9. All Those Sweet Things

1.1K 83 16
                                    

"REMIND ME"

Cinta bukanlah sesuatu yang dimulai pada suatu hari, dan cinta juga bukan sesuatu yang dapat berakhir di suatu hari. Tapi cinta adalah sesuatu yang semakin tumbuh setiap harinya.

Part 9: All Those Sweet Things

*****

Hinata pov

Feb, 2014

Sebelum mengenal dia, aku hanyalah pohon kecil yang sekarat. Akarku mati. Rantingku rapuh hingga daunku pun menggugurkan diri. Sebelum mengenal dia, aku hanyalah bunga layu yang lebah enggan hinggapi. Sebelum mengenal dia, ada tembok besar yang kubangun untuk melindungi bunga layu itu hingga tak seorangpun mampu menyiraminya dengan kehidupan.

Sampai suatu hari aku bertemu dengannya. Dia. Dia yang meruntuhkan dinding kokoh yabg kubangun. Dia yang dengan hati hangat dibalik sifat dinginnya berhasil menyirami bunga itu dengan kehidupan. Menyegarkan dengan senyumannya. Dia, yang bersamanya pohon kecil yang hampir mati itu kini tumbuh dengan eloknya.

Dia, Sasuke Uchiha. Pria yang kutemui saat usia kami masih remaja. Dia yang memberikan warna dalam hidupku. Yang menarikku sedikit menepi dari tetek bengek marga Hyuga. Aku tidak tahu sejak kapan aku mulai mencintainya, yang kutahu setiap hari perasaanku padanya semakin menguat dan menguat hingga aku menyadari bahwa aku tidak bisa hidup tanpanya.

"Hai sayang."

Aku tersentak, dengan segera kututup laptopku begitu mendengar suara berat dari seseorang yang selalu menjadi inspirasiku dalam menulis. Ya, Sasuke Uchiha. Aku mendudukkan diriku setelah merasakan kehadirannya yang duduk di tepi ranjang. Wajah tampannya begitu mempesona, pantas saja aku selalu jatuh cinta setiap menatap kedalam matanya yang begitu menenggelamkanku. Dia selalu menjadi inspirasiku dalam menulis. Selalu ada kisah yang ingin kutulis saat merasakan kebahagiaan bersamanya.


"Kenapa, sayang?" tanyaku lembut. Ia mengulurkan tangannya mengusap rambutku yang berantakan karena sejak tadi sibuk berguling-guling di ranjang untuk mengorek dan mengumpulkan semua imajinasiku agar bisa kutuangkan dalam bentuk tulisan.

"Aku selalu penasaran dengan apa yang selalu kau tulis di laptopmu itu." ucapnya sedikit berbisik. Aku tertawa renyah.

"Itu namanya spoiler, kau bisa baca setelah bukuku diterbitkan. Au harus menjadi pembeli pertama dan akan kuhadiahi tanda tanganku." ucapku antusias. Membayangkan bukuku akan diterbitkan membuatku sangat senang hingga senyuman di wajahku bahkan muncul tanpa kuperintah.

Sasuke menggeleng, "Aku tidak ingin tanda tanganmu, aku ingin dirimu." ucapnya yang kemudian menggenggam tanganku dan membawanya mendekat ke bibirnya. Sebuah kecupan hangat yang mampu membuat jantungku berdebar dua kali lebih cepat. "Tangan ini sudah banyak bekerja menulis buku, aku akan sangat mengagumi tangan ini." ucapnya lagi sebelum menghadiahi kecupan pada kedua tanganku.

Aku tertawa renyah dan menarik tanganku terlepas dari genggaannya. "Otakku yang susah payah bekerja ini tidak kau kagumi, huh?" tanyaku sedikit menyelipkan nada merajuk. Kulihat Sasuke tersenyum tipis. Ia pun mendaratkan kecupan hangat di keningku.

"Kau senang?" tanyanya. Aku berusaha menahan senyumanku agar tidak terlalu menampilkan bahwa aku sangay senang, bahkan kelewat senang akibat sikap manis Sasuke. Sasuke yang saat dulu pertama kali mengenalnya semua yang kutahu tentang dia hanyalah dia seorang pria berhati dingin. Tak kusangka dia mampu bersikap semanis ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REMIND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang