Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark Zennen Alexander • boyfriend material sekali • abang sayang adikk • tom & jerry ft. hae • kelamaan tinggal dikanada • indo-english gtu bahasanya • nax jaksel • pintar tapi bodoh
"HAEKAL! SEMPAK GUA BALIKINN"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haekal Zinan Allen • badboy ceunah • balapaaannnn kesukaanya • manja sama mami morotinnya papi • udh sold out • maniz seperti kam00 • tidak sayang adik • (='∀｀)
"kak, masa ya ada yang lagi deketin caca"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haesha Zalia Aillen • semua orang manggilnya lia • orang rumah manggilnya caca • tidak pernah akur dengan hae • sayang kak mark tidak sayang hae • anak ayah • pintar tidak seperti hae
"kak mark, zinan gangguin aku terus ihhh!!"
•••
"ZINANN!! BALIKINN GAK HANDPHONE GUEE!!!" teriak lia dari kamarnya.
jihan yang mendengar dari bawah hanya geleng-geleng kepala. anak kembarnya itu memang tidak pernah akur.
tiba-tiba terdengar suara pecahan dari atas. jihan yang lagi sibuk masak, langsung matiin kompor dan naik ke atas.
dilihatnya, handphone lia sudah pecah dan tak bernyawa. dilihatnya lia yang sangat sedih. handphone itu lia beli pake uang celengan dia dari kecil, dan sekarang hancur hanya karena tangan nakal zinan.
"ZINAN!" rengek lia sambil menangis. jihan yang ada disana langsung menarik lia masuk kedalam pelukannya.
zinan melihat ke arah ibunya. ibunya memberi tatapan yang menandakan dirinya untuk cepat masuk ke kamarnya.
kebetulan saat itu, tama baru saja pulang dari kantor. ia melihat putri kecilnya menangis dipelukan ibunya.
"aduh anak papi kenapa? kok nangis sih? kan caca udah besar," tanya Taka sambil menenangkan putrinya.
lia tidak menjawab. ia melanjutkan tangisnya dan semakin membersar. jihan menggerakan matanya ke arah lantai dimana handphone lia berada. tama langsung mengikuti pandangan jihan dan menganggukan kepalanya seakan mengerti.
"udah ya ca, nanti handphonenya papi ganti jadi yang paling baru. sekarang jangan nangis lagi ah, sana masuk ke kamar," kata sang kepala keluarga.
sang anak pun langsung mengikuti perintah ayahnya dan masuk ke kamar dalam keadaan menangis.
setelah lia masuk kamar, jihan menceritakan segalanya kepada tama. tama pun langsung mendatangi kamar zinan untuk meminta pertanggungjawabannya.
"zinan, kenapa jail banget sih! liat tuh handphone adeknya sampe rusak gitu," kata ayah.
"ih ayah! zinan tuh cuman main-main. itu juga karena caca duluan yang mainin handphone zinan. lagian zinan ga sengaja ngejatohin hpnya caca."
"iya zinan, tapi kan itu caca beli hpnya pake uang sendiri. makanya dia sedih banget. dia ajak ga mau kan ganti hpnya padahal papi udah tawarin berkali-kali."
zinan mengerti. adik perempuan satu-satunya itu sangat sayang kepada handphone yang sekarang sudah tak bernyawa. zinan merasa bersalah.
"iya pi, zinan tau. kalau gitu papi jual aja motor beat zinan buat beliin handphone barunya caca. zinan gapapa kok," tawar zinan.
hati tama menghangat setelah mendengar perkataan zinan. baru kali ini dia melihat zinan seperti itu.
tiba-tiba saja,
"AYO WASSUP MAMEN! THIS IS MARK!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
