Dia adalah pemuda berdarah dingin. Kejam,dan tidak punya perasaan.
Tapi,siapa yang tau kalau ia akan luluh dengan seorang wanita.
Seseorang yang membuatnya bertekuk lutut. Tapi juga suka menyiksanya.
Membuatnya berdarah adalah hal yang menyenangkan...
Karna aku bosen ama tugas,aku alihkan ke tulisan:v
Plisss hargai author yang udah buat part panjang😐.
Pencet bintang doang aelah:/
Moga dipart ini kaga pada muntah:'
Happy reading🍭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dimana ak-ku?,ra-rasanya sa-sakit...." Lirih perempuan itu.
Ia merintih kesakitan.
Sore berganti malam. Yeri dan jungkook menghabiskan waktu untuk rebahan sambil manja satu sama lain.
"Oppa...,sudah dua tahun kita belum dikaruniai seorang anak,kau pasti kecewa padaku" Ucap yeri sendu.
"Hei sayang dengar,jangan pantang menyerah oke? Aku akan menunggu itu, Mungkin tuhan belum menitipkan seorang anak kepada kita, tapi suatu hari nanti buah hati kita akan ada dirahimmu,kita berdoa dan berusaha" Jawab jungkook sambil merengkuh tubuh istrinya dengan ucapan menenangkan.
"Sekarang tidur oke?"
"Hmm,good night my husband"
"Good night too my wife"
Akhirnya mereka tertidur,saling membagi kehangatan satu sama lain.
Masih ingat dengan perempuan yang disiksa jungkook?
Bagaimana keadaannya?
Sangat mengenaskan.
Ceklek.
Derap suara kaki menuju ke dalam ruangan.
"Oh sudah bangun rupanya?"
"S..siapa k...kamu?"
"Oh ya kita belum berkenalan,kenalkan namaku JEON JUNGKOOK! si PSIKOPAT yang gila darah!" Ujar jungkook dengan seringaian menyeramkan dan tawa menggelegar.
"M...mau a..apa k..kamu?" Ucapnya terbata.
"Aku ingin bermain main denganmu saja,hmm kalau bermain dengan pisau mungkin menyenangkan" Tercetak senyum miring andalannya.
"T..tolong l...lepaskan a...aku" Rintihnya.
"Sayangnya sudah terlambat" Sambil menggenggam pisau. Tumpul? Ya! Bukan tajam tapi tumpul.
Jreb!
Srett.
"AAAAAAAAAA!"
"Hmmmmm..." lalu ia menjilat pisau nya yang terkena darah korbannya. Ia terkekeh
"ternyata darah memang selalu enak." lalu ia bermain dengan perut korbannya,menusuk kan pisaunya 20 kali lalu memutar mutar pisaunya. Si korban pucat tak bernyawa.
