[08]

99 27 10
                                    

"He is a possessive man, but he is a man who also makes me feel safe."

|||

"Nih cowok nge-wa gue mulu. Dia di rumah gak punya kerjaan apa gimana sih?" Ucap Louisa ketika dia mendapat pesan Whatsapp dari Arsen.

Inggrit yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya, langsunga menoleh menatap Louisa. "Siapa sih?" Tanya nya.

"Arsen." Balas Louisa, setelah itu kontan Inggrit bangkit lalu mendekat ke Louisa.

"Coba liat." Inggrit dengan segera mengambil ponsel milik Louisa tanpa persetujuan apapapun dari pemiliknya. Inggrit membaca semua percakapan Whatsapp antara Louisa dan Arsen. "Ciieee...sekarang udah ada yang merhatiin." Kata Inggrit sambil tersenyum menggoda dan menyenggol kecil bahu Louisa.

"Iya sih, tapi lama-lama lo bosen gak sih? Setiap pagi diucapin selamat pagi, setiap malem diucapin selamat tidur. Terus kalau udah masuk jam makan selalu diingetin buat makan. Setiap hari begitu mulu."

"Lo cari obrolan yang lain lah." Balas Inggrit sambil masih membaca percakapan Whatsapp antara Arsen dan Louisa.

"Tapi gue gak tau mau bahas hal apa."

"Cari di google, tema percakapan yang pas buat orang yang lagi pdkt." Ucap Inggrit sambil tertawa kecil, yang mana hal itu juga membuat Louisa melakukan hal yang sama.

"Udah sini balikkin." Louisa pun dengan segera meraih ponselnya dari tangan Inggrit.

Saat ini mereka berdua sedang berada di rumah Inggrit, lebih tepatnya kamar tidurnya Inggrit. Karena hari ini mereka pulang cepat, jadi Louisa memilih untuk main ke rumah Inggrit.

"Terus, gimana lo sama Tyo?" Tanya Louisa kemudian.

"Biasa aja. Gak gimana-gimana."

"Jangan bohong. Udah sering gue liat lo berdua ke kampus bareng, pulang juga bareng. Tadi aja nih gara-gara kita pulang cepet lo jadi pulang sama gue."

Inggrit terkekeh. "Seriusan, Sa." Ucapnya, tapi kemudian dia terdiam sesaat. "Tapi dia pernah nanya gini ke gue masa..."

"Apaan?" Dan Louisa mulai terlihat penasaran.

"Gini...'misalkan gue sama si Wildan itu sama-sama nyatain perasaan ke lo...yang bakal lo terima siapa?' Dia nanya gitu masa ke gue."

"Terus lo jawab?"

"Ya...gue jawab, mungkin gue bakal pilih dia."

"Terus reaksinya dia?"

"Dia cuman ngangguk-ngangguk doang."

Clap!

Tiba-tiba Louisa menepukkan tangannya, yang membuat Inggrit sedikit tersentak kaget.

"Udah sih fix, kalian berdua bakal jadian nanti."

"Kalau tiba-tiba gue justru milih Wildan gimana?"

"Gak boleh. Lo harus tetep pilih Tyo."

Inggrit pun mengernyitkan keningnya. "Kenapa jadi lo yang nentuin?"

Louisa pun terkekeh geli. "Bercanda, Grit, bercanda." Kata Louisa seraya menyenggol kecil bahu Inggrit. "Eh, tapi lo sama Tyo itu emang cocok tau. Udah sama Tyo aja." Lanjut Louisa.

"Mending lo aja sama Arsen yang jadian. Kalian berdua juga cocok kok." Balas Inggrit seraya memainkan kedua alisnya.

Dan kali ini Louisa yang mengernyitkam keningnya. "Kenapa jadi gue sama Arsen?!" Kata Louisa dengan nada sedikit sengit. Inggrit pun hanya bisa terkekeh geli karenanya.

Arduous [WenYeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang