[1] ᴘᴇʀᴋᴀʀᴀ ᴘᴀɢɪ

1.6K 109 3
                                    

Bagi kalian yang bingung ini cerita apa, ini dulunya cerita Family yang sudah ganti nama jadi Famiglia

tolong pencet tanda 'bintang' dan isi kolom
komentar

◦◦◦

Askara's

Pagi ini Rara terbangun karena alarm milik Sasa yang sangat berisik. Semalam hujan deras dan Sasa ketakutan dengan suara gemuruh pada saat itu, akhirnya dia membangunkan Rara untuk tidur bersamanya.

Rara beranjak dari posisi tidurnya untuk mematikan alarm putri sulungnya. Setelah itu, ia turun kebawah untuk menyiapkan sarapan.

Setelah semua makanan siap di meja makan, Rara memanggil anak-anaknya satu persatu. Hari ini Fian tidak ikut sarapan bersama karena ia sedang ada perjalanan bisnis ke Jerman.

"Ma, nanti Sasa pulang sekolah main sama Hae ya. Boleh kan?" tanya Sasa kepada Rara sambil mengandalkan jurus puppy eyesnya.

"Iya gapapa, tapi pulangnya jangan kemaleman. Nanti ketawan papa kamu. Ohya nanti mama mau jalan sama Lily and Kula, gaboleh iri ya kak."

"Iya gapapa ma, tapi kakak nitip Dior Lip Tattoo dong."

"Iya, nanti kirim aja mau yang mana."

"Thankyou mama sayang," kata terakhir Sasa sebelum ia beranjak mencium pipi mamanya. Kedua adiknya hanya tertawa melihat kelakuan Sasa.

◦◦◦

Aska's

Keluarga Bapak Endra pada pagi hari ini sangat berisik, seperti biasa. Diawali oleh Ica yang memasak sarapan lalu berteriak membangunkan tiga kerbau berbadan lelaki dan satu tuan putri.

Yang pasti, Kiel akan bangun yang pertama disusul oleh Ji lalu sang kepala keluarga. Sedangkan Hendery akan bangun terakhir.

"Bunda, hari ini abang gausah sekolah ya. Kepala abang pusing nih," kata Hendery.

"Bunda gausah percaya, itu pasti abang akal-akalan aja biar bisa bolos," balas Ji.

"Adek apasih, iri aja. Mau bolos jugakan," goda abangnya.

"Udah gausah berantem kalian, ini masih pagi dan sekarang bunda udah pusing. Abang terserah mau sekolah atau engga, tapi bunda gamau ijinin ke gurunya." putus sang ibunda.

"Gapapa kok bunda, masih ada ayah yang bisa ijinin."

"Gak, ayah gamau! Ayah lagi sibuk"

Setelah itu, senyum Hendery yang tadinya selebar lapangan bola menjadi bibir bebek yang maju ke depan. Alias sang anak tertua sedang pundung.

◦◦◦

Klio's

Diliat dari luarnya keluarga Klio ini memang terlihat kalem, tapi jangan salah, keluarga ini hampir sama dengan keluarga tetangga alias keluarga bapak Endra.

Pagi ini dimulai dengan debat antara Jeff dan Ayu. Ayu ingin pergi sekolah dengan temannya, sedangkan Jeff selaku ayah yang sangat posesif terhadap putrinya itu tidak memperbolehkannya.

"Pokoknya Ayu pergi sama temen Ayu, kalau abang mau pergi duluan gapapa."

"Sekali sama abang tetep sama abang!"

"Papa apaansih, Ayu mau pergi sama temen Ayu. Ayu udah janji sama dia pa."

"Ga, sekarang Ayu pergi sama abang atau sama papa."

Ayu mamanya berharap bantuan. Untung saja sang mama mengerti apa yang dibutuhkan anaknya itu.

"Udah sekarang kamu pergi kerja aja Jeff, nah abang berangkat sendiri dulu ya hari ini. Ayu hari ini berangkat bareng mama, sekalian mama mau belanja."

"Tapi sayang, nanti kamu kecapekan," bantah Jeff.

"Gapapa, udah pergi sana nanti kamu telat. Katanya kamu ada rapat kan pagi ini, ohya nanti siang aku anter makanan buat kamu ya," balas Rose sambil mendorong badan Jeff sampai ke pintu utama rumah mereka.

Setelah kedua pangerannya pergi, Rose dan Ayu siap melaksanakan misi.

"Thankyou mama, hari ini Ayu pergi dulu ya," kata Ayu sambil memeluk mamanya, lalu ia mensejajarkan badannya dengan perut ibunya, "Dedek sehat-sehat ya, jangan nyusahin mama, kakak Ayu pergi sekolah dulu."

◦◦◦

Hai, maaf baru bisa melanjutkan work ini. Mumpung ada waktu sekolah yang lebih ringan dari sebelumnya untuk 14 hari kedepan, aku mungkin akan sering ngelanjutin ini.

Terimakasih yang sudah memberi vote dan komen. Tolong terus kasih vote dan komen di work aku yg akan menjadi semangat aku untuk ngelanjutinnya

💖

FᴀᴍɪɢʟɪᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang