Bab 18. A Kiss

6.5K 545 2
                                    

Valencia benar -benar harus menunggu kantor sepi untuk pulang. Kalau saja ia tak mudah diintimidasi Adam. Mungkin saat ini ia sudah bisa pulang bersama dua temannya. Velencia benar-benar merutuki dirinya.

"Apa tugasmu belum selesai? "
Tanya Anna yang mampir ke ruang keuangan saat hendak pulang.

"Sudah. " jawab Valencia sambil merapikan berkas yang baru diselesaikannya.

"Kalau begitu, ayo kita pulang? " ajak Anna. "Duke sudah menunggu kita dibawah, dia mau traktir kita" lanjutnya.

"Pulanglah dulu, Anna. Aku masih ada urusan. " jawab Valencia lesu.

"Jangan bilang kau menunggu Ceo kita pulang. Biar berpapasan dengannya...? " Goda Anna sambil cekikikan dengan menutup mulutnya.

Sayangnya itu benar Anna. Batin Valencia.

" Tentu saja tidak...." Valencia berbohong.

Anna menautkan kedua alisnya. Minta penjelasan lebih.

" Tidak, Anna. Apa kau tidak percaya? He is not my type. " jawab Valencia mantab.

"Are you seriously? " mata Anna membulat tak percaya. "Semua wanita tergila-gila padanya! " lanjutnya antusias.

Valencia hanya menaikkan pundaknya.

"Ok.. Ok... Whatever. Aku duluan ya! "
Anna menepiskan kedua tangannya ke udara. Sambil geleng-geleng kepala heran.

Sementara itu.....

Karena tak segera menjawab panggilannya, maka Valencia memutuskan ke ruangan Adam. Saat mengetuk tak ada jawaban, ia memberanikan diri membuka pintu.
Tak ada siapapun disana.

"Adam......, apa kau masih disini? " Panggil Valencia hati-hati. Sepi. Membuat gadis itu sedikit bergidik.

" Hem... "
Tiba-tiba suara bariton sudah dibelakangnya, sontak membuat Valencia terkejut. Dan lebih terkejut lagi melihat Adam memakai baju yang sudah terbuka semua kancingnya. Tampaknya ia baru akan berganti pakaian.

Sontak Valencia membalikkan badan membelakangi Adam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sontak Valencia membalikkan badan membelakangi Adam. Wajahnya merona. Dua kali ini ia melihat Adam bertelanjang dada memperlihatkan tubuh seksinya.

"Adam... Aku. ..akan menunggumu diluar. " Valencia berusaha menutupi kegugupannya.

Namun Adam menarik tangan Valencia dengan cepat. Lagi-lagi Valencia harus menabrak dada bidang Adam. Dan kini telanjang.

Alarm dada Valencia sudah berbunyi. Jantungnya berdegub keras. Ia wanita normal. Tubuh seksi Adam dengan perut sixpacknya begitu menggoda. Membuat Valencia menelan salivanya. Gairah kewanitaannya muncul.

Pun saat tiba-tiba Adam mencium bibirnya. Tanpa disangka desahannya membuat mulutnya terbuka. Akhk..

Merasa di terima, sontak Adam masuk lebih jauh kedalam mulut gadis itu. Melilitkan lidahnya. Menukar salivanya. Yang membuat tubuh Valencia lemas tak berdaya.

Adam merengkuh pinggang Valencia agar tidak jatuh. Mendorongnya pelan ke tembok tanpa melepas pagutannya. Sekarang tubuh mereka benar -benar berhimpitan. Tangan Valencia yang berusaha menahan dada telanjang itu justru membawa getaran tersendiri pada Adam. Membuat Adam mengerang.

Pesona Adam sungguh memabukkan. Bohong kalau Valencia tak menikmati ciuman itu. Ya......Ciuman disertai erangan Adam sungguh membuatnya kepayang. Ia merasakan nikmatnya berciuman.

Mereka mulai berkabut gairah. Ciumannya semakin panas.
Tiba-tiba Valencia tersadar. Ia mencoba mengakhiri ciuman itu. Dan mendorong dada Adam. Mata Adam masih terlihat berkabut saat menatap Valencia. Melihat Bibir gadis itu yang sedikit membengkak karena ulahnya.

"Maaf ....... Aku tak bisa mengendalikannya. Aku benar-benar menyukaimu, Valencia"
Kata Adam dengan suara seraknya.

"Aku tunggu diluar... "
Valencia buru-buru meninggalkan Adam. Ia berusaha menormalkan detak jantungnya.

Akhirnya mereka pulang bersama dalam satu mobil. Tak ada pembicaraan. Suasana jadi kikuk. Hening. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak ada yang memulai pembicaraan. Walau Adam berkali-kali mencuri pandang pada gadis itu, namun perasaan bersalah menahannya untuk mengucapkan sesuatu.

Ia takut Valencia menjauh kedepannya. Sungguh penyesalan dan rasa takut menghantuinya. Namun ciuman itu sungguh memabukkanya. Entah mengapa. Ia yakin gadis itupun merasakan hal yang sama....

-------------------

Kurang manis nggak ya Ciuman Adam. He.. He.. He
Mau lebih manis dan hot? Vote dulu ya.... Petik bintang!!!

A Sweet Curse Of Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang