10 menginginkanmu

16 1 0
                                    

Sudah 4 jam Dio menunggu operasi yang berlangsung di dalam sana, tidak makan ataupun minum rasanya melakukan itu hanya membuang waktu dia.

Dengan baju yang lusuh rambut acak-acakan dasi yang longgar di leher nya dan sudah tidak berbentuk seperti tidak seorang direktur yang layaknya dari perusahaan besar.

"Lama banget sih!?" Decak Dio sejak dari tadi dia menunggu namun dokter didalam belum ada sedikit pun keluar untuk memberitahu kabar Aghata bagaimana sekarang.

"Ya sabar dong Yo bentar lagi juga selesai nih operasi" Jawab Farel, jujur saja dia jengah melihat temannya yang satu ini sejak tadi tidak berhenti mondar mandir, apa tidak capek? Pikirnya.

Selang dari perdebatan mereka lampu ruang operasi mati menandakan jika operasi selesai namun tidak tau berhasil atau tidak? Dan yang jelas dokter pun keluar dari ruang operasi tersebut dan memberitahu kan operasi nya yang sedari tdi berlangsung.

"Gimana dok? Lancar?" Tanya Dio dengan wajah yang tidak sabar menuntut jawaban dari dokter tersebut

Dokter itu pun tersenyum dan menganggukan kepalanya sontak Dio langsung mengusap wajahnya dengan lembut seakan menunggu disini dan memberikan persetujuan untuk berjalannya operasi adalah hal yang tepat

"Operasi berjalan lancar, selang dari beberapa minggu nanti dia akan di operasi untuk penyakit ginjalnya saya permisi, jika ada yang mau di tanyakan saya ada diruangan saya" Dokter tersebut pun pergi meninggalkan mereka berdua yang tidak bisa menahan kegembiraan nya sekarang

"Rel Aghata sembuh!" Ucap Dio dengan mata berkaca-kaca, Farel berharap perjuangannya yang dari dulu bahkan sampai sekarang setidaknya harus membuahkan hasil

"Iya Yo dia sembuh bentar lagi dia sadar" Farel mengelus punggung temannya itu dan tersenyum kepadanya

Mereka kan pun masuk ke dalam ruangan dimana gadisnya terlelap lemah di atas ranjang tersebut, membuat hatinya sakit teriris melihat gadis nya terbaring lemah disana

Dio pun memegang tangan Aghata dan duduk di samping ranjang nya tanpa dia sadari Dio pun menangis namun di hapus dengan cepat

"Aku menginginkanmu" Ucapnya lirih dia menangis bukan karena sedih tapi bahagia,bahagia akan sebentar lagi gadisnya bangun dari tidur nya selama berjam-jam

"Gue keluar dulu cari makan, lo belum makan dari tadi" Farel pun pergi dari situ meninggalkan teman nya yang sedang mabuk cinta dalam derai air mata.

"Cih lebay pake segala nangis Yo Yo" Farel tertawa melihat temannya itu, yang dia ketahui Dio tidak pernah dekat dengan wanita mana pun kecuali sekretaris nya itu juga sebatas pekerjaan antara bos dan asisten

"Pergi gue bilang!"Ucap Dio menatap tajam temannya itu tanpa melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Aghata dan menciuminya bertubi-tubi

"Iya iya setan sensi mulu lo gue keluar nih cari makan kasian lo kek gembel gini" Setelah mengatakan itu Farel keluar dengan tergesa-gesa dan dengan secepat kilat Farel berlari bak seperti maling yang sedang di kejar warga

Dio menghela napasnya panjang, bagaimana bisa dia mempunyai teman seperti orang gila? Pikirnya.

Dia kembali menatap wajah damai yang sedang tidur itu dan menciumi tangan tersebut bertubi-tubi

"Aku akan selalu menunggumu sayang" Dio berdiri dan mengecup kening Aghata dan kembali duduk melihat wajah cantik gadisnya itu.

****
Farel yang baru sampai ke kantin dimana rumah sakit ini berada dia melihat sekitarnya begitu sepi disini, apa karna sudah tengah malam? Dan bahkan hawa disini membuat bulu kuduknya naik

SECRET (RAHASIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang