salah paham

17 4 0
                                    

...

Hidup itu banyak kejutannya, baik itu hal bagus ataupun sebaliknya. 

jadi biasakanlah dirimu. 

...

gue membuka pintu rumah dengan perasaan berantakan, gue badmood kesel sama keluarga gue. segitunya kah gak peduli? sampe anaknya sendiri di biarin nunggu berjam-jam tanpa kepastian dan di anterin balik sama orang lain. 

tangan gue terangkat untuk menghidupkan saklar lampu, keadaan rumah gelap total. gue memasukan satu koper biru dan beberapa totebag ke dalam rumah. kemana penghuni rumah ini? kenapa rumah di ini kosong melompong? 

kan serem anj kek isi dompet gue.

gue menyalakan televisi untuk menghidupkan suasana, karena jujur saja gue takut sendirian apalagi di luar masih gelap. gue memeriksa ke seluruh ruangan, namun tidak ada siapa-siapa. gue turun dari lantai dua dan menuju ruang tamu kembali. 

fix gue di tinggalin

gue mendaratkan bokong ke sofa empuk di ruang tamu itu, menghela nafas berat. menatap datar televisi yang menyiarkan iklan bengbeng. 

"Bengbeng memang satu, makannya yang beda. haruskah kita latas pisah, meski sama-sama suka bengbeng~" 

gue memandang siaran itu dengan tatapan miris, entah kenapa jadi emosional. gue menyeka air mata yang hampir jatuh, sialan bisa-bisanya gue nangis hanya karena iklan Bengbeng! hiperbola banget dah ini sialan. 

air mata ini gak ada harga dirinya!

"Hikss tapi gak bisa berhenti huaa!" teriak gue frustasi, gue malah nangis kejer. gue gak ngerti sama tubuh gue, apa ini efek nunggu di sekolah selama 2 jam itu dan sekarang gue di tinggalin sendiri. hei ayolah vira lu pernah ngerasain yang lebih pedih dari ini. jangan cengeng! jangan baper!

gue kembali menyeka kasar air mata itu, setelah merasa lebih baik. gue kembali naik ke atas, gue pengen tidur, capek jiwa raga.

gue membuka pintu kamar gue, satu-satunya ruangan yang belum gue periksa. alis gue bertaut bingung ketika melihat sesuatu di kamar gue. 

"P-Putra?" 

gue segera menyalakan saklar lampu. sesuatu itu menoleh ke gue. sedetik kemudian bola mata gue hampir keluar saking kagetnya dengan apa yang gue liat. 

"ARGHHHH!" teriak gue buru-buru turun ke bawah. 

gue merasakan objek yang gue liat tadi ngejar gue, gue lari sekencang-kencangnya turun ke bawah, berusaha keluar dari rumah. jantung gue bertalu kencang melihat pemandangan tadi. 

INI BENERAN RUMAH GUE KAN?

APA RUMAH GUE DAH DI JUAL TERUS GANTI PEMILIKAN? 

KOK ADA COWOK ASING DI RUMAH GUE?! 

TELANJANG PULA. 

JANGAN-JANGAN RUMAH GUE DI RAMPOK!

OMAYGAD MA EYES!

setelah sudah sampai bawah gue langsung ke rumah Juna yang berada di depan rumah gue, dengan langkah cepat gue mengedor pintu rumahnya dengan brutal.

"JUNA! JUNA! TOLONG GUE!"

pintu rumah Juna di buka, Om Yuda, Tante Dewi keluar dengan raut kaget serta khawatir.

"Kenapa? kamu kenapa Ra? ada apa?" tanya mereka cemas. 

CAN YOU LOVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang