Dia adalah pemuda berdarah dingin. Kejam,dan tidak punya perasaan.
Tapi,siapa yang tau kalau ia akan luluh dengan seorang wanita.
Seseorang yang membuatnya bertekuk lutut. Tapi juga suka menyiksanya.
Membuatnya berdarah adalah hal yang menyenangkan...
"Tentu,oppa bahkan sangat membahagiakanku, I am very happy with him, please bless our relationship, ma. it's been almost two years we haven't been blessed by mama"ujar Yeri.
Sedih itulah yang dirasakan oleh mereka.
Sejeong menghela nafas sejenak.
"Mama butuh waktu yeri-ah" Ujar sejeong.
"until when?!, we've been waiting for him, but what?,mama bahkan belum bisa menerima hubungan kami" Lirih yeri.
"Sudah yer....kenapa kau membentak mamamu sendiri huh?! Ingat yeri kita hanya menunggu yeri-ah. Hanya menunggu apa susahnya sih?" Bisik jungkook.
"Oppa apa kau sadar selama ini? Hubungan kita ditentang oppa. Dan mama belum menerima hubungan ini. Harus berapa lama kita menunggu?" Jawab yeri disertai derai air mata.
"Jungkook,aku ingin bicara denganmu. Hanya berdua" Ujar sejeong dingin.
"Oppa...."
"Sudah gak papa yeri,tenang saja okey? Kalau nanti aku bisa meluluhkan hatinya mama,aku ingin hadiah darimu-
" Jika tidak bisa,kau boleh minta apa pun dariku" Bisik jungkook. Yeri hanya mengangguk.
Disinilah kecanggungan berada.
"Ekhem,sebelumnya saya memang belum menerima hubungan kalian. Ya,maklum lah yeri itu putri kesayangan di keluarga ini. Dan tiba-tiba kau datang mengklaim sebagi istrimu." Ujar sejeong,masih menggunakan tampang datar.
"Maafkan saya,tapi saya sangat mencintai putri anda. Sangat lebih mencintainya dan menyayanginya" Ujar jungkook tegas. Sejeong melihat manik jungkook,dan ya! Tidak ada kebohongan dari matanya.
"Huft...baiklah,jaga yeri dengan baik! Sayang dia sepenuh hati! Jangan pernah menyakitinya. Kalau tidak kami pihak keluarga kim akan mengambil yeri kembali" Ucap sejeong dengan tegas.
"Terimakasih ma,aku janji untuk membahagiakan yeri selamanya"
Membahagiakan¿,too impossible.
Ceklek.
"Oppaaaa!,kau tak apa kan?" Tanya yeri. Sedangkan jungkook hanya tersenyum. Mengelus kepala istrinya.
"Aku tidak papa,dan kau tahu? I managed to melt mama's heart"
"Benarkah? Woah! Daebak!" Ujar yeri senang.
"Kau tak lupa tentang hadiahku kan sayang?" Bisik jungkook dengan suara menggoda di gendang telinga.
"Apa?" Jawab yeri dengan pura-pura tidak tahu.
"Jangan pura-pura tidak tahu sayang,sekarang hadiahku yang kuminta hanya minta jatah darimu" Disertai kedipan menggoda.
"Tidak! I'm on my period"
"Jangan bohong,kau lupa atau memang aku tahu? Kemarin bukannya kau baru saja selesai?"
Satu langkah.
"Jangan mengelak lagi jeon yerim".
Dua langkah.
"Istri yang baik harus memenuhi kebutuhan sang suami"
Tiga langkah.
"Kau tidak kasihan denganku? Aku harus puasa beberapa hari karnamu"
Yeri terpojok.
"Dan sekarang kau harus menggantinya yeri-ah"
Bibir cherry dilumat habis habisan oleh jungkook.
Untung kamar yeri kedap suara.
Desahan demi desahan saling saut menyaut di dalam ruangan itu,ditambah lampu dimatikan,menambah sensasi erotic.
Oh ayolah ini masih terlalu pagi! Sarapan mereka pun tertinggal. Mungkin bagi jeon jungkook,dia sudah kenyang. Karena telah menerkam istrinya dengan bringas oleh nafsu.
Aku mencintaimu seperti kau mencintaiku yang kau janjikan dulu. Jika kau mengingkari janjimu. Jangan harap aku akan bisa memafkanmu.sangat Sulit bagiku
~jeon yerim~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.