Bab 16. You?

5.9K 520 9
                                    

Sepanjang perjalanan menuju mension tak henti-hentinya Adam mendapatkan protes dari Valencia. Pria itu hanya meladeni dengan senyum geli dibalik kemudinya. Sesekali mencuri pandang pada gadis disampingnya. Sampai akhirnya gadis itu diam dengan sendirinya.

"Adam..... Apa kau tahu A-S Corporation? "
Tanya Valencia tiba-tiba

Adam menoleh, memandang Valencia dengan kening berkerut.

"Tentu saja, kenapa? "
Jawab Adam sambil memanyunkan bibir seakan-akan ada sesuatu yang disembunyikan disana.

"Bagaimana keadaannya? Emmm... Maksudku, tempat kerjanya ?

"Too good. Sangat bagus, nyaman dan profesional. Sebagai salah satu perusahaan bonafit di kota New York, tentu selalu mengutamakan kesempurnaan "
Jawab Adam panjang lebar. Dia mengerutkan kening. Ingin tahu sesuatu

"Kenapa kau tertarik? " Adam ganti bertanya.

"Besok aku mulai magang disana... "
Kata Valencia yang membuat Adam melongo. Keterkejutan Adam menarik perhatian Valencia.

"Apa menurutmu aku akan kesulitan disana?" Tanya Valencia diliputi keraguan.

"Em... Mungkin.!" jawab Adam sekenanya.

Hehhhhhhh...
Valencia mendengus.

"Apa kau pernah bertemu pemiliknya?.....Bekerjasama dengannya? Bagaimana dia? Muda.. Tua... Setengah baya....?"

"Muda, Tampan, Perfect,Baik, pintar, tidak sombong, dan yang penting...... Digilai banyak wanita." Jawab Adam dengan kata penuh penekanan

"Hek.....! " Valencia menahan tawa.

"Apa kau menyukainya? Mengapa kau begitu memujanya?" Lanjut Valencia sontak membuat Adam melongo tak percaya.

Whattt? Dia pikir aku guy? Batin Adam.

"Listen, honey..! Kuyakin kau yang akan jatuh cinta padanya...... "

"Tidak... Tidak! Aku tak akan jatuh cinta padanya, Adam. Tipeku bukanlah pria yang banyak digilai wanita. Meski dia sangat tampan."

"Bagaimana kalau dia yang jatuh cinta padamu? "

"Tidak akan terjadi! "

Tapi itu sudah terjadi. Bisik Adam dalam hati.

-------------------

Pagi ini dengan langkah pasti Valencia menyusuri halaman gedung pencakar langit.
Ia sempat ber selfi dulu di depannya.

Senyumnya tampak mengembang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyumnya tampak mengembang. Berkali-kali ia merapikan pakaiannya. Memastikan pakaian kerjanya sudah terlihat sempurna. Ia masih menggunakan mantel cream-nya saat memasuki gedung. Pagi ini kota New York begitu dingin. Setelah menyodorkan kartu identitas kepada petugas, pintu pun terbuka.

Sebuah mobil Rolls-Royce Swiptail terlihat memasuki halaman gedung. Mobil yang masih memuncaki daftar mobil termahal sejagad ini konon harganya mencapai US$ 13 juta atau setara Rp. 184,6 miliar dengan kurs Rp. 14.200 per dolar. Seorang pria tampan nan dingin keluar dari mobil setelah dibukakan pintu oleh sopirnya. Ia membuka kaca mata hitamnya.

Langkah tegapnya menuju gedung diiringi dua bodyguard selalu menjadi pusat perhatian para pegawai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah tegapnya menuju gedung diiringi dua bodyguard selalu menjadi pusat perhatian para pegawai. Terutama pegawai wanita. Sungguh pemandangan yang tak pernah mereka lewatkan saat berpapasan dengan Ceo mereka yang memiliki wajah tampan dan tubuh atletis. Walau dia selalu tampil dengan tatapan tajam dan wajah dinginnya. Sungguh itu tidak menurunkan kadar ketertarikan para wanita padanya.

Disisi lain Valencia beserta dua temannya Anna dan Duke baru menghadap kepala bagian personalia untuk melapor. Dengan data yang dipegangnya, perempuan berkacamata itu membagi penempatan para pemagang.

Sesuai arahan, Valencia kemudian pergi ke ruangannya. Bagian keuangan. Ia sempat bingung saat terlihat beberapa pegawai wanita tampak sengaja mengintip ke luar jendela seakan menunggu kedatangan seseorang. Pun saat Valencia mengetuk pintu, hanya seorang lelaki berusia sekitar 40an tahun yang mempersilakannya masuk.

"Tidak usah heran, biasa seperti itu. "
Kata pria yang ternyata manajer ruangan ini seakan tahu kebingungan Valencia.

"Ada seorang pria tertampan dan paling berkuasa di perusahaan ini yang akan lewat."
Imbuhnya membuat Valencia penasaran. Sampai begitukah?

"Silahkan menempati kursimu. Disana! "
Kata Manajer ruangan yang baru diketahui bernama Mr. Stamford itu sambil menunjuk kearah meja menghadap pintu masuk.

"Thank you, Sir... "
Jawab Valencia yang kemudian berjalan ke arah meja setelah memberi sedikit hormat kepada Mr. Stamford.

Menggunakan tangannya, Valencia membersihkan debu yang sebenarnya tak ada dikursinya. Mendapat meja yang menghadap pintu, membuatnya bisa melihat langsung keluar. Pun ketika para pegawai wanita yang tampak histeris sambil menutup mulut mereka dan memandang keluar, membuat Valencia penasaran apa yang dilihat mereka.

Seorang pria gagah dengan setelan jas kerja mahal sedang berjalan melewati ruangan di ikuti pria muda yang tak kalah tampan serta dua orang bodyguardnya.

Valencia menajamkan matanya...

"Adam? "

Sebutnya dengan suara tertahan......

--------------------

Chapter selanjutnya menyimak Kisah Adam dan Valencia di kantor. Bakalan so sweet.......abis.

Vote dulu ya, tekan bintang!

A Sweet Curse Of Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang