(3|bonchap) Dua Hati yang Berbeda

7 3 4
                                    

"Widyaaa! Lo harus liat ini cepet cepet cepet!"

Ya, meskipun mereka sudah berada di tingkat akhir kuliah, kelakukan mereka tetap sama sama konyolnya. Mereka sudah bertumbuh dewasa dengan setiap keadaan. Tapi yang namanya sama sahabat pasti tingkah laku juga kek gitu gitu aja dong.

"Apasi paok. Ganggu orang make kutek aja lo"

Kemudian Jelita berlari ke arah si pantek Widya ini. Sambil bawa bawa hpnya nunjukin roomchatnya sama Daniel tadi.

"Apa?! Lo diajakin meet up?!" teriak Widya seraya melempar asal kutek yang habis di pakainya.

"Meet up pala lo! Ini diajakin ngomong besok, aduh gimana ya anjinc gue bingung. Nanti kalo gue suka lagi sama doi gimana dong anjir anjir gabisa kek gini aku tuh"

Widya memberikan tatapan datar pada sahabat anjingnya ini. Bodoh sekali. Sesama sahabat anjing.

"Ya ga gitu lah bodoh, ajakin Hyunjin juga aja" sarannya.

Jelita memutar mutarkan bola matanya seraya menghadap keatas seolah olah berpikir.

"Ngga ah, ini kan masalah gue sama Daniel. Kalo Hyunjin ikut juga nanti makin runyam masalahnya gimana dong" ujar Jelita menolak saran dari Widya.

"Yaudah si anjinc, lo tinggal dateng terus ngobrol abis itu pulang dah selesai masalahnya. Ada yang simpel kok di bikin ribet si setan." omel Widya ga habis pikir aja sama iblis satu ini.

"Eh iya, katanya lo ngajakin main besok. Apa gue tolak aja ya ajakan Daniel" ucap Jelita lagi.

Ini Widya yang dari tadi mendem lama lama gak tahan juga pengen buang bayi dajjal ini ke dalam selokan depan kos kosan.

Plak.

"Apasi anjir sakit" eluhnya.

Iya, jadi si Widya udah gak tahan dan berakhir ngegeplak kepalanya Jelita.

"Gajadi mainnya, udah, temuin Daniel aja. Lusa aja kita main sekalian sama Daniel juga" ucap Widya sambil membaringkan tubuhnya ke atas kasur.

"Yaudah lah, dia belum ngabarin ini mau dimananya juga"

Ting!

You have message from @daniel.k

Mendengar motif dari ponselnya Jelita pun membuka aplikasi berwarna ungu di pojok kanan layar ponselnya. Kemudian membuka opsi pesan disana.

daniel.k

Besok? Bagaimana?
09.40

Atur saja ya
09.41

Aku hubungi lagi besok
09.41

Iyaa
09.42

New Message

Maaf, gajadi besok ngabarinnya

Besok ke Ranca Upas ya...

Aku... yang jemput
13.05

Seketika jantung Jelita kembali terpompa dengan cepat. Hanya membaca pesannya saja dia merasa pilu. Tunggu, Ranca Upas?

Jelita beralih menggoyang goyangkan tubuh Widya untuk membangunkannya.

"Apasi onta!" omelnya ketika bangun.

Destiny. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang