maaf 10

2K 92 2
                                    

Flash back

"Tenten ini Sasuke, dia akan bekerja di sini sebagai supir nya Hinata, tapi tolong kau rahasia kan ini semuanya dari nya, karena mulai besok Sasuke akan mengubah namanya menjadi Kenji, bisu dan pincang." Ujar sai

" Hai" jawab tenten

" Satu lagi, jika Hinata menanyakan bekas luka di wajah Sasuke, katakan kau tidak melihatnya"

" Hai"

Sebenarnya tenten tidak mengerti maksud dari sai, mengapa menyembunyikan semua ini dari Hinata.

-
-
-

Flash on

" Tidak nona, aku tidak melihat apapun, yang aku lihat Kenji orang nya baik, hanya bisu dan pincang saja. Ujarnya

" Apa kau yakin tidak melihatnya"

" Sangat yakin "

Sesungguhnya Hinata tidak yakin akan penjelasan tenten, Maka untuk itu dia akan membuktikannya sendiri siapa itu Kenji, apa dia orang yang sama.

-
-
-

Seperti biasanya Hinata pergi ke studio rekaman. Setelah 1 jam menunggu Hinata pun kembali memasuki mobil.

" Kenji, antar kan aku ke pantai. Aku ingin menikmati udara di sana"

" Tin tin" bunyi klakson yang sengaja di bunyikan Sasuke untuk menjawab iya.

Sesampai di sana Sasuke ingin menuntun Hinata dengan memegang tongkatnya

" Tidak usah Kenji,. Hari ini aku ingin kau  memegang tanganku dan tuntun aku berjalan" ujar Hinata

Sasuke hanya tersenyum tulus mendengar perkataan Hinata sambil memegang tangannya untuk mendudukkan Hinata di kursi yang sudah di sediakan

" Deg"

" Kenji tolong lepas sepatu ku"

Sasuke pun melepaskan sepatu Hinata agar ia dapat merasakan deburan pasir di pantai"

" Ternyata benar dia orang yang sama, tapi untuk lebih meyakinkan lagi aku harus mendengar suara nya"

Setelah 30 menit di pantai dan hinata masih fokus dengan pemikirannya akhirnya dia memutuskan pulang.

"Kenji kita pulang sekarang"

Sesampai di rumah Sasuke membuka pintu mobil ingin memegang tangan Hinata untuk menuntunnya.

" Tidak usah, aku bisa sendiri"

Hinata langsung masuk kerumah dan memecahkan semua puring dan gelas di lantai, bahkan taplak meja yang ada di meja makan pun sengaja di tariknya agar semua barang di meja jatuh berantakan Hinata pun menjatuhkan dirinya kelantai sambil berteriak memanggil nama Kenji.

" Kenji tolong"

" Tolong aku kenji" teriak Hinata

Mendengar suara teriakan Hinata Sasuke langsung berlari secepatnya tanpa memikirkan kakinya yang pincang. Mendengar langkah kaki berlari Hinata mempertajam pendengarannya.

" Tidak salah lagi ini memang dia, tinggal selangkah lagi"

Melihat Hinata yang terjatuh dan mengeluarkan darah di pelipis matanya Sasuke merasa khawatir keadaan Hinata tanpa sadar ia pun memegang pundak Hinata

" Siapa kau, kau Siapa...." Hinata meronta saat pundaknya di pegang

" Ini aku sasuke , eh bukan Kenji" sambil memegang mulutnya menyadari kebodohannya.

" Lepas, pergi dari sini, pergi" ucap Hinata

" Dengarkan aku Hinata jangan seperti anak kecil, aku akan membantu mu"

" Hiks..., Kenapa kau menjadi Kenji, kenapa.." tanya Hinata sambil terisak

" Karena kau terlalu sombong dan angkuh, karena kau terlalu sombong untuk tidak menerima pertolonganku, hanya seorang Kenji yang bisa berada di sisimu"

" Hiks.... Hiks..."

" Kalau begitu baiklah, mulai saat ini aku akan menjadi Kenji, aku akan membuat kakiku menjadi pincang agar kau menerima keberadaan ku" ucap Sasuke.

Sasuke ingin pergi tapi di tahan oleh Hinata, ia takut Sasuke akan membuktikan ucapannya.

" Jangan ku mohon, Hiks...,. Hiks..., Tetaplah menjadi Sasuke seperti dulu, Sasuke yang ku kenal"

Mereka pun berpelukan untuk melepaskan rasa rindu keduanya.

" Mau kah kau menikah dengan ku" ujar Sasuke setelah melepaskan pelukan mereka

" Deg"

"....."

" Bagaimana, apa kau mau menemaniku seumur hidup"

" Hiks..., Aku tidak pantas buatmu, aku buta, aku hanya bisa merepotkan mu saja"

" Cup"

" Justru itu, aku ingin kita saling melengkapi satu sama lain"

" Kau yakin" tanya Hinata

" Hmm"

Hinata hanya mengangguk sambil tersenyum tulus

" Cup"

-
-
-

Pesta pernikahan pun akhirnya di adakan sangat meriah, fugaku yang sebelumnya menolak pernikahan ini akhirnya pun luluh, benar di katakan mikoto yang terpenting hanyalah kebahagiaan putranya satu-satunya"
Semua para tamu sudah datang, setelah mereka resmi menikah giliran para tamu memberi ucapan kepada kedua pembelai.

" Jaga dia, jika kau membuatnya menyia-nyiakan nya, maka aku yang akan merebut nya" ucap Sai

" Itu tidak akan terjadi" ucap Sasuke

Keduanya pun berpelukan erat walaupun di hati sai terasa sesak, tapi ini untuk kebahagiaan Hinata melihat ia sangat cantik, dengan senyum yang tulus dan bahagia sudah cukup bagi sai. Kedua pembelai pun berciuman lama menandai kebahagiaan dari keduanya.

" Cup"





                      Tamat






Maaf (Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang