Maaf 5

1K 83 0
                                    

Hinata sudah berada di meja makan bersama izuna, dan Madara. Sedangkan Sasuke belum turun karena masih tidur setelah pergulatan panas mereka.

Sambil memotong daging dengan pisau dan garpu nya di dalam piring untuk di makan nya, Hinata merasa canggung, apalagi setelah kejadian semalam. Di tambah izuna sedari tadi melihatnya terus.

" Lain kali kalau mau gituan pintunya di tutup dulu, jadi suaranya tidak sampai kemana-mana"

" Izuna" tegur Madara

Sementara Hinata hanya menunduk mendengar perkataan izuna yang di alamatkan kepada dirinya.

" Cup"

Sasuke mencium pipi Hinata setiba turun dari kamarnya menuju ruang makan, ia pun mengambil posisi duduk di samping Hinata.

" Kau mau sarapan...???" Tanya Madara

" Tidak cukup ini saja " sambil meminum susu dari gelas bekas Hinata"

"Kunci apa ini hm" sambil memegang kunci mobil yang ada di atas meja makan

" Ini kunci mobil Audi sport, hadiah ulang tahun aku dari tousan" ucap izuna

" Hm bagus, ayo kita pergi" Sasuke menarik tangan Hinata agar mengikutinya.

Sesampai di dalam mobil mereka terdiam, di tambah Hinata yang ingin menanyakan beberapa pertanyaan yang ada di benaknya pun akhirnya buka suara

" Sasuke-kun"

" Hmm"

" Siapa itu izuna, pacar mu ya..."

" Kenapa, cemburu"

" Aku merasa dia menyukaimu"

" Dia sepupuku, putri dari pamanku, Yaaa.... Kalau bukan sepupu sih sudah ku jadikan pacar, dia kan lumayan cantik juga"

" Apa, jadi pacar"

" Hmm''

"Ternyata pacarmu banyak juga ya..., Termaksud sakura itu"

" Dia bukan pacarku, aku tidak mau punya pacar seperti dia walaupun dia selalu menempel kepada ku, ya..., Aku akui sih sakura lumayan cantik.

" Apanya...." Tanya Hinata

" Tentu saja wajahnya, tubuh nya dan..."

" Memang harus memiliki kriteria seperti itu, cantik dari wajah,. Tubuh, dan semuanya. Jadi menjadi pacar mu harus memiliki kriteria khusus"

" Tentu saja, menjadi sekretaris saja harus memiliki ktiteria, apa lagi menjadi pacar ku hm"

" Ternyata kau sangat sombong sasuke-kun"

"Terserah, yang pasti aku sangat tampan bukan, jika tidak bagaimana mungkin aku bisa menyandera suster cantik seperti mu hm, calon biarawati lagi"

Mendengar itu Hinata terdiam tidak ingin berbicara lagi. Sementara Sasuke masih mengendarai mobil sport nya sambil menatap ke depan,  seketika itu Sasuke memberhentikan mobil nya secara mendadak.

" Kenapa berhenti...???" Tanya Hinata

" Polisi" ujar Sasuke

Hinata langsung melihat kearah tatapan Sasuke kedepan

" Sial, ayo keluar sebelum mereka menemukan kita di sini"

" Sasuke dan Hinata pun berlari untuk mencari bus"

"Kita mau kemana....''

" Konoha"

" Apa...., Lalu mobil itu...???'' tanya Hinata

" Kecil, nanti aku suruh paman untuk mengambilnya di sana"

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam apalagi hari sudah gelap menunjukan malam telah tiba di tambah hujan deras, akhirnya mereka sampai di sebuah mention yang sangat besar tentunya mention uchiha. Sasuke segera mengajak Hinata untuk masuk ke mention mewah miliknya untuk bertemu dengan orang tuanya, tentunya kasan tersayangnya mikoto. Namun naas,. Setelah sampai di depan pintu, mereka melihat polisi yang sedang berbicara dengan mikoto. Mereka pun tak bisa terelakan lagi.

" Pak polisi, kalian bisa menangkap aku, tapi tolong lepaskan suster itu, dia tidak bersalah. Aku yang menculik dia dan menyuruh dia untuk membantu ku melarikan diri" ujar Sasuke

" Tidak pa, dia tidak menculik saya, tapi saya yang membantu dia untuk melarikan diri." Ujar Hinata

" Hinata....."

" Sebaiknya kalian berdua ikut kami ke kantor polisi sekarang"

Sedangkan mikoto hanya menutup mulutnya tidak percaya apa yang menimpa anaknya

" Kasan, tolong percaya lah kepada ku, aku tidak bersalah, Kasan percaya kan"

"Mikoto hanya mengangguk sambil menangis melihat putranya di bawa polisi.

-
-
-

Sudah 1 tahun setelah kejadian itu Sasuke dan Hinata tidak bertemu, bahkan sekarang Sasuke melanjutkan sekolahnya yang dulu sempat di tinggalkannya, dan sekarang Sasuke sudah selesai kuliah, bahkan ia sudah menjadi CEO perusahaan Uchiha, berkat pesan Hinata, agar melanjutkan sekolahnya.

25 Desember hari ini Sasuke sangat bahagia karena dia akan bertemu dengan pujaan hatinya, ia sudah menyiapkan Bunya lavender kesukaan Hinata dan sedikit kado natal, Walaupun di luar hujan Sasuke tetap pergi menuju gereja.

Setelah sampai Sasuke melihat banyak nya para jemaat yang sudah selesai bedoa, bahkan mereka bergegas pulang, Sasuke melihat di dalam gereja yang sepi dan hanya terdapat seorang biarawati yang sedang berdoa.

" Tap tap tap" suara suara hentakan kaki mendekat seketika Hinata menoleh, Sasuke terkejut melihat penampilan Hinata yang menjadi biarawati.

" Apa kabar sasuke-kun"

Sasuke tidak menjawab hanya memandang Hinata"

" Selamat natal"

Sadar akan hal itu Sasuke pun menjawab pertanyaan Hinata

" Selamat natal" sambil memberi bunga yang dia pegang untuk hinata

" Hinata, kenapa bisa begini, kenapa kau menjadi seperti ini"

" Kau terlambat Sasuke-kun, aku sudah lama sudah terpanggil oleh tuhan, bahkan sebelum kita bertemu, aku ingin mengabdikan hidup ku untuk melayani gereja ini dan lebih dekat dengan Tuhan dengan menjadi biarawati" ujar Hinata

Mendengar itu Sasuke sangat marah bahkan ia meremas bahu Hinata sehingga Hinata merasa sakit

" Untuk apa kau menjadi biarawati jika orang yang kau cintai masuk neraka haaa...." Bentak Sasuke sambil membuang kerudung penutup kepala dan rambut Hinata"

Rambut Hinata terurai setelah kerudung Hinata di buang oleh Sasuke.

"  aku belum terlambat, rambutmu belum kau potong" sambil memegang rambut Hinata yang terurai panjang" ujar Sasuke

Sedangkan Hinata hanya bisa menangis terisak dan berlari menuju ruangan biarawati.

" Hinata, besok aku akan datang menemuimu, dan besok nya lagi, jika kau tidak keluar, maka aku yang akan masuk"

Setelah mengatakan itu Sasuke langsung pergi meninggal kan gereja itu. Tanpa mereka sadari fugaku dan Neji melihat kejadian tadi.

" Neji siapa laki- laki itu, tanya hyashi

" Tidak salah lagi tousan dia uchiha itu, uchiha Sasuke"

" Kami-sama, jaga lah putriku dari dia. Ujar hyashi

Sedangkan Neji mengepalkan tangannya menahan emosinya.

" Beraninya kau mengganggu adikku Uchiha" ujar nya dalam hati

Maaf (Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang