Dia adalah pemuda berdarah dingin. Kejam,dan tidak punya perasaan.
Tapi,siapa yang tau kalau ia akan luluh dengan seorang wanita.
Seseorang yang membuatnya bertekuk lutut. Tapi juga suka menyiksanya.
Membuatnya berdarah adalah hal yang menyenangkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fajar telah tiba,matahari mengintip keluar. Tetapi pemuda berdarah dingin bernama Jungkook ini masih bergelut dengan tubuh seorang wanita.
"Hah.... Bagian memenggal kepalamu,bagain akhir saja. Kau selamat hari ini." ia meninggalkan tubuh wanita itu yang masih menangis.
keadaannya mengenaskan. Ia di sekap di ruang bawah tanah. Beberapa luka tusuk diwajahnya ia dapatkan,juga dibeberapa bagian tubuhnya. Ia dirantai agar tak bisa bergerak.
Juga beberapa luka sayatan di perutnya itu,menambah kesan mengenaskan pada dirinya.
..
..
..
..
..
..
..
Beralih pada lelaki muda tadi,seakan berganti kepribadian ia mengubah raut wajahnya yang tadinya sangat dingin menjadi wajah hang lebih hangat.
Ia menuju kamar,menatap sang istri yang masih tertidur lelap. Mengelus pipi istrinya kemudian menciumnya.
"Yeri-ah bangun,ini sudah pagi" Ujar jungkook.
"Oppa biarkan aku tidur 5 menit lagi,kau lupa huh? Aku hanya tidur 1 jam" Jawab yeri dengan suara seraknya. Jungkook hanya terkekeh gemas.
Ia kim yeri berganti marga menjadi jeon yerim setelah menikah dengan pujaan hatinya.
Menjalani 2 tahun pernikahan tidaklah mudah,melewati banyak tantangan dari berbagai pihak. Salah satunya orang tua si wanita.
Tentangan hubungan dari sang ibu,membuatnya mengharuskan prianya beserta ia pindah dari rumah utamanya.
Kini ia hidup di pedesaan yang ada di busan.
Kembali ke cerita...
Ia merengek kepada prianya agar mengizinkannya tidur 5 menit lagi.
Ia lelah,menulis novel ternyata seberat ini,ia baru selesai pukul 5 tadi. Sekarang? Ia harus mengikuti pujaannya berjalan jalan. Merengangkan otot.
Ia malas sebenarnya tapi karena suasana pedesaan begitu indah,ia jadi bersemangat.
"Senang?" cukup lama ia terpaku pada keindahan matahari terbit tadi. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada jungkook,lelaki kesayangannya.ia mengangguk.
Kemudian memejamkan matanya,dan menghirup udara pedesaan. Hah... Sangat segar.
Kemudian,Sepasang tangan melingkar apik di pinggang nya. Yang lebih tinggi menumpukan dagunya pada bahu yang lebih pendek.
"Hmm..."kemudian berdehem.
"Yeri-ah,kau tau sebuah fakta?" Yeri menggelengkan kepalanya.
"Aku mencintaimu sangat dalam" kata lelakinya.
"Dan aku takkan melepaskan mu." kekehan indah dar Yeri mengalihkan perhatiannya.
"Buktikan jangan hanya sekedar bullshit."katanya lalu mengelus sudah hitam milik Jungkook.
"Hm...." jawab Jungkook berdehem. Kemudian memejamkan matanya.
Setelah beberapa menit Jungkook menaikkan kepalanya. Tidak menumpukan dagunya lagi. Namun tetap memeluk Yeri.
Yang lebih kecil menatap hamparan sawah hijau itu dengan tatapan berbinar. Tak sampai lama, yeri membalikkan badanya,menatap manik hitam jelaga milik jungkook
Tersangkanya hanya menatap sayu yang lebih kecil. Terfokus pada bibir cherry milik yang lebih kecil.
Menundukkan kepalannya. Ia menatap mata hazel milik Yeri. Menatap intens pahatan wajah Yeri.
"O-oppa?" cicitnya. Nafas mereka beradu. Hidung mereka bersentuhan,mereka memejamkan mata menikmati sensasi yang mereka rasakan.
Kemudian bibir mereka bertemu,saling melumat satu sama lain. Tidak ada tuntutan dalam ciuman ini,hanya lembut yang mereka rasakan.
Jungkook melepas pagutan mereka,menatap sayu si pendek yang sudah melingkarkan tangannya di leher miliknya.
Mereka bernafas tersengal menghirup udara sebanyak banyaknya kemudian kembali menyatukan bibir mereka.
"Hmmphh,oppah sudaah!" Desah yeri. Ia mendorong pelan tubuh jungkook.
"Bukankah lebih enak melanjutkan di dalam yeri-ah?" Goda jungkook kepada istrinya.
"Ya! Oppa,kau mesum. Aishh jinja!" Ketus yeri.
"Oppa... Aku merindukan mama" Lirih yeri.
"Yeri-ah kau tau sendiri kan hubungan kita tak direstui,aku takut jika mama memisahkan kita" Jawab jungkook tak kalah lirih bahkan matanya menjadi sendu. Yeri mengelus pipi suaminya.
"Percaya lah oppa,mama akan merestui hanya saja mama belum rela aku sudah menjadi milik orang lain,seiring berjalannya waktu mama menerima hubungan kita" Ujar yeri lembut.
"Kau yakin?"
"Tentu,besok lusa kita akan ke kota" Ucap yeri dengan mata berbinar.
"Baiklah,kita perjuangkan ini"
Tak lama wanita paruh baya menghampiri mereka.
"Yeri-ah..." Panggilnya.
"Eoh? Bibi park?,ada apa?"
"Aku tadi mendengar kau akan ke kota ya?" Tanyanya.
"Iya aku dan jungkook oppa akan ke kota" Jawabnya dengan senyuman merekah.
"Ah iya,tadi aku membuat kue beras. Marilah makan bersama,lama tak makan bersama dengan kalian,apa kalian keberatan aku mengajak makan bersama?"
"Sama sekali tidak keberatan bibi" Jawab jungkook.
Akhirnya bibi park mengajak mereka ke rumahnya. Dengan menarik lembut tangan yeri yang digenggamnya.
***
Hari berganti sore,yeri dan jungkook mulai menuju rumahnya. Seharian ini mereka berjalan menghilangkan rasa jenuh.
"Yeri-ah,aku mencintaimu"
"Sudah ratusan kali kau bilang oppa,aku juga mencintaimu"
Biarkan mereka menghabiskan waktu bersama.
Disisi lain//
"Dimana ak-ku?,ra-rasanya sa-sakit...." Lirih perempuan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.