maaf 6

976 58 1
                                    

Keesokan harinya Hinata merasa bimbang dan cemas, ia teringat akan perkataan Sasuke, ia tau betul Sasuke tidak pernah main-main dengan ucapannya, bahkan Hinata selalu berada di dalam kamarnya takut untuk keluar.

"Kami-sama tolong aku"

" Tok.... Tok... Tok..." Suara pintu di ketuk dari kamar.

Mendengar suara itu Hinata langsung terkejut bahkan tidak berani membuka pintunya.

" Kami-sama apa itu Sasuke"

Setelah berfikir beberapa saat akhirnya Hinata membuka pintu nya, dan ia bertekad akan mengakhiri semuanya dengan Sasuke.

" Ceklek" pintu di buka

" Nisan...." Ujar Hinata melihat Neji berdiri di depan pintunya, sedikit lega mengetahui bahwa bukan Sasuke yang ada di depan pintunya.

" Untuk apa lelaki itu kesini, apa dia mengganggu mu lagi" tanya Neji

Mendengar ucapan Neji Hinata mengerti siapa yang di maksud, tidak lain pasti Sasuke orang nya.

" Nisan tolong jangan ganggu dia, ku mohon nisan"

" Baik lah temui dia dan selesaikan urusan mu, aku tidak mau kau berurusan dengan nya lagi"

" Haik" ucap Hinata

-
-
-

Hinata melihat Sasuke di dalam gereja menunggunya,

" Kami-sama tolong bantu aku" ucap Hinata.

Melihat Hinata datang Sasuke langsung menghampirinya sambil tersenyum tulus.

" Kau tau, jika saja kau tidak keluar, aku hampir saja ingin masuk kedalam"

Mendengar itu Hinata terkejut, sudah ia duga Sasuke sangat nekat orangnya.

" Kami-sama kenapa aku harus bertemu dengan lelaki seperti dia" lirih Hinata

" Untuk apa kau kemari" ujar Hinata

" Aku hanya ingin memberimu ini sebagai kado Natal ku, juga untuk mengganti jam dan arloji mu yang pernah ku jual dulu" sambil memakaikan kalung liontin berbentuk salip dengan cahaya mutiara di sisi salip yang sangat indah bagi pemakainya.

Mendengar itu Hinata hanya tersenyum sambil memegang salip yang sudah terpasang di lehernya.

" Aku sudah melupakan hal itu, dan merelakan kalung dan arloji ku itu, terima kasih untuk kado natal nya sausuke" ujar Hinata

'' dan ini sebagai hadiah kado Natal ku untuk mu" sambil mengeluarkan kalung dari balik kantung bajunya.

Hinata memberikan kalung salib berwarna hitam yang selalu di bawanya kemana pun ia pergi dan paling berharga baginya untuk Sasuke.

Setelah memberikan hadiah tersebut Sasuke berpamitan kepada Hinata.

" Besok aku akan kembali menemuimu Hinata" ia pun berjalan keluar. Namun naas setelah keluar dari gereja dan hendak memasuki mobilnya Sasuke di serang oleh beberapa orang tidak di kenal.

" Bukh... Bukh... Bukh..." Sasuke sempat melawan namun karena jumlah mereka lebih banyak Sasuke akhirnya terjatuh, melihat itu salah satu dari mereka mengeluarkan pisau dari balik bajunya, mengarahkan ke bagian wajah Sasuke.

" Aahhkhh " Sasuke berteriak keras merasa kan sakit dan perih di bagian wajahnya dan juga ia merasa kan darah mengalir dari wajah nya.

Mendengar teriakan itu Hinata dan beberapa biarawati lainnya langsung keluar, Hinata sangat terkejut melihat apa yang ada di hadapannya.

Maaf (Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang