🌸A🌸

453 84 8
                                    

Sojung bersenandung ria sambil mengendarai sepedanya, menatap dua kotak bekal yang ada di keranjang sepedanya dengan penuh rasa senang.

"Seokjin pasti suka 'kan?"

Hari ini dia bangun lebih pagi untuk memasak nasi goreng untuk dua porsi, dan lagi ia sengaja berangkat sangat pagi agar bisa sarapan bersama Seokjin.

Sojung juga tidak sabar untuk melihat Seokjin mengenakan baju barunya yang berwarna biru kemarin.

Entah sejak kapan Sojung merasa sesenang ini. Baru kali ini dia mendapat perlakuan manis dari seorang lelaki selain kakaknya, dan lagi Seokjin sangat tampan! Sojung jadi merasa bersalah dulu sempat mencurigai Seokjin. Sojung kini malah sangat senang bertemu Seokjin.

Apa Sojung mulai menaruh perasaan pada pria yang selalu ada di persimpangan jalan itu?

Entahlah.

Setelah sampai, Sojung langsung menepi dan memarkirkan sepedanya dengan tepat. Kemudian beranjak ke tempat biasa dia dan Seokjin duduk bersama.

"Tumben sekali Seokjin belum kesini jam segini?" monolog Sojung. "Katanya dia biasa berolahraga jam lima pagi? Bahkan ini sudah setengah enam. Kenapa belum terlihat?"

Sojung duduk menunggu Seokjin sambil membaca buku kecilnya yang berisi rangkuman materi, hari ini ada ulangan harian kimia.

Sojung terperanjat saat mendengar teriakan Seokjin dari sebrang sana, tapi detik kemudian Sojung tersenyum senang. "Hai Seokjin! Kemarilah!"

Seokjin juga tersenyum kemudian menghampiri Sojung. "Tumben sekali kamu sudah kesini? Bukankah ini masih terlalu pagi untuk mu berangkat sekolah?"

Sojung mengeluarkan dua kotak bekal berisi nasi goreng itu. "Sengaja. Aku ingin sarapan berdua denganmu. Aku memasaknya sendiri tau."

"Wah. Terima kasih Sojung. Aku yakin masakanmu sangat enak," ucap Seokjin sambil menerima kotak bekal dari Sojung.

"Sama-sama. Ayo dimakan!" jawab Sojung.

Seokjin menganggukkan kepalanya kemudian memasukkan satu suap nasi goreng ala Sojung ke mulutnya. "Wah. Enak sekali ... persis dengan buatan ibuku."

"Benarkah?" tanya Sojung antusias. "Bolehkah aku ke rumahmu? Barangkali aku bisa memasak bersama ibumu. Pasti akan menyenangkan ...."

Sojung melihat Seokjin langsung tersedak setelah mendengar ucapan Sojung. "Astaga. Ini minumlah ...."

"Terima kasih," ucap Seokjin. "Maaf Sojung tapi ibuku ...."

"Kenapa?"

"Sudah meninggal."

Sojung terkejut mendengar ucapan Seokjin, merasa sedih sekaligus bersalah mengingatkan Seokjin pada ibunya. "Maaf Seokjin, aku tidak tau. Aku ikut sedih mendengar hal itu ...."

"Iya tidak apa-apa, Sojung."

Satu fakta yang Sojung ketahui hari ini adalah Seokjin sudah kehilangan seorang ibu.

"Seokjin ...," panggil Sojung untuk memecah keheningan yang sempat tercipta.

"Ya?"

"Aku ingin tau semuanya tentang dirimu."

"Aku?" tanya Seokjin terkekeh. "Apa yang istimewa dariku sampai kamu ingin tau tentang diriku ini?"

"Entahlah. Tapi aku rasa aku sudah jatuh hati padamu," lirih Sojung.

"Apa?"

Sojung membelalak. "Kau mendengarnya?"

Seokjin hanya tersenyum dan mengusak rambut Sojung pelan.

Sojung langsung mengalihkan pembicaraan. "Seokjin ... boleh aku tanya sesuatu?"

"Apa?"

"Dulu-dulu waktu aku pertama melihatmu ... kau selalu tersenyum dan tiba-tiba ada di sampingku sampai membuatku takut. Sebenarnya ada apa?"





🌸

Sojung disini kayaknya sedikit bar-bar ya? Nggak malu-malu kucing gitu mau deket siapa 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sojung disini kayaknya sedikit bar-bar ya? Nggak malu-malu kucing gitu mau deket siapa 😂

Soon mereka jadian deh? Atau nggak?

Jangan lupa rajin votement seyeng, notifmu semangatku huhu🙆

Crossroads [Sowon-Jin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang