Riweuh

169 15 41
                                    

"Kalo ada cara gampang ngapain mesti riweuh."
-Daehwi

—Papa Muda—

Selasa, sudah di tentukan jika hari ini adalah jadwal ronda Daehwi untuk menjaga Sunwoo.

Daehwi tersenyum kecil tatkala melihat tingkah Sunwoo yang menggemaskan, layaknya sebuah boneka, Daehwi menggendong Sunwoo tanpa takut.

"Woo, pagi ini kita enaknya sarapan apa? Goreng pisang sama kopi? Atau bubur aja?" Ucap Daehwi seraya mengangguk-anggukan kepalanya dengan tatapan menggoda pada Sunwoo.

Sunwoo yang belum mengerti apa-apa hanya menatap datar ke arah Daehwi sehingga membuat Daehwi mendengus pelan, "Ngeselin nya sama kaya bang Jihoon, kecil-kecil udah tsundere." Cerocos Daehwi.

Jihoon yang mendengar itu hanya bisa menatap galak ke arah Daehwi lalu mengambil alih Sunwoo dari tangan Daehwi.

"Kok udah balik? Bukannya seminggu? Baru juga sehari, ah gak seru, padahal semalaman gue udah bayangin ngajak Sunwoo main trampolin."

Jihoon terdiam dengan beberapa pikirannya, tentang bagaimana nasib anaknya jika dia telat 1 menit saja tadi.

"Ini anak berdiri aja masih belum tegak, lu mau ajak main trampolin? Kenapa gak sekalian lu ajak main outbond gitu, Hwi?" Jawab Jihoon.

Daehwi terkekeh pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Lo siento lo siento, solo estoy bromeando, lo siento lo siento otak lo error? Masa iya anak kecil di suruh main outbond, gimana kalo kita ajakin Sunwoo main karambol?" jawab Daehwi dengan nada yang sama persis seperti lagu Super junior, membuat Seongwoo yang sedang berdiri di sela daun pintu kamarnya menatap cengo ke arah Daewhi, mencoba mencerna apa yang baru saja di katakan oleh Daehwi tadi.

"Belajar bahasa spanyol darimana lu?" Tanya Seongwoo yang baru saja menghampiri mereka.

Daehwi menyengir, "Dari gitar spanyol, bang."

Terdiam, entah siapa disini yang terlalu pintar hingga membuat Seongwoo berdecak seolah kagum.

Jihoon yang mendengar ucapan Daehwi sekilas membayangkan Daehwi berbicara dengan sebuah gitar yang benar-benar bisa berbicara bahasa spanyol, lalu setelah sadar jika pikirannya kacau membuat Jihoon menggelengkan kepalanya lalu menepuk pelan kepala Daehwi.

"Gob-" ucap Jihoon tertahan, "Jangan ngira karena namanya gitar spanyol lu bisa mikir kalo itu gitar bisa bahasa spanyol ya, Hwi! Sumpah otak lo error?" Ujar Jihoon yang membuat Daehwi dengan segera mengambil gitar spanyol milik Jaehwan yang tertinggal di markas.

Seongwoo terdiam, di kepalanya terlintas sebuah adegan seperti film dimana Daehwi sedang berbicara dengan gitar spanyol.

Sepersekian detik berikutnya Daehwi terduduk di depan kedua orang yang tengah menatap ke arahnya bingung, Daehwi menyodorkan gitar spanyol tersebut pada mereka lalu menunjukkan tulisan yang jelas baru saja Daehwi ucapkan tadi.

Gitar itu penuh dengan coretan layaknya kertas, jadi yang di maksud Daehwi belajar dari gitar spanyol ya karena dia membacanya dari gitar tersebut.

"Lo siento itu artinya maaf bang, solo estoy bromeando itu artinya saya hanya bercanda, kalo yang tadi gue ngomong otak lo error harus gue terjemahin juga gak?" Jawab Daehwi sembari menunjuk ke arah coretan tinta spidol pada gitar tersebut.

Seongwoo menepuk pelan keningnya seraya mengangkat bokongnya untuk menghindari kebodohan Daehwi, sedangkan Jihoon masih mencerna sejenak apa maksud dari semua ini, "Jadi?" Tanya Jihoon setelah sekian lama terdiam.

