Tiga

44 10 0
                                    

"Dibalik senyum yang ditunjukkan seseorang, ada luka yang tertoreh didalamnya"

==========================

Happy reading😊
============

Seorang pria duduk di rooftop mall. Ia duduk seorang diri ditemani secangkir teh dihadapannya.
Ia tidak kesepian atau menyendiri, ia hanya sedang menenangkan pikiran. Siapa lagi lelaki ini kalau bukan Alfa, Alfa Kheilandra Reymoland,nama yang cukup panjang. Cool boy nya SMA Tunas Karya, wakil ketua osis. Ia punya paras yang tidak kalah dengan artis artis korea. Bagaimana tidak, Ayahnya adalah seorang bangsawan jepang. Jadi, Alfa itu anak blasteran Jepang-indonesia.
Kulit putih dan rambut hitam kecoklatan itulah yang membuatnya semakin tampan. Bahkan terlalu tampan.

Sesekali ia menghirup udara segar sedalam-dalamnya. Otaknya sedang dipenuhi dengan hal yang sama sekali tidak ingin ia ingat. Sampai memori itu terlintas diotaknya.
"Kamu terlalu baik buat aku, kamu pantas mendapatkan yang terbaik" ucap seorang gadis dihadapannya.
"Enggak Nes, cuma kamu yang pantas buat aku" ucap Alfa seraya meraih tangan gadis itu untuk digenggamnya namun ditolak.
Detik selanjutnya gadis berparas cantik itu berlari meninggalkan Alfa. Alfa ingin mengejar namun raganya berkata tidak.

Alfa tersadar dari lamunannya lalu mengacak rambutnya frustasi.
Kenapa dia mirip sama kamu nes, batin Alfa.

Alfa semakin sadar saat ponselnya berdering tanda panggilan masuk. Ia meraih ponselnya dari atas meja dihadapannya.

Dave's calling.....

"Lo dimana?" tanya seorang pria dari seberang sana.
"Di mall" jawab Alfa singkat.
"Gue sama anak-anak latian basket, kalo lo nggak bisa yaudah"
Sambungan langsung diputuskan oleh Alfa.
Alfa beranjak dan meninggalkan mall.

******
Setelah mendapat semua kebutuhannya, Rasya beranjak keluar dari mall dengan satu tangan penuh dengan paper bag dan satu tangan lainnya memegang susu kotak.
Rasya berjalan menyusuri pinggiran mall menuju parkiran untuk mencari taxi.

Tinnn...

Suara klakson mobil di belakangnya membuat Rasya menepi.
Saat mobil itu memyampingi tubuhnya, kaca mobil terbuka dan memampangkan sosok pria yang kemarin bertanya siapa namanya.

"Lo mau kemana?" tanya sosok didalam mobil itu.
"Pulang" jawab Rasya singkat

"Naik" perintah Alfa.
Rasya heran sampai mengerutkan kening.

Kenapa akhir-akhir ini gue jadi sering banget ketemu sama dia, batin Rasya.

"Gue anter" Ucap Alfa lagi.

"Nggak usah kak, gue bisa pulang sendiri kok" jawab Rasya lalu membalikkan tubuhnya hendak berjalan kembali.
"Gue nggak nerima penolakan! sekarang lo naik" ucap Alfa yang sekarang sudah berada di diluar mobil.
Sontak Rasya menoleh dan berbalik.
"Hahh? tapi kak?"
"Udah cepet masuk!" ucap Alfa yang membuat Rasya semakin bingung.

Hanya hening yang menemani kedua insan yang baru saja saling mengenal itu. Rasya masih bingung dengan sikap orang yang berada disebelahnya itu. Pasalnya, mereka baru saja saling mengenal, bahkan lelaki yang duduk dikursi pengemudi sebelahnya itu baru tahu nama Rasya kemarin.

"Rumah lo dimana?" Alfa akhirnya memecahkan keheningan. Rasya sebenarnya tidak suka dengan keheningan, namun akhir-akhir ini memang hanya keheningan yang menemaninya.
"Di Blok 12 nomor 143 kak" jawab Rasya sembari menoleh kearah Alfa yang tengah serius menyetir.

"Makasih kak udah nganterin gue"
"Hmm" jawab Alfa singkat.
"Ehh tunggu" Ucap Alfa yang membuat Rasya kembali menoleh.
"Besok gue jemput" Lanjut Alfa.
"Kemana kak?" tanya Rasya.
"Sekolah, gue nggak nerima penolakan" jawab Alfa.
"Tapi kak..." Ucapan Rasya terpotong.
"Udah lo masuk sekarang" setelah itu Alfa langsung pergi meninggalkan Rasya yang masih bergelut dengan pikirannya.

Bright loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang