Enam🍃

26 7 0
                                    


Happy reading❤
==================

Rasya mencari keberadaan neneknya dirumah. Ia sudah menyusuri semua sudut yang ada dirumahnya tapi hasilnya nihil. Ia tidak menemukan neneknya.

"Non Rasya" panggil Minah, wanita paruh baya yang selama ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga keluarga Rasya.

"Ehhh iya bi, bibi dari pasar ya" Ucap Rasya setelah melihat Bi Minah membawa barang belanjaan.

"Iyaa non.. Oiya tadi nenek pergi ke bandung" ucap Bi Minah.
"Hahh?? ngapain nenek ke Bandung? kok gak bilang sama aku" Rasya begitu terkejut. Tidak biasanya wanita tua bernama Onah itu pergi tanpa mengabari Rasya.

"Katanya sih paman kamu abis kecelakaan gitu" ucap Bi minah.
Belum sempat Rasya menyahuti kalimat bi Minah, ponselnya berdering. Lalu ia mengeluarkan ponselnya dari saku seragam sekolahmya.
"Ini nenek nelpon"

"Haloo nek.. Kok nenek gak bilang kalo mau balik ke Bandung? kan aku bisa anter" Ucap Rasya panjang lebar.

"Iyaaa, nenek tadi buru-buru, mendadak pula.. Ini om Irwan kecelakaan. Makanya nenek pulang ke Bandung" Ucap Onah.

"Yaampun, kok bisa nek? sekarang om Irwan gimana keadaannya?" Rasya panik dengan pernyataan neneknya barusan.

"Iya gitulah ceritanya, sekarang om Irwan udah lebih membaik. Yaudah nanti kamu minta temani Andin atau Dania aja ya sya, mungkin lusa nenek pulangnya" Jelas Onah panjang lebar saat sudah menceritakan kejadian kecelakaan adik dari papanya itu.

"Oiya nek, Rachel juga sama nenek kan?" Ujar Rasya saat terlintas diotaknya akan adiknya itu.

"Iyaa ini nenek lagi sama Rachel. Dia baik-baik aja kok, yaudah nenek tutup dulu ya telponnya. Kamu hati-hati disana" ucap Onah untuk mengakhiri perbincangannya itu.

"Iyaa nekk" jawab Rasya.

****

Rasya meminta kedua sahabatnya itu untuk datang kerumahnya dan menemaninya malam ini.
Saat ini Rasya duduk dibalkon kamarnya, menunggu kehadiran kedua sahabatnya itu.

Rasya masih memikirkan hal yang sama sejak tadi pulang sekolah. Apa yang akan dikatakan kakak kelasnya itu nanti? Kenapa Alfa bersikap seperti itu padanya?
Rasya dibuat bingung dengan itu.
Tapi dilain sisi hatinya, ia merasa nyaman dengan Alfa yang seperti itu.
Apa ia menyukai Alfa?
"Apa gue baper ya sama Alfa" Ucap Rasya tanpa sadar.

"Hahh?? apa lo bilang??" Teriak Dania dari pintu kamar Rasya.
"Ehh.." Rasya dengan segera menutup mulutnya. Terkejut karena keberadaan Dania dan juga Andin disana. Sejak kapan mereka sampai disini?

"Sejak kapan kalian disini? udah nyampe bukannya bilang, bikin kaget aja lo berdua" Ujar Rasya.

"Yeee ngalihin pembicaraan lo" Ucap Dania menonyor dahi Rasya.
"Apaan si?" Rasya membuang mukanya malas.

"Lo baper sama Alfa? gak papa gue dukung. Alfa itu baik, cuma dia tu kurang anget aja. Dia terlalu dingin buat lo" Ujar Dania lagi.

"Tapi gue yakin kok setelah Alfa sama lo pasti sikap dia berubah jadi anget deh" Sahut Andin.

"Apaan sih lo berdua? gak jelas banget" Sewot Rasya yang merasa terpojokkan oleh kedua sahabatnya itu.
Rasya dengan segera beranjak dari tempatnya duduk.
Ia merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Diikuti dengan Dania dan Andin.

Tok tok tok...

Mendengar ketukan pintu itu, Rasya langsung mengalihkan pandangannya ke pintu.
"Iyaa masuk" ucap Rasya.

"Non Rasya, itu temannya sudah datang" ucap Bi Minah.
Rasya mengerutkan dahinya mendengar kalimat bi Minah barusan.
"Loh ini teman Rasya udah disini bik"

Bright loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang