Bab 30. A Beautiful Paparazi

6.1K 477 2
                                    

Kalau bukan karena Leah si jenius itu punya segudang kemampuan untuk menyelesaikan tugas tersulit, maka Valencia tak akan mau disuruh melakukan tugas memalukan ini.

Bagaimana tidak?
Sesuai kesepakatan, Leah akan membantu Valencia menyelesaikan tugas dari Prof. Stew Rodrig yang sangat-sangat susah, asal Valencia mau menjadi paparazi guna mendapat gambar-gambar Adam, idola Leah.

Tentu saja awalnya Valencia menolak dengan tegas tawaran gila Leah. Namun saat hampir tiga hari pikirannya benar-benar buntu dalam menyelesaikan analisis hitung itu, maka terpaksa Valencia mengambil tawaran dari si jenius Leah.

Tidak tanggung-tanggung, untuk mensukseskan rencana tersebut, Leah sudah mempersiapkan daftar jadwal kegiatan Adam yang harus dipelajari Valencia dalam seminggu ke depan. Entah bagaimana gadis nyentrik itu mendapatkannya.

Dan akhirnya disinilah Valencia sekarang. Di taman Central Park dekat Hotel Rich, hotel tempat Adam menginap. Konon pagi ini Adam akan jogging disekitar taman.

Valenci harus menyamarkan dirinya supaya tidak mencolok, ia mengenakan pakaian jogging berupa kaos casual hitam dipadukan dengan celana sport seatas lutut berwarna merah. Agar wajahnya tak begitu kelihatan, ia juga melengkapi kepalanya dengan topi hitam.

Berkali-kali ia melongok kearah jalan setapak penghubung Central park dan Rich Hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkali-kali ia melongok kearah jalan setapak penghubung Central park dan Rich Hotel. Sebenarnya Valencia merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia menerima tugas memalukan ini? Dan jujur, ini sungguh menegangkan layaknya menjadi detektif.

Akhirnya obyek yang ditunggu Valencia terlihat. Pria itu benar-benar jogging hari ini. Dengan pakaian sport warna putih berpadu hitam, Adam terlihat sangat tampan. Tubuhnya pas mengenakan apapun. Mungkin karena perawakan yang atletis. Tak sengaja Valencia mengakui kelebihan Adam. Tidak! Valencia harus membuang jauh-jauh rasa pesonanya. Tegasnya dalam hati.

Valencia berusaha sembunyi dibalik rerimbunan bunga dan menfokuskan kameranya. Krek, krek. Ia sudah mendapatkan beberapa. Namun ia harus mendapatkan lebih. Mungkin akan terlihat sexi saat membidiknya dalam kondisi berkeringat. Maka Valencia membuntuti pria itu dari belakang dengan sesekali bersembunyi.

Walau hanya lari kecil ternyata tetap membuat Valencia kepayahan untuk mengejar Adam. Ditinggal membenahi kamera saja bayangan pria itu sudah menghilang dari hadapannya. Heh... Valencia menghela nafas.

Valencia duduk mengistirahatkan dirinya dikursi taman. Ia berkali menscroll hasil jepretannya. Melihat berbagai pose Adam yang berhasil didapatnya. Tak sadar ia tersenyum.Adam memang mempesona. Bukan salah Adam jika banyak wanita yang menempel padanya.

Namun..... Hai... !Apa Valencia kembali jatuh cinta pada Adam? Atau memang dia masih mencintainya? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, saat ini ia masih memandang takjub foto Adam.

Tak menyadari, dibalik pohon besar ada seorang pria yang mengerutkan kening bingung melihat tingkahnya.
"Apa dia mengikutiku? " Batin pria itu. Ia tersenyum. Apa ikannya sudah terkena umpan?

A Sweet Curse Of Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang