0,7%

5.2K 469 57
                                    

"Ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?" tanya Jungkook pada Taehyung yang tengah bersandar nyaman dipundaknya. Taehyung ada dipangkuannya, mereka duduk dengan bersandar pada kepala ranjang.

Taehyung mengangguk, menegakan kepalanya hanya untuk bersitatap dengan jelaga hitam milik Jungkook.

"Hari itu, ketika kau memintaku untuk menunggumu latihan basket, Jaehyun berkata jika kau akan mentraktir mereka semua karena telah berhasil membawaku kepinggir lapangan, apa maksudnya itu?"

Jungkook terkekeh, mengecup bibir Taehyung lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan yang diutarakan kakak kelasnya itu. "Mereka tahu jika aku menyukaimu, mereka juga tahu tentang aku yang tidak berani menyatakan perasaanku padamu, jadi ketika aku memberi tahu jika aku berhasil menjadikanmu kekasihku, mereka tidak mempercayainya." Jungkook terkekeh sejenak, mengeratkan pelukannya dipinggang ramping milik Taehyung. "Jadi mereka meminta bukti dengan harus membawamu kepinggir lapangan."

Taehyung merengut, apa Jungkook benar-benar seorang pengecut hingga teman-temannya berlaku seperti itu?

"Lalu kau mentraktir mereka semua?"

"Tentu saja tidak." Jungkook tertawa. "Bisa bangkrut aku jika mentraktir mereka semua."

Taehyung mengangguk mengiyakan, dia pernah melihat sendiri bagaimana ganasnya tim basket ketika sedang menyantap makanan. Semua makanan akan masuk kedalam perut mereka seolah tidak ada hari esok lagi untuk makan.

"Ada lagi?"

Taehyung mengangguk. "Eum kenapa kau begitu memperlakukan Yeri dengan begitu s-spesial?"

Jungkook diam tidak menjawab, Taehyung jadi takut karena suasananya mendadak jadi berubah.

"Sebelumnya Yeri dan aku dijodohkan."

Taehyung kaget bukan main, hatinya seolah ditusuk oleh belati hingga menimbulkan sakit yang teramat. Tubuhnya bergerak hendak turun dari pangkuan Jungkook namun gagal begitu Jungkook menahannya dengan begitu kuat.

"Aku menolaknya tentu saja." sambung Jungkook.

"Kau tidak seharusnya menol-"

Bibir Taehyung dikecup, Jungkook terkekeh melihat raut sedih yang terlihat didepan matanya.

"Aku mengatakan pada ibu jika aku sudah memiliki seseorang yang sangat kucintai, dan aku merasa keberatan ketika harus dipaksa berjodoh dengan seseorang yang jelas tidak kucintai." rambut belakang Taehyung diusap halus, Jungkook menatap tepat pada hazel indah Taehyung yang bersinar. Menyelami keindahan tanpa celah itu dengan begitu serakah. Tidak mau berbagi.

"Lalu?"

"Ibu menyetujuinya, lalu disusul oleh ayahku dengan syarat aku harus tetap bersama Yeri selama aku dan dia masih sering bersitatap, itu kenapa aku selalu bersama dengan Yeri ketika disekolah."

"Apa Yeri juga menerima kenyataan bahwa perjodohan kalian dibatalkan?" tanya Taehyung, dia tidak mau jika harus berakhir menjadi perusak harapan dari perempuan secantik Yeri.

Jungkook mengangguk. "Tentu, sebelum perjodohan aku dan dia terjadi,Yeri sudah memiliki seorang kekasih dan dia begitu mencintai kekasihnya."

"Apa orangtua kalian menyetujui keputusan kalian?"

Jungkook mengangguk, tangannya menarik kepala Taehyung agar bersandar kembali dipundaknya. "Orangtua kami sadar dengan sendirinya, jika anak mereka pantas mendapatkan cinta mereka sendiri tanpa campur tangan dari orangtua."

Taehyung mengangguk mengerti, telunjuknya bermain didada bidang milik Jungkook. Masih ada pertanyaan yang ingin ditanyakannya, tapi takut akan merubah suasana yang terjadi saat ini.

EMPTY ROOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang