[yn]
Angin berhembus pelan, meniup rambut yang jatuh di samping wajahku. Malam ini lebih hangat dibanding malam-malam sebelumnya. Bulan sabit bersinar cemerlang di atas sana.
Suasana ini mengingatkanku pada malam hari satu tahun yang lalu. Saat aku bersama Tobirama datang ke acara pernikahan Ayako.
Hari itu, aku terus bertanya-tanya kenapa dia mengajakku, bukan teman perempuannya yang lain. Meski dia bilang temannya sedikit, aku tahu dia punya banyak kenalan dari berbagai klan. Dia bisa saja mengajak salah satu dari mereka.
Tanpa aku sadari, aku semakin berharap padanya sejak hari itu.
Rasa ini semakin besar, dan aku takut tidak bisa mengendalikannya. Aku berusaha menjaga jarak dengannya agar tidak jatuh terlalu dalam. Tapi kami bekerja dalam lingkungan yang sama. Tidak mudah untuk melakukan itu.
Pada akhirnya, aku menyerah melawan hatiku dan membiarkannya menuntun ke mana arah perasaan ini.
Entahlah, aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini tumbuh. Apakah itu saat kami menjadi juri di acara penilaian? Saat kami menjalankan misi pertama? Atau justru sejak pertama kali aku melihatnya?
Aku membohongi hatiku terlalu lama.
Ketika pada akhirnya aku menyadari ini semua, rasanya banyak pertanyaanku yang mulai terjawab. Mengapa aku merasa aneh saat Haruna mendekatinya, mengapa aku begitu memikirkan perasaannya saat Hashirama meninggal. Mengapa aku sangat khawatir saat dia sakit. Aku mulai bisa menjawab semua itu.
Tapi di sisi lain, pertanyaan baru pun bermunculan.
Kenapa aku bisa suka padanya?
Hal apa yang ada pada dirinya yang membuatku jatuh cinta?
Dan yang belakangan ini sering muncul: bagaimana perasaannya padaku?
Aku juga tidak tahu apa yang membuatku suka padanya. Tapi kurasa kita tidak selalu membutuhkan alasan untuk menyukai seseorang. Kadang rasa itu datang begitu saja.
Bagaimana pun, hidupku menjadi lebih berwarna karenanya.
Lagi, aku teringat pada malam itu.
Saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri untuk menyimpan perasaan ini rapat-rapat, yang memang kulakukan. Aku tidak memberi tahu siapa pun tentang ini.
Dan aku cukup bahagia meski hanya aku yang mengetahuinya. Meskipun dia tidak merasakan hal yang sama, aku bahagia memiliki perasaan ini.
Aku pernah mengatakan bahwa aku akan menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan ini padanya.
Bahwa ada hal yang tidak dia ketahui.
Tapi, sepertinya waktu yang kutunggu takkan pernah datang.
🌙
Tobirama
Malam ini, langit dipenuhi bintang yang membuatnya sangat indah. Namun bulanlah yang menjadi pemeran utama.
Aku tersenyum sendiri.
Apakah selama ini dia telah menjadi pemeran utama dalam hatiku?
Sepertinya iya.
Aku ingat saat pertama kali bertemu dia. Klannya baru saja bergabung dengan Konoha. Dia berjalan di belakang kakaknya. Mereka terlihat sangat mirip.
Aku ingat perdebatan kecil yang pernah terjadi di antara kami. Dulu aku memang menganggapnya gadis yang berisik dan keras kepala, tapi itulah yang membuatnya bisa bertahan dengan prinsip hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thing You Don't Know ⚫ Senju Tobirama ✔️
FanfictionBerasal dari klan yang menghindari perang, [l/n] [y/n] mengikuti kepindahan klannya ke Konohagakure. Ia bahagia karena tinggal di desa yang indah dan berpenduduk ramah. Tapi ada hal lain yang membuat hidupnya lebih bahagia, meski hanya dirinya yang...