Daehwi menggeleng, lalu menatap Sunwoo yang berada di pangkuan Jihoon, "Jadi gini, Pak! Kenapa sih bapak riweuh banget mikirin kesana kemari sampai ngebayangin gue ngomong sama gitar spanyol, padahal kan lu tinggal nanya gimana caranya gue tahu itu bahasa terus gue jawab clear, oalah fucek gue gak ngerti kenapa hidup di dunia ini begitu absurd seperti muka Guanlin yang baru saja bangun dari tidur."

Guanlin menggaruk rambutnya yang sudah berantakan lalu menatap datar ke arah Daehwi, mengangkat dagunya seolah bertanya kenapa namanya di sebut-sebut padahal selama 8 jam 15 menit ini Guanlin memejamkan matanya tanpa mengikuti pembicaraan mereka yang tidak pernah jelas.

—Papa Muda—

"Ini kalo misalnya di tarik gini, oalah nangis."

"Sunwoo giginya ko belum tumbuh juga? Kata orang jaman dulu kalo mau giginya cepat tumbuh itu harus lempar gigi yang copot ke atas genteng, tapi ini gigi Sunwoo emangnya copot semua apa gimana? Ko gusi doang?"

"Sunwoo kapan sih gedenya? Om Jinyoung mau ngajak mabar game cacing."

"Sunwoo mau gak nasi padang oleh-oleh dari brebes? Kalo gak mau buat om Seongwoo aja ya semua."

"Kalian gak capek apa?" Tanya Jihoon yang membuat mereka sontak terdiam, fokus Jihoon kini pada Jinyoung yang tengah memainkan dot bayi milik Sunwoo, Jinyoung bahkan harus beberapa kali bertepuk tangan karena merasa berhasil menyeduh susu walau hanya melihat tutorial dari hasil pencarian laman yang isinya benar-benar membuat kepala Jinyoung serasa pecah, itu benar-benar menakjubkan menurutnya, karena ini tandanya Jinyoung benar-benar menggunakan kemampuannya untuk memberikan gizi yang seimbang untuk Sunwoo.

"Kenapa lo?" Tanya Daehwi pada Jinyoung.

"Gila ya, gue nyeduh ini susu sampai pakai termometer buat ngecek suhu air nya biar tahu 70 derajat celcius apa nggak, sampai keringat dingin pas nuangin 2 sendok doang karena takut overdosis kalo gue tambahin satu sendok lagi. Eh ternyata Sunwoo anteng2 aja sekarang, senang sekali aku." Ucap Jinyoung sembari mengelap air mata yang berada di sudut matanya karena terharu.

"Overdosis?" Tanya Jihoon yang kini panik karena takut jika Jinyoung malah memasukan serbuk obat.

"Apa dong? Kalo overdose lagunya Exo? Gak tahu lah, intinya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik kan? Jadi 2 sendok aja cukup sama kayak program keluarga berencana."

Jihoon hanya bisa mendengus pelan karena mendengar ocehan Jinyoung yang tidak jelas, "Ngomong lu ketinggian, Bae!" Ujar Jihoon.

Jinyoung hanya menyengir kuda, sedangkan Daehwi hanya menepuk pelan keningnya seraya berpikir bahwa kepintarannya telah di rebut oleh Jinyoung sekarang.

"Kok lu balik cepat sih, bang?" Tanya Guanlin.

Jihoon mengangguk, "Jadi gini ceritanya,"

Semua orang terdiam, menunggu penjelasan panjang lebar dari Jihoon, Seongwoo yang sedang asyik mengunyah nasi di mulutnya pun kini ikut mendengarkan apa yang akan di ceritakan oleh Jihoon, "Gue nonton home alone gitu, terus pas lagi nongkrong di WC kepikiran sama kalian. Gue takut nasib Sunwoo kalo di urus sama kalian sama kayak nasib anak-anak yang di urus di drama waikiki, ngebayanginnya aja riweuh gitu."

Seongwoo hanya bisa menatap datar ke arah Jihoon dengan tangan yang mendarat di bibirnya seperti sedang melakukan manuqueen challenge, berpikir kenapa Jihoon bisa ikut genius seperti para adiknya.

"Hubungan film home alone sama drama Waikiki itu apa?" Tanya Jinyoung bingung.

Jihoon mengangkat bahu asal, "Ya gak ada hubungan, sama kayak hubungan gue dengan dia."

Daehwi menepuk pelan dahinya seraya mengangkat Sunwoo, berusaha menjauhkan Sunwoo dari papa nya yang sama sekali tidak jelas, berharap Sunwoo tidak di beri gen kebodohan dari Jihoon.

To be continue.

Papa Muda - Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang