07 sakit

16 1 0
                                    

Dio dan Aghata sudah sampai ke Bandung dan mereka sudah sempat memesan kamar di hotel, Aghata dan Linda langsung membaringkan tubuh nya di kasurr karena kelelahan.

Berbeda dengan Dio yang langsusng menuju ke perusahaan menghendel semua pekerjaan yang telah lama ia tinggalkan karena suatu alasan yaitu Aghata

"Bun laper nih cari makan yuk" Kata Aghata seraya membangunkan tubuh nya dari posisi terlentang

"Ayo deh bunda juga laper nih" Linda menarik tangan Aghata untuk keluar dari kamar mereka

"Eh tapi bentar deh bunda mau ke toilet dulu kamu duluan aja sayang nanti bunda susul kamu di lobi" Kata Linda seraya bergegas ke toilet

Aghata pun keluar dari kamar nya dan berjalan pelan melihat mengelilingi sekitarnya sampai suatu ketika

Dukk!!!!

"Aduh jidat gue!!" Ringis Aghata serikit kesatikan karna kepala nya terbentur tubuh seorang pria tepat di dada bidang lelaki tersebut

"Eehh---! Sorry gak sengaja gue buru-buru permisis" Ujar lelaki itu bergegas meninggalkan Aghata yang tengah terbengong dan melihat lelaki tersebut menjauh dari hadannya

"Apasih gejelas banget gatau apa jidat gue nih aset aset paham ga! Bodoh emang, aduuhh mana ini sakit banget lagi jidat gue terus tuh cowo juga mencurigakan pake pake masker segala pake topi item semua item kek mau ngelayat aja'' Kata Aghata pergi sambil mengelus - elus aset ny (jidat)

"Gue gak biarin lo sama Kevin" Lelaki itu pun pergi sembari tadi mengintip Aghata dari balik tembok

Aghata pergi ke sebuh caffe bersama Linda dan makan disana.

"Bun tempat nya enak ya masih asri gitu masih banyak pohon-pohon rindang terus juga udara nya sejuk, aku bakal betah jih tinggal disini" Kata Aghta seraya memasukkan nasi ke dalam mulut nya

"Iya nih kek nya bunda juga bakal betah tinggal disini" sahut Linda yang sejak tadi memperhatikan sekeliling nya

"Bun gimana kita tinggal di Kota Bandung aja? Aku suk disini loh itung itung nyari suasana baru gitu hehe" Kata Aghata sambil cengengesan

"Bunda sih mau aja tapi Dio?" Tak lama dari percakapan mereka seorang laki-laki muncul dan duduk tepat di kursi sebelah Aghata, siapa lagi? Ya udah pasti Dio lah

Dio mencium puncak kepala ibu nya dan menarik kursi di sebelah Aghata eittss tapi Dio juga gak lupa mencium puncak kepala Aghata, tapi Agahta merasa biasa aja karena dia sudah terbiasa dengan sikap Dio yang selalu memanjakannya

"Bicara apa sih hm asik banget kayaknya ?" Kata Dio seraya mengelus kepala Aghata dan sesekali juga mencium nya

"Ini bahas soal kita tinggal di Bandung aja gimana?" Kata Aghata sambil memegang tangan Dio dengan penuh arti bahwasannya Dio haruss setuju kalau Aghata berbicra seperti itu

"Ya gimana ya gue sih setuju aja tapi mamah emang mau?" Dio melirik ibu nya yang sejak tadi melihata ke arah mereka dengan senyuman yang tulus

"Yee tadi kita bahas itu gimana sih yaudah pasti bunda setuju lah yakan bun?" Dibales anggukam dari Linda dan itu membuat Dio senyum melebar selebar mungkin

"Yaudah kita tinggal disini selama nya ya" Sambil memegang tangan Linda dan mencium puncak kepala Aghata

"Setidaknya dengan cara ini aku bisa melupakanmu, aku bukan menghindar atau menjauh dari mu, aku hanya ingin kamu mengerti dan kamu tau kenapa aku berbuat seperti ini, kamu belum tau sepenuhnya bagaimana kondisiku atupun dirimu aku selalu berdoa agar kita akan selalu bersama dan tetap bersatu selamanya "

SECRET (RAHASIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang