7 -

55 5 0
                                    

"..but i'll do anything for her!" - jaemin

{ d i v i s i o n }

15.03

waktunya pulang sekolah. semuanya membereskan alat tulisnya dan segera pulang. leana masih menata isi tasnya dan jaemin juga sibuk dengan tasnya. niatnya, jaemin mau ngajak leana pulang bareng. tapi tiba-tiba, "lea!"

oh, jeno. tumbenan dateng ke kelasnya leana, ya, walaupun sebelahan tapi jarang banget kesini. akhirnya jaemin mengurungkan niatnya itu. leana bergegas memakai tasnya dan menyusuli jeno yang menunggu di depan pintu kelasnya. "gue tungguin aja dulu disini,"

"hm?" - leana
"uh, can i speak bahasa?" - jeno
"ck, why everyone must permit to me first about that? even teachers are the same as you now," - leana
"ehe, you're the coordinator, i'm sorry. tapi sekarang udah waktunya pulang, nggak apa, ya?" - jeno
"iya, deh. apaan?" - leana
"oke, jadi lo disuruh bikin tabel-tabel dan lo nggak ngomong ke gua? heejin? atau soobin?" - jeno
"hah? OH GOD, I'M FORGET I'M SORRY! really i'm not—" - leana
"at least you tell me, lea. there are 3 peoples under you and share with them," - jeno
"maaf, gue lupa beneran! soalny dibikinnya dadakan baru semalem disuruh buat, gue lupa astaga buat ngomong!" - leana
"hm, it's okay. makanya tadi gua jadi kayak anak bego di hadapan pak jaehyun. orang gua nggak paham dia ngomong apaan," - jeno
"tapi pakai bahas manusia masih ngertilah, njir. ngomong apaan?" - leana
"katanya kertas penilaian kelas itu dihitung, ya, yang tabel-tabel itu katanya. kalo nggak rame kelasnya nilainya 0, sedikit rame -1, cukup rame -2, rame banget -3. rumusnya, sih, dihitung dari 100 dulu sementara, misal total hari senin sampe kamis -10, berarti 100 kurang 10 hasilnya 90, sementara gitu doang," - jeno
"oh, paham," - leana
"anjay, good listener emang," - jeno
"sst. tapi, ya, kira-kira pak jaehyun tahu nggak ya? kalau kertas penilaiannya belum tak bagiin ke kelas-kelas?" - leana
"emang napa?" - jeno
"tadi istirahat pertama, gue dipanggil pak taeyong. dia nanyain ini," - leana
"pantes dari tadi jaemin nyariin lo mulu. orang lo ngilang nggak nyusul makan sama kita. emang kebiasaan lo itu dari dulu nggak ilang-ilang, jarang makan," - jeno
"iya tahu, maaf. tapi mau nggak mau gue ngikut pak taeyong, lah. apapun itu. dia nanya gimana kalau semisal ini jangan dibagiin dulu, tabelnya ditambahin satu lagi, penilaian kebersihan, jadi 1 kertas ini ada 2 penilaian, bahasa sama kebersihan. yang usul ini awalnya pacar lo, tuh," - leana
"siyeon, hm?" - jeno
"iya, tapi kayaknya nggak sempet ketemu gue akhirnya dia ngomong ke pak taeyong," - leana
"oo, gitu," - jeno

beberapa menit mereka mengobrol, tiba-tiba siyeon menepuk pundak jeno dari belakang.

"jeno-ya! ayooo kita pulang bareng hari ini! oh, ada leana, toh. ya ampun, harus bahasa inggris, ya? sorry, hihi!" - siyeon
"it's okay," - leana
"oh ya! gue mau ngasih tahu yang—" - siyeon
"no need to tell, pak taeyong udah ngomong ke gue, kok," - leana
"o-okay, makasih, ya, le!" - siyeon
"heem," - leana
"yaudah, gua sama siyeon duluan, ya. nanti lanjut di chat. bye," - jeno
"bye." - leana

jeno dan siyeon pergi meninggalkan leana. sometimes, she feels like, it's so lucky to be siyeon. dia punya pacar yang baik, ganteng, pinter, kapten basket lagi. lagian, dulu leana memang sempat suka sama jeno, tapi karena jeno lah dia tahu jaemin, sahabat akrabnya. dan, akhirnya leana sukanya ke jaemin. tapi ini pas jadi osis junior, jadi leana udah suka sama jaemin setahun lebih. but, she has no courage to confess it.

"dor!" - jaemin
"oh, what the f—, bikin kaget orang aja sukanya!" - leana
"wkwk, lah, habisnya melamun. harus dikagetin biar setannya nggak masuk," - jaemin
"setannya takut ama gue. masuk ke gue aja nggak berani," - leana
"hiii! takutt! uh, forget it. pulang bareng, kuy? i'll give you a ride," - jaemin
"heh, nggak usah. gue naik ojol, na," - leana
"tabung aja duitnya. pulang sama gue," - jaemin

jaemin menggandeng tangan leana dan mengajaknya pergi ke parkiran. untung udah agak sepi, ntar dikira osis kok pacaran, terus ngomong yang nggak-nggak.

duh, jantung gue bakal meledak kalau digandeng gini, ah! [leana]

-

"wih, bagus banget rumahnya gila! orang kaya, nih!" kata jaemin dengan suaranya yang kencang. nggak bisa biasa aja napa? "heh! sst, nggak kok. berkecukupan bukan kaya," kata leana membenarkan sambil memberi isyarat agar suaranya jaemin dikecilkan volumenya. "ehe, maaf. tapi gua aja kaget pas lo ngasih tahu alamat lo kalau lo tinggal di perumahan elit ini. banyak bersyukur, lea," kata jaemin dan hanya dianggukinya.

"oke, kapan-kapan gue mampir. tapi, gue duluan, ya! mau futsal soalnya," - jaemin
"iya. hati-hati!" - leana
"sip, beb! see ya!" - jaemin

dan, beberapa saat kemudian, jaemin sudah beranjak dari pemandangan leana. semakin emosi leana, di beb-beb tapi cuma temen, kan, sakit.

leana segera masuk rumah dan mandi. dan hal menyebalkan terjadi lagi. bi ningsih kira jaemin tadi pacarnya leana, argh! emang kelihatan pacaran?! cuma temen ini! tau nggak, sih, huhu.

selesai mandi, leana ganti baju rumah dan bersantai. biasanya, dia bakal nyalin catatan kalau tertinggal pelajaran tadinya. tapi karena hari ini dia mengikuti pelajaran terus, jadi nggak perlu nyalin.

leana ingin rebahan sebentar, dia mencoba memejamkan mata. tapi, hp-nya getar terus. dan ini membuatnya ingat apa yang harus dilakukan; duplikat tabel, ngirim dokumen ke nana, ngomong ke divisinya masalah ini. ah, banyak sekali. tenang dikit aja nggak bisa.

gini banget hidup gue. [leana]

—tbc.

division, osis. [nct dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang