempuan, Taehyung mengintip sedikit lewat ujung matanya. Menemukan wanita setengah abad yang parasnya hampir sama dengan Jungkook. Bedanya ini seorang wanita yang dengan wajah ayu. "Oh kau sudah berani membawa Taehyung kemari?"
Taehyung agaknya terkejut mengetahui jika wanita didepannya ini mengetahui namanya, menambah daftar pertanyaan dikepalanya.
"Ibu bisa tolong temani dia? Aku sedang dalam keadaan buruk."
Wanita yang ternyata ibu Jungkook itu mengangguk, meraih tangan Taehyung tanpa banyak kata. Jungkook meninggalkan Taehyung beserta sang ibu tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Apa sesuatu telah terjadi?" tanya ibu Jungkook pada Taehyung yang masih setia menunduk.
Taehyung menggeleng, tidak berani menatap wanita didepannya.
Ibu Jungkook tertawa, merangkul Taehyung untuk dibawa menuju sofa yang terletak tidak jauh dari tempat keduanya berdiri. Mendudukan Taehyung dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY ROOM
FanfictionTentang ruang kosong didalam hati Jeon Jungkook, ada kah nama Kim Taehyung tertulis didalamnya? "Sudah jelas bukan? Aku sama sekali tidak ada didalam hatimu." tapi, apa benar-benar tidak ada? KOOKV AREA TOP! JUNGKOOK BOTTOM! TAEHYUNG DLDR slow upda...