Bagaimana bisa kontak fisik seperti berciuman bisa membuatmu dekat dengan pujaan hati? Jangan pesimis, itulah yang terjadi pada Brian saat ini.
Sudah tiga hari belakangan ini, Sungjin meminta untuk pergi ke sekolah bersama. Bahkan lelaki itu tak keberatan datang ke rumahnya duluan seakan Sungjin sudah bersiap di pagi buta untuk bersekolah.
Yang jelas, kabar kedekatan mereka benar-benar membuat gempar. Itu pula yang terjadi pada Jaehyung. Suara tapak langkah kaki yang tak beraturan dan bertempo cepat mengisi kesunyian koridor yang masih sepi saat lagi.
"Heeeeeyyyy!"
Lagi-lagi, Jaehyung seperti datang membawa kabar baru lagi. Kali ini, hanya Dowoon yang sudah tiba di kelas. Mungkin Wonpil akan telat hari ini. Jaehyung langsung menghampiri Dowoon dan duduk disebelahnya.
"Apa yang membuatmu jadi heboh seperti ini?" tanya Dowoon mengernyitkan dahi kebingungan. "Tidak tahu kalau Sungjin dan Brian menjadi sangat amat dekat?"
Oh, tentang mereka lagi. Tentu saja Dowoon tahu. Lagipula, dia juga turut mendukung hubungan mereka. Tapi entah kenapa, respon yang keluar malah decihan pelan.
"Kau baik-baik saja?" tanya Jaehyung yang kebetulan mendengar decihan itu. "Oh, tentu. Tentu saja, aku benar-benar dalam keadaan baik saat ini."
Tidak boleh, Yoon Dowoon.
Ia seakan mengingatkan pada diri sendiri untuk tak jadikan Sungjin sebagai rival. Lagipula, Dowoon sendiri yang mendukung Sungjin untuk bisa lebih terbuka pada Brian.
"Aku pikir, aku harus ke toilet," ucapnya yang bangkit dari tempat duduk lalu melangkah dengan santai, keluar dari kelas. Jaehyung yang melihatnya hanya mengerjapkan mata seraya menggaruk kepala sendiri. "Sebenarnya ini kenapa, sih?" gumam Jaehyung, bertanya pada diri sendiri.
Dowoon benar-benar melangkahkan kaki menuju toilet pria. Pikirannya kacau, Ia harus menenangkan diri dan tidak berpikir yang aneh-aneh.
Sudah jelas betul bahwa dia mendukung hubungan Sungjin dan Brian dan ini pula yang diharapkan. Kenapa reaksinya seperti cemburu begini?
Baru saja hendak masuk kedalam ruang tersebut, matanya menangkap sosok Brian yang tengah mencuci tangan. Dowoon segera menghampiri dan meniup telinganya lembut.
"Kamu mengagetkanku!" ucap Brian spontan. Hal