#1. Belanja

3.3K 405 30
                                    

Kak, ayo nanti belanja.

Lima menit pesan itu hanya bernaung di notifikasi Chan, tak ada niatan untuk membuka apalagi membalas pesan itu.

Berpacaran dengan kekasihnya lebih dari tiga tahun membuat Chan tahu tabiat dan kebiasaan-kebiasaannya.

Karena jika kekasihnya meminta ia menemani belanja, bisa membutuhkan waktu dua jam hanya untuk membeli selembar pakaian saja.

Chan pusing. Ia sedang sibuk menyusun proker divisinya untuk setahun ke depan. Kalau tak ada kesibukan ini tentu saja Chan akan dengan cepat mengiyakan.

Darl ♡ is calling....

Mau tak mau Chan harus mengangkat panggilan itu.

"Darl please jangan sekarang," Chan meminta, ia mengurut pelipisnya dengan tangannya yang bebas.

"Aku bosen di rumah Kak," di seberang sana Minho juga meminta dengan nada memelas.

"Pokoknya jangan sekarang ya. Aku sedang sibuk."

"Oh, oke."

Hanya begitu ?? Tak ada aksi membantah lagi ? Well, ini aneh menurut Chan. Kekasihnya selalu harus menang sendiri, tak pernah dia dengan mudah menyerah seperti sekarang hanya dengan Chan yang berkata jika dia "sibuk".

Chan jadi khawatir.

"Aku tutup ya Kak, jangan lupa makan."

Minho menutup panggilannya usai berbicara.

Chan jadi merasa tidak enak dengan kekasihnya, namun kesibukannya kali ini tak bisa diganggu gugat. Ia harus segera menyelesaikannya, kalau tidak ketua divisinya akan melabraknya dengan omelan sekampung.

***

Chan merenggangkan otot tubuhnya yang sedari tadi berada di posisi yang sama. Dia melirik jam dering bergambar kucing hadiah dari Minho waktu ulang tahunnya yang ke-19. Kata Minho sih, supaya bangunnya tak lagi terlambat.

Kalau begini, Chan jadi kangen Minhonya. Dia membuka lockscreen ponselnya, berniat untuk memberantas kerinduannya pada Minho.

Bersamaan dengan terbukannya kunci ponsel Chan, ada notifikasi dari ponselnya.

catminlee memposting cerita baru di instagram

Tanpa pikir panjang Chan membuka notifikasi itu.

Dia menggeram ㅡsedikit marah melihat postingan Minho saat ini, kenapa Minho bisa bersama dengan Woojin ? Yang notabenenya adalah senior di kampus mereka? Kenapa mereka bisa dekat sampai harus membuat story di kafe bersama ?

Dengan spontan Chan menelepon sang kekasih.

"Ada apa-"

"Darl sedang di mana ??" Tanya Chan ketika sudah mendapat jawaban dari Minho. Walaupun ia terlihat posesif namun ia ingin menjadi posesif yang rasional, Chan selalu mendengar penjelasan Minho bukannya langsung marah-marah tidak jelas.

"Di kafe."

Tanpa Kak. Minho menjawab tanpa panggilan Kak untuk Chan.

"Sama siapa ?"

"Kak Woojin, kakak tingkat kita itu loh Kak, yang sejurusan sama aku, tadi kebetulan ketemu dia di mall waktu selesai belanja jadi sekalian bahas acara jurusan."

Setidaknya Minho tidak berbohong kepadanya dan heiii kucingnya memanggil Kak lagi.

"Ada apa ? Tugasmu sudah selesai ?" Tanya Minho lembut ketika Chan tak kunjung menyaut jawabannya.

"Aku ke sana sekarang ya, aku jemput. Kafe dekat mall yang biasa kita kunjungi kan ?"

"Oh. Tapi kenapa ? Aku bisa pulang sendiri Kak."

"Tak ada alasan lain-" Chan sengaja menjeda ucapannya.

"Aku kangen."

"Aku kangen."

Mereka berucap serempak.

"Hahahahahhaa sudah hafal ya sekarang."

Chan rasanya jadi ingin mencubit pipi dan hidung kekasihnya itu saat ini.

"Tiga tahun Kak sama kamu."

"Bentar lagi empat tahun."

"Iyaaaaa awas aja kalau lupa lagi." Nada Minho membuat Chan super gemas.

"Ya udah aku tutup. Sampai nanti."

"See you Darl."

"See you Kak."

♡♡♡♡



Ehehehehe ini untuk meramaikan ff banginho, yang udah lumayan rame sebenernya

Bukti | banginho✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang