Maaf kalo wawa telat up...
****
"Baiklah, apakah kau mau menangani pasien itu? " tanya Park Ji-hien
Jungkook mengangguk pasrah, karena dari informasi yang ia dapat. Siapapun yang menangani pasien tersebut, gaji nya akan di taikan 2 kali lipat.
"Ya sudah, sekarang kau temui dia" kata Ji-hien
Jungkook segera berdiri, dan keluar dari ruangan tersebut.
****
Jungkook berjalan perlahan melewati lorong sepi, dan agak gelap. Ini sungguh menyeramkan, tapi Jungkook tak menghiraukan itu semua.
Samar samar ia mendengar suara, di dalam ruangan bercat putih
"Sialan! Mati saja kau! Hiks.. Eomma.. Appa Lisa rindu.. Hiks.. Tapi Lisa benci semua orang! Hahaha.. Dasar bodoh!"
Jungkook meneguk ludah kasar, mendengar suaranya saja membuat Jungkook merinding. Ia kemudian melangkahkan kakinya dengan gemetar
Ia membuka pintu nya dan melihat seorang gadis dengan rambut sebahu yang acak acakan, Jungkook melihat gadis itu memegang boneka di tangan kirinya dan memegang pisau tajam di tangan kanannya.
"L-lalisa kim" panggil Jungkook gemetar
Gadis bersurai coklat itu menoleh pada Jungkook , gadis itu melangkah mendekat ke arah Jungkook . Dan itu mampu membuat Jungkook takut.
Gadis itu melempar pisau dan boneknya asal, dan memeluk erat tubuh Jungkook
"WAHHH!! CALON SUAMIKU TELAH DATANG!" Seru Lisa
Jungkook tak bergerak dan hanya tersenyum kikuk saat gadis di depannya memeluk erat tbuh kekar miliknya .
Lisa menciumi pipi serta leher Jungkook yang ia klaim sebagai miliknya. Bahkan gadis itu ta segan segan menjilat pipi Jungkook yang agak tembam.
Sungguh! Jika saja yang menciumi nya itu gadis normal, mungkin Jungkook akan terangsang namun yang menciumi nya adalah gadis tak normal. Eoh! Ini sungguh menjijikkan!
***
"Kau tak bilang bahwa ia psikopat juga!" kata Jungkook kesal
"Ia bukan psikopat, jika ia psikopat mungkin dokter yang menanganinya sudah mati" ujar Ji-hien
Jungkook menghela napas panjang, ia benar benar takut dengan gadis itu.
"Jadi bagaimana? Kau ingin tidak mengurusnya? " tanya Ji-hien
Jungkook tampak berpikir sejenak hingga ia memikirkan ekonomi nya sendiri, pada akhirnya pemuda itu mengangguk pelan.
****
Keesokkan harinya Jungkook kembali ke ruangan itu, ia melihat Lisa sedang tidur di lantai. Ada rasa iba di hatinya namun ada juga rasa takut.
Pemuda itu mendekat dan menepul pelan pipi Lisa, gadis itu tak berkutik sama sekali. Ia malah semakin pulas.
Jungkook mengitari penglihatannya di ruangan tersebut, ia melihat sebuah tulisan yang di tulis oleh... Darah. Sepertinya sudah lama karena sudah mengering cuma masih terlihat karena temboknya berwarna putih.
Eomma.. Appa..
Lisa rindu...
Ingin bersama kalian...
Lisa takut..
Mereka jahat..
Eomma.. AppaAh~ sepertinya gadis malang itu merindukkan keluarganya.
"Calon suami?" panggil Lisa
Jungkook menoleh pada Lisa yang menatapnya bingung, Jungkook mendekat ke arah Lisa dan memeluk tubuh gadis itu.
"Jika kau kesepian, jangan seperti ini" lirih Jungkook
Lisa hanya termenung, sesekali tertawa dan menangis.
****
Sudah beberapa minggu Jungkook mengurus Lisa dan kini gadis itu agak membaik dari stresnya.
"Calon suami aku ingin bertemu keluarga ku" lirih Lisa
Jungkook berpikir sejenak, benar juga sepertinya ia harus membawa Lisa ke keluarganya agar Lisa semakin membaik.
"Baiklah, besok akan ku bawakan baju ganti untuk mu ya" kata Jungkook
"Ya, aku akan menunnggu esok pagi calon suamiku" kata Lisa tersenyum senang
Jungkook tersenyum tipis, ia merasa nyaman dengan Lisa dan ia juga merasakan kehangatan yang emm.. Tak bisa di jelaskan
***
Keesokan harinya Jungkook membawa sebuah paper bag yang berisi sebuah gaun.
"Calon suami!" panggil Lisa
Jungkook tersenyum hangat dan ia memberikan paper bagnya pada Lisa.
"Pakailah, aku sudah meminta izin pada Park Ji-hien. Maka ayo kita berangkat " kata Jungkook
"Tapi sebelumnya mandi dan pakai bsju ini" kata Jungkook
Lisa mengangguk pelan, ia kemudian di antsr Jungkook ke kamar mandi.
***
Baru saja mereka berdua sampai di parkiran, Jungkook melihat kedua orang tua Lisa dan seorang namja yang berjalan ke arah mereka berdua.
"Lisa!" panggil Eommanya
Lisa menoleh dan berlari kecil pada Eomma dan Appa nya.
"Aku rindu eomma dan Appa" kata Lisa pelan
"Ku dengar kau membaik " kata Appa Lisa
"Terima kasih Jeon kau telah menyembuhkan anakku" kata Appa Lisa
"Panggil saja, Jungkook . Dan tentang Lisa, sebenarnya dia belum cukup baik untuk di bawa ke rumah! Ia perlu beberapa perawatan lagi" Ungkap Jungkook
Semuanya hening hingga...
"Kau siapa? "
Bukan, bukan Eomma atau Appa Lisa. Atau bahkan Jungkook . Namun yang bertanya adalah Lisa. Gadis itu memandang pemuda yang ada di dekat Kedua oramg tuanya
"Kau tidak lupa pada ku kan, aku Hueningkai. Tunanganmu" kata nya
Deg!
Jungkook mematung dan napasnya tercekat saat itu juga. Ada sebuah rasa tak terima di hatinya saat mendengar hal tersebut
****
VOTE! JAN LUPA
FOLLOW AKU YA!
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} ONEshoot/TWOshoot {Liskook/리사정국}
KurzgeschichtenWawa~~ Ga jelas update nya, kayak orangnya haha .. Oh iya ini Stan LK jan salah lapak ya sayang~ Maaf suka tiba tiba ngilang, emang gitu aku orangnya sksk.. Udh pokoknya ini LK stan, jan salah lapak apalagi copas!