Part 2 | Palu dan Bulu

438 47 98
                                    

Now Playing
Melly Goeslaw - Ku Bahagia

*****

Selamat dari kiamat 2012? Ya.
Selamat dari Covid 19? Ya.
Namun, Aletta tidak selamat dari bujuk rayu untuk ikut organisasi.

Berniat menyibukkan diri untuk menyembuhkan patah hati, gadis itu mendaftar OSIS bersama kedua sahabatnya. Agnes dengan niat awal ingin mendekatkan diri kepada sang pujaan hati. Dan Stella yang katanya ingin panjat sosial demi bertambahnya jumlah pengikut di Instagram.

Siapa sangka coba-coba mereka berujung cobaan. Tujuan mereka memang tercapai dalam satu periode. Dari sekadar mengagumi jarak jauh, sekarang Agnes sudah di tahap PDKT. Stella juga sudah terkenal sebagai seleb sekolah semenjak konten TikTok-nya FYP. Bayang-bayang mantan di hati Aletta pun sudah hilang, tergantikan oleh tugas-tugas yang berdatangan.

Masuk organisasi tidak segampang yang dipikirkan. Selain seleksi yang melelahkan, saat menjabat pun tugas dan tanggung jawab harus diemban. Sampai-sampai Aletta kepikiran untuk tidak melanjutkan dua periode.

Namun, banyak orang suka jilat ludah sendiri, 'kan? Pengurus OSIS yang sering koar-koar tidak akan lanjut kepengurusan itu sekarang sedang duduk di salah satu kursi aula. Mengikuti serangkaian kegiatan LDKO dengan wajah yang pucat, mencerminkan lelah yang mendalam setelah menjalani hukuman.

Suasana di aula begitu hening, semua orang tampak tenggelam dalam pikiran masing-masing. Begitu juga Aletta yang duduk diam, mendengarkan MC yang terus berbicara, mencoba mencairkan suasana tegang dengan lelucon-lelucon ringan.

"Gue denger-denger, ada hadiah buat peserta paling aktif."

"Wih, mantep tuh! SMANJUR kalau ngasih hadiah biasanya gacor."

"Kali ini apa, ya? Sepeda kayak tahun sebelumnya?"

Diam-diam, Aletta mendengar pembicaraan dua orang yang duduk di belakangnya.

"Bisa jadi. Atau malah uang? Akhir-akhir ini dibanding ngasih benda, sekolah kita lebih sering ngasih hadiah berupa uang."

Mendengar hal itu, Aletta jadi tertarik. Bukan rahasia umum lagi jika sekolah mereka terkenal tidak tanggung-tanggung apabila mengapresiasi siswa. Biasanya berupa barang maupun uang yang diberikan sebagai bentuk apresiasi.

Gadis itu termotivasi. Ia harus menjadi peserta yang paling aktif agar bisa mendapatkan hadiah.

"Kang Lutfi, sambil menunggu pemateri, mendingan kita main ice breaking, yuk!"

"Wih, seru kayaknya. Boleh dong!"

"Kita minta tiga laki-laki dan tiga perempuan yang maju tercepat, ya."

Mendengar hal itu, Aletta langsung bersiap. Ia berusaha aktif di semua kegiatan, termasuk hal sekecil ice breaking.

"Tiga!"

"Dua!"

"Satu!"

Berhasil! Aletta menjadi orang pertama yang maju. Untung ia mendapatkan kursi yang sisinya kosong sehingga mudah keluar tanpa harus bilang permisi.

"Wah, udah enam orang nih!" seru Lutfi.

Aletta melirik lima orang lainnya. Dua perempuan dari PMR, satu laki-laki dari paskibra, satu laki-laki dari pramuka dan... SIAL! Ketua kelompoknya atau Raja tengah berdiri tegap di pojok sana.

Setelah Aletta membuat lelaki itu diseret untuk dihukum bersamanya, gadis itu kembali memberi beban kepadanya dengan menambahkan dua seri push up. Mau bagaimana lagi, Aletta hanya sanggup melakukan tiga seri, itu pun ngos-ngosan. Jadilah Raja melakukan push up sebanyak tujuh seri.

OSIS OR OH SHIT?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang