13 bertemu dengannya

0 0 0
                                    

Jangan lupa di vote loh!! Maaf kalo aku gantungin ya🙏

Happy reading guys-!

"Aghata?" Sapa lelaki itu.

"Seann!!!!" Teriak Aghata dengan raut wajah senang dan turun dari gendongan Dio lalu memeluk lelaki tersebut, dan di balas juga pelukan nya.

Ya, lelaki itu adalah Sean sepupu tiri Aghata, yang Aghata anggap sudah sebagai abang sendiri.

"Kamu sakit apa hm?" Tanya Sean sambil mengelus puncak kepala Aghata.

Sean adalah salah satu orang yang tau bagaimana Aghata selain Dio, namun Dio baru mengenal Sean ketika dia kembali dari Indonesia sekitar 3 tahun lalu dan sekarang bertemu lagi, jujur Dio takut jika Sean akan mencintai Aghata namun Sean bilang jika dia hanya menganggap Aghata sebagai adiknya , sayang, cinta, perhatian kepada Aghata hanyalah sebatas adik. Sean tidak pernah berbicara kasar kepada semua orang di kampus pun dia selalu diam belajar bisa di bilang dia itu good boy. Intinya dia sangat rindu dengan adik bawel nya ini

"Gk sakit kok dah sembuh hehe" Aghata berbohong dia tidak ingin Sean tau soal penyakit nya apalagi ini semua karna seseorang, bisa bisa Sean akan berubah menjadi Monster untuk sesaat.

"Jangan bohong!"ucapnya sambil menarik hidung Aghata "Aku disini akan lama nemenin kamu mamah ku yang bilang" lanjut nya

"Yahh tapi aku sekarang tinggal di Bandung sama Dio" Aghata menatap Dio dengan wajah lesuh.

"Dio?" Kata Sean lalu menatap wajah Dio

Dio hanya mengangguk dan tersenyum "apa kabar bang?" Tanya Dio sambil mengulurkan tangannya

"Baik, sudah lama ya?" Sean tersenyum tipis dan meraih dan membalas menjabat tangan Dio

"Iya bang, terakhir 3 tahun lalu ya" Sean tertawa kecil setelah mengingat pertemuan 3 tahun mereka yang singkat dan itu karna kesalahpahaman.

"Lucu kalo di inget-inget Yo" Dio pun tertawa kecil mendengarnya

Aghata hanya diam dan mencerna apa yang di bahas okeh kedua lelaki di hadapannya ini

"Nghh" Aghata terlihat bingung dia menumpukkan tangannya di dagu seolah berpikir.

"Kenapa sayang?" Tanya Dio yang heran mengapa wajah Aghata gemas sekali. Pikirnya

"Sayang? Ada apa ini?" Ucap Sean dengan wajah datar, jngan sampai kesayangan nya itu di rebut oleh orang lain big no.

"Gak bang, Dio kan emang gitu suka ngelantur ngomong nya" Aghata tertawa kikuk dan mengibaskan tangannya di depan muka nya yang terasa panas.

"Oh gitu aku kira kamu pacaran dengannya" Ucap Sean dan langsung membawa Aghata memasuki ke dalam ruangnya.

"Bakal susah nih berduaan sama Aghata, sial!" gumam Dio dan berlari kecil mengikuti kedua nya.

*****
Alea, Kevin, Farel, dan Devano masih di dalam kamar inap Aghata menunggu sang pemilik kamar kembali. Tak lama dari kegiatan diam-berdiam akhirnya sang pemilik kamar pun kembali yang di rangkul oleh Sean.

"Aghata?" Tanya Kevin dengan wajah bingung, siapa lagi ini cowok? Bakal ada lagi saingan selain Dio dan Devano? Pikirnya.

"Loh kalian masih disini? Aku kira udah pulang" Aghata tertawa mengejek sedangkan mereka yang disitu hanya memutar bola mata malas.

Kevin menghampiri nya hendak menyentuh kening nya untuk di sentil namun di cegah oleh Sean "jangan coba-coba sentuh dia!" Ucapnya dengan wajah datar namun sorot mata yang tajam.

Kevin menepis tangan Sean dengan kasar, dia kesal dengan perlakuan nya Sean siapa dia? Berani'nya melarangku menyentuh gadis yang kusuka pikirnya.

"Lo siapa?" Tanya nya dengan wajah tak kalah datar dan sorot mata yang menandakan bahwa dia sedang marah.

"Kamu gak perlu tau siapa aku"Sean pergi malas mengurus orang di depannya dan membawa Aghata untuk berbaring di kasur nya "Aghata berbaringlah nanti kamu capek" lanjutnya.

"Sialan , Alea ayo pulang" Alea pun berdiri menghampiri Kevin namun lengannya di tahan oleh Farel "bentar disini dulu masih banyak yang mau aku ceritain ke kamu" ucapnya lalu mendudukan Alea lagi disampingnya.

"Lo!" Kevin berjalan menuju Alea dan Farel sambil menujukkan jari nya ke wajah Farel "jangan coba-coba pengaruhi adik gue emang tadi lo ngomong gak cukup? Sekarang Alea sama gue mau pulang ! Ayo dek" Ucapnya menarik tangan Alea, Alea disitu hanya diam pasrah melihat tingkah keduanya.

Aghata yang melihat kegiatan mereka merasa jengah "mending kalian semua keluar pulang!! Gue mau istirahat, buat lo Vin dan juga Farel kalian gak malu sama umur?" Lanjut nya dan tidur menghadap Sean sambil menaikkan selimut nya sampai ke dada.

"Kalian pulang aja bikin ribut tau gak!" Seru Dio yang berada di ambang pintu ingin segera masuk

Sean, Devano, Aghata, Kevin dan yang lain nya yang berada di dalam sana memandang Dio dengan tatapan tajam bahkan Dio pun enggan ingin masuk.

"APAAN LO SEMUA MANDANG GUE KAYAK GITU SALAH KALO GUE NGOMONG GITU?!" Teriaknya kesal.

"Ya kagak yaudah Le ayo pulang biar abang antar" Kevin menarik tangan Alea untuk di ajaknya pulang kerumah karna sudah panas didalam ruangan ini, sementara Alea ikut menurut perkataan Kevin.

"Besok kita lanjut" Kata Alea sambil menatap ke arah Farel yang cengo melihatnya, Farel yang disitu pun menganggukan kepala nya paham dia juga ikut berdiri dan hendak pergi dari tempatnya.

"Yaudah Aghata gue juga mau pulang dulu semoga cepat sembuh" Ucapnya sambil mengelus kepala Aghata namun di balas tatapan tajam oleh Sean.

"Lo harus hati hati Yo gue saranin jaga jarak aja dulu selama seminggu pft" Farel menepuk pundak sahabatnya itu dan pergi dari ruangan tersebut dengan senyum mengejek

"Sialan lo" -batin Dio

Kevin dan Alea pun beranjak dari sana dan juga berpamitan dengan Aghata, Sean, dan Dio yang berada didalam ruangan tersebut, jangan tanya dimana Devano, lelaki itu masih tetap setia di tempat duduknya memainkan handphone nya itu.

"Yo, Ta, gue mau ke kantor dulu ya ada meeting penting dahh" Ucap Devano sambil mengelus kepala Aghata dan Sean menatapnya dengan tatapan tajam lagi.

Sean bingung kenapa semua teman cowo Aghata selalu ingin mengelus kepala adik sepupu tiri nya itu? Menjengkelkan pikirnya.

"Kamu mau ngelus kepala adik ku juga?" Karena dilihatnya Dio datang menghampiri mereka berdua dia pun menanyakan itu dan tidak ada tanggapan dari Dio, dia mengambil kursi disitu dan duduk disamping kasur Aghata.

"Ta, lo jangan banyak gerak harus bener bener sembuh oke? Ini udah jam makan siang nanti gue belikan bubur makanan dirumah sakit ini gak enak hambar" Ucapnya sambil mengelus kepala Aghata

Sedangkan lelaki disitu kesal setengah mati melihatnya dan mengambil kursi yang nganggur disana dan meletakkan nya di samping kasur Aghata kemudian dia pun duduk di kursi itu.

Sekarang ini posisi nya Dio yang berada di sebelah kiri Aghata dan Sean yang berada disebelah kanannya begitu juga Aghata yang berada di tengah tengah mereka berdua tepatnya di atas kasur.

Dio dan Sean saling memandang satu sama lain dengan tatapan tajam sambil melipatkan kedua tangan mereka di dada.

"Apa lo liat liat?!"

" Apa liat liat?!"

Mereka berdua berbicara serentak membuat Aghata memejamkan matanya karna terkejut dengan hentakan suara mereka berdua.

"Gue mau tidur bye" Ucap Aghata kemudian membaringkan tubuh nya dan menutup tubuhnya.






Bersambung.......

SECRET (RAHASIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang