Rumah sakit Konogakure
"Herh.... Herh... Herh..." Bungi dengkuran
"Suster... Suster.... Suster Ino"
" Iya sebentar "
" Nata... Nata... Hinata-chan, tolong kau lihat tuan Kiba sebentar, aku masih ada pekerjaan" ujar Ino
" Baik "
" Aduh tuan Kiba, anda tidak boleh bangun dulu, anda masih sakit " ujar Hinata
" Suster, tolong katakan kepada dokter sai, saya tidak mau satu kamar dengan kerbau sialan itu " sambil melirik Sasuke
"Lihat suster tidurnya itu seperti babi saja, sakit kuping saya"
Mendengar perkataan yang mengarah dirinya membuat Sasuke lebih mengeraskan dengkurannya, ya Sasuke sudah sadar dari tadi, dia merasa bosan apalagi dengan kaki dan tangan terbungkus perban dan rasa sakit di sana-sini, di tambah tangan di borgol walaupun tangannya di perban.
"Suster dengar sendiri kan dengkurannya gak tahan"
" Tuan kiba, saya akan mengambil kapas untuk menutup telinga tuan " ujar Hinata "
" Lho, kenapa saya yang harus menutup telinga, kenapa tidak babi hutan itu saja " ujar Kiba
Hinata pun melihat ke arah Sasuke, sedangkan Sasuke sedari tadi melihat ke arah Hinata, mata mereka bertemu, anesthy bertemu onix. Kelakuan jahil pun terlintas di benak Sasuke, Sasuke mengedipkan matanya sambil melemparkan ciuman dari jarak jauh. Sadar akan perbuatan Sasuke membuat Hinata merasa dongkol.
" Tuan Kiba tenangkan, saya akan mengambil jarum suntik yang cukup besar agar mulutnya diam "
Mendengar hal itu Sasuke langsung menghentikan suara dengkurannya, sedangkan Hinata tersenyum tipis melihat tingkah Sasuke
" Aku tidak memperkosa nya"
" Tolong bekerjasama lah dengan kami, saya tanyakan sekali lagi " ujar polisi
" sudah ku bilang hm, aku tidak memperkosa nya "
" Nona sakura sudah mengakuinya kalau anda yang memperkosanya, Jadi jangan berbohong lagi "
" Hahaha....., Dasar perempuan sialan, dengar pak, jalang itu memang menyukai ku, tapi sayangnya aku tidak menyukai nya"
" Jangan menghambat pekerjaan kami sebagai polisi,. Jadi...''
" Ano maaf tuan, ini sudah waktunya pasien minum obat, sebaiknya anda menunggu di luar " ujar Hinata sambil membawa obat
" Baik lah "
Hinata langsung memeriksa keadaan Sasuke, dan memegang tanganya yang terbungkus perban.
" Suster suster " ucap Sasuke
" Ada apa....??? "
" Suster tidak takut lagi kan dengan saya, suster percaya kan dengan saya " ujar Sasuke
" Kau bukanya tidak mempunyai tampang kriminal " Hinata masih memeriksa tangan Sasuke untuk mengganti perbanya.
"Jadi suster percaya dengan mereka" sambil menunjuk kearah polisi
" Polisi bilang kau memperkosa seorang gadis, dan pesta narkoba"
" Suster, saya tidak memperkosa nya, lagian untuk gadis seperti sakura, kecil " sambil menjentikkan jari tangannya.
"Suster untuk mendapatkan gadis seperti sakura saya tidak perlu memperkosa nya, dia akan datang sendiri kepada saya. Lagian saya tidak menyukainya " ujar nya lagi
" Lalu mengapa ia mengaku kau memperkosanya " ujar Hinata
" Suster saat kejadian itu saya memang ada di tempat itu, tapi saya datang untuk mencari Naruto, dan ketika saya menemukan nya dia lari setelah memperkosa jalang itu, lagian saya tau sakura menyukai saya sedari dulu "
" Maksudmu dia menjebak mu dengan tuduhan palsu ???" Ujar Hinata
" Hm"
-
-
-Sementar Hinata dan Ino sedang berada di ruangan dokter sai, hari ini memang tidak terlalu sibuk mengingat tidak adanya pasien yang serius karena kondisi mereka sudah mulai sembuh.
" Ha ha ha..." Suara tawa Ino
" Dokter, apa dokter tau bahwa adik kita satu ini cita- citanya ingin menjadi biarawati di gereja lho''
"Memangnya apa enaknya menjadi biarawati... Hinata, hanya untuk berbakti dan mengurung diri dari dunia luar, bukankah sebagai suster kau juga berbakti untuk pasien mu, aku rasa itu sama saja".ujar sai
"Ingin bukan masalah enak atau tidak enak nya dokter, tapi ini memang panggilan Tuhan. Aku memang sudah lama ingin berbakti kepada Tuhan " ujar nya
" Terserah kau saja Hinata, aku harap kau tidak menyesali keputusanmu"
-
-
-Keesokan harinya Hinata menjalani rutinitas seperti biasa memeriksa keadaan pasien termasuk Sasuke, sambil membawa bunga lavender Hinata menggantikan bunga yang lama dengan yang baru.
" Kau sudah belajar berjalan hari ini"
" Hmm"
" Bagaimana kondisimu apa sudah sehat"
" Seperti yang Kau lihat "
" Besok kau akan di bawa oleh polisi ke Konoha"
" Hm aku tau, dan kita tidak akan bertemu lagi "
" Dan kau akan diadili "
" Hm untuk kesalahan yang tidak pernah aku lakukan, orang Yang makan nangkanya aku yang kena getahnya "
" Lalu kau akan menerima tuduhan dan hukuman itu ???"
" Mau bagaimana lagi, paling- paling disuruh menikahi sakura, ya lumayan dia tidak terlalu jelek "
" Sasuke..., Aku serius.."
" Lalu aku harus bagaimana, andai saya disini masih ada Naruto "
"Naruto...???"
" Hm dia orang yang memperkosa sakura, aku ingin dia bersaksi untuk ku"
" Kenapa kau tidak mencari dia"
" Aku tida tau dia dimana, dan aku tidak yakin aku bisa"
" Kau pasti bisa Sasuke..."
" Suster, apa kau bisa membantu ku.."
" Aku, aku tidak bisa membantu mu"
" Kau pasti bisa karena aku yakin itu "
" Apa maksud mu, Jangan bilang..., Tidak aku tidak mau.., jangan paksa aku... '' ujar Hinata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf (Lengkap )
RomanceAndai aku tidak memberikan hatiku, andai aku tidak membuatmu jatuh cinta kepadaku, mungkin ini tidak akan terjadi. Dan hidupmu pasti baik-baik saja tanpa merasa malu. Maaf