Happy reading❤
===================Rasya menyusuri koridor menuju parkiran saat bel pulang sudah berbunyi. Ia sudah merasa baik-baik saja setelah tertidur pulas di UKS .
langkahnya terhenti saat kedua sahabatnya datang dan langsung merangkul bahunya."Lo udah baikan kan sya?" tanya Dania.
"Udah kok"
"Hari ini kita pulang bareng"ucap Andin yang kemudian diangguki oleh Dania.
Mereka memang sangat jarang pulang bareng. Itu karena rumah mereka beda arah.Belum sempat Rasya membuka suara, tangannya ditarik paksa oleh lelaki yang membawanya ke UKS tadi. Rasya tidak menampiknya. Hanya saja ia terkejut.
"Rasya balik bareng gue" kalimat yang terdengar dingin tapi dapat membuat jantung Rasya berdegup tidak normal. Ada apa dengan jantungnya.
"tapi kak gue mau pulang sama mereka" Ucap Rasya seraya melepas genggaman Alfa.
"Gak ada penolakan" ucapnya tanpa ekspresi.Detik berikutnya Alfa menarik lengan mungil Rasya tanpa izin. Membawanya menuju parkiran.
Alfa memberikan helm pada Rasya. Tanpa membuka suarapun Rasya meraih helm itu dari tangan Alfa.
Melihat Rasya kesulitan memakai helm, Alfa mengulurkan tangannya lalu mengaitkan pengait pada helm itu.Setelah beberapa saat keduanya terdiam, akhirnya Rasya membuka suara.
"Emm, kak tadi lo yang udah bawa gue ke uks ya?" Agak ragu dengan pertanyaan yang ia lontarkan barusan. Tapi Rasya hanya ingin memastikan omongan kedua sahabatnya itu tidak mengada-ngada."Iya" Jawab Alfa dengan wajah yang dingin. Memadng setiap saat Alfa dingin.
"Ouhh, makasih ya kak, sekali lagi lo udah nolongin gue" Ucap Rasya seraya menaikkan tubuhnya ke atas motor besar Alfa."Gue bakal ada terus buat lo" Kalimat Alfa barusan membuat Rasya membelalakkan mata dengan mulut terbuka.
Disaat yang bersamaan pula, jantungnya bereaksi sangat besar, berdetak dengan kecepatan melebihi gaya gravitasi bumi yang menarik jatuh benda ke bumi. Yah begitulah keadaan jantung Rasya saat ini.Tanpa disadari Alfa yang memperhatikan raut wajah Rasya dari kaca spion motornya menyunggingkan senyum. Senyum bahagia dari sosok Alfa Kheilandra Reymoland.
Rasya melambaikan tangannya saat Alfa sudah keluar dari pekarangan rumahnya.
Dengan senyum yang merekah Rasya menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur.Rasya semakin dibuat bingung dengan sikap kakak kelasnya itu. Tapi dibalik itu semua Rasya merasa bahagia.
Dia kenapa sih kaya gitu. Dingin tapi kalo deket dia gue ngerasa nyaman, batin Rasya.
Ehh apaan sih Rasya, batin Rasya seraya memukul dahinya pelan.*******
Rasya memasuki ruangan bu Kiki setelah mendapat informasi bahwa dirinya dipanggil oleh guru Matematika yang bernama bu oka itu.
"Permisi bu" Ucap Rasya saat sudah memasuki ruangan bu Oka.
Rasya begitu terkejut melihat Alfa juga ada dihadapan bu oka. Berbagai pikiran sudah berputar diotak Rasya.
Sejak kapan Alfa disini, ngapain juga dia disini, batin Rasya."Iya Rasya, silahkan duduk" Ucap bu Oka sambil menunjuk kursi yang ada dihadapan bu oka dan bertapatan disamping Alfa.
"Langsung saja ya,jadi saya memanggil kalian bertujuan untuk mengutus kalian sebagai perwakilan sekolah kita dalam olimpiade bulan depan. Setelah saya lihat, kalian memiliki potensi dalam bidang matematika. Jadi saya memanggil kalian kesini, bagaimana kalian tidak keberatan kan?" Jelas bu Oka panjang lebar.
Sontak Alfa dan Rasya saling bertatapan.
"Insyaallah saya tidak keberatan bu" jawab Alfa tanpa ragu.
"Kamu bagaimana Rasya?" tanya bu Oka saat mendapati Rasya yang diam saja. Terlihat dari wajahnya yang sedang bingung memikirkan sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bright love
Teen FictionMenurutnya hanya Alfa yang mampu menciptakan suatu kebahagiaan dalam hidupnya