31. Who's winner?

20 7 2
                                    

Sekarang Seulgi sama Putri lagi serius dalam mengendarai motor masing masing. Seulgi tidak ingin curang karena dia berpikir bahwa dia akan menang saat ini, melihat Putri baru kali ini ikut duel seperti ini membuat Seulgi semakin yakin bahwa dia akan menang.

Mereka saling adu kecepatan, sesekali Putri mendahului Seulgi dan begitu pula sebaliknya. Putri sebenarnya takut karena ini pertama kalinya dia duel motor seperti ini. Tapi karena Samuel ya dia terima saja apapun yang ada, memang abangnya itu tidak takut adiknya kenapa napa kah? Sangat menjengkelkan sekali.

Aduh, gue ngeri. Batin Putri.

"Mending lo ngaku kalah aja deh, bocah!" teriak Seulgi waktu dia mendahului Putri. Menurut Seulgi, Putri telah kalah telak padahal jarak finish masih lumayan jauh.

"Kak kalo duel tuh liat depan!" Kini Putri yang mendahului Seulgi.

Tidak ingin kalah akhirnya Seulgi menambah kecepatan laju motornya. Detik berganti menit, kini mereka berdua hampir sampai di garis finish. Dari kejauhan mereka mendengar sirine mobil polisi, ah mereka pikir hanya sekelebatan saja.

Tapi sudah semakin dekat dan mereka melihat beberapa mobil polisi. Ah astaga memang benar ada polisi di depan mereka. Seulgi dan Putri segera putar balik menghindari polisi di depan mereka.

Ck. Kok ada polisi sih! Batin Seulgi.

Lah, ini kan di sirkuit kok ada polisi segala sih.Batin Putri.

Mereka juga tidak habis pikir mengapa ada polisi di sirkuit ini. Apakah ada yang sengaja memanggil polisi tersebut? Ah, hanya memang hanya satu kemungkinan tersebut yang dapat menyebabkan polisi tersebut ada di duel mereka.

Putri berhenti cukup jauh dari polisi tadi dan untung saja tidak ada yang melihat dia melarikan diri tadi. Seulgi pun juga berhenti tepat di sebelah Putri.

Seulgi melepas helmnya, "Siapa yang panggil polisi kesini?!" Mendengar pertanyaan Seulgi yang cukup lantang membuat Putri langsung menoleh seketika.

"Gue gak tau kak, ini gue juga bingung kenapa bisa ada polisi disini" jawab Putri risau. Seulgi berpikir, tidak mungkin juga ini ulah Putri ataupun teamnya karena tidak mungkin mereka membahayakan diri mereka sendiri dengan memanggil polisi disini.

"Ini kerjaan siapa bangsat!" teriak Seulgi. Putri berjingkat kaget akan teriakan mendadak Seulgi.

Putri memakai kembali helmnya dan bersiap siap pergi menemui semua teman temannya sekaligus abangnya yang entah di mana sekarang ini.

Drrt drrttt

Tiba tiba suara ponsel Putri berbunyi sehingga Putri harus melepas lagi helmnya dan beralih mengambil benda pipih yang berada di sakunya. Seulgi ikut memperhatikan gerak gerik Putri saat ini.

"Halo bang?"

"Dek, lo dimana sekarang?"

"Masih di deket area sirkuit, lo dimana?"

"Kita lagi sembunyi dari polisi, lo balik duluan aja daripada polisi tau keberadaan lo. CEPET BALIK!"

Tutt. Tuttt. Tuuttt.

"Apasih tai teriak teriak, telinga gue sakit awas aja tuh si Samuel ntar" sumpah serapah Putri.

Tapi kenapa Samuel harus nyuruh Putri balik ya? Bukannya balapan di sirkuit itu pasti udah ada izinnya kan. Tapi kenapa harus ada polisi dan semuanya sembunyi? Hm masalah ini tuh... Ribet.

"Em kak," panggil Putri ragu ragu ke Seulgi.

Seulgi menoleh,"Apaan?"

"Pas sebelum sirkuit lo udah izin belum sih?" tanya Putri pada akhirnya karena dia kepo dong.

Destiny. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang