Now Playing
Voor Dilan #III - Dulu Kita Masih Remaja*****
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.
SMAN 700 Bandung tentu memiliki banyak organisasi. Anehnya yang paling banyak diminati bukan ekstrakurikuler seni atau olahraga, tetapi O3P; OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Paskibra, PMR (Palang Merah Remaja), dan Pramuka.
Yang membedakan dari yang lainnya, organisasi tersebut menonjolkan pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kepemimpinan siswa. Mereka menekankan pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai bagian dari pembinaan anggotanya.
Oleh karena itu, di tiap tahunnya SMAN 700 Bandung mengadakan program LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi) untuk OSIS, Paskibra, PMR, dan Pramuka. Program ini mencakup serangkaian kegiatan dan materi untuk membekali anggota organisasi keterampilan dasar kepemimpinan dan pengelolaan suatu organisasi.
"Komando saya ambil alih. Untuk seluruhnya, siap gerak!"
Seperti pagi ini, cahaya matahari menyinari barisan peserta LDKO yang berseragam rapi. Mereka langsung mengambil sikap berdiri tegap ketika suara lantang nan tegas menginterupsi. Tak lagi berdiri leyeh-leyeh dan tak lagi bergosip ria.
"Istirahat di tempat, gerak!"
Mereka serempak mengambil posisi istirahat di tempat tanpa bisik-bisik. Tangan mereka pun tidak ke sana kemari seperti mengusap rambut, mencolek teman, dan hal lain yang biasa dilakukan ketika upacara hari Senin.
"Selamat pagi!"
"Pagi! Pagi! Pagi! Luar biasa! Tetap semangat!"
"Tetap semangat kok suaranya lemes?!"
"Haus, Kak! Haus!"
"Masih pagi kok suaranya lembek banget kayak agar-agar?!"
Celetukan-celetukan itu membuat para peserta gemetar. Sesekali mereka melirik panitia LDKO yang menyindir itu.
"Apa lo liat-liat? Cantik, ya?"
"Pandangan lurus ke depan, ngapain liat ke sini?!"
"Naksir kali, Kak!"
Beberapa dari panitia memelototi peserta yang tak sengaja bertatapan sehingga mereka sontak menundukkan kepala.
"Di bawah gak ada uang, liat ke depan!"
Mereka merasa serba salah, tetapi peraturannya memang begitu; senior selalu benar. Jika salah, kembali lagi ke peraturan.
"Saya ulangi, selamat pagi!"
"Pagi! Pagi! Pagi! Luar biasa! Tetap semangat!" Kali ini mereka mengucapkannya dengan lantang.
Di depan sana berdiri panitia yang akan menginstruksikan kegiatan selanjutnya. "Setelah apel pembukaan, akan dilakukan pengecekan barang bawaan. Kemudian kalian rapikan barak yang sudah ditentukan sesuai kelompok tidur masing-masing," ucapnya.
"Untuk selanjutnya, pengecekan barang bawaan saya serahkan kepada tim evaluator, terima kasih."
Salah satu panitia yang mengenakan ban lengan berwarna merah maju mengambil alih mikrofon.
Melalui ban lengan, panitia bisa dibedakan. Para panitia yang mengenakan ban lengan berwarna hijau merupakan steering committee, yang mengenakan ban lengan berwarna biru merupakan tim fasilitator, dan yang mengenakan ban lengan berwarna merah adalah tim evaluator.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS OR OH SHIT?!
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Habis rapat pulang bareng, yuk!" "Apa aja yang harus direvisi? Aku bantu." "Semangat ngejalanin proker-nya!" "Kalau capek bilang aja, ya." "Anak-anak di mana?" Niat menyibukkan diri karena patah hati, Aletta malah terjebak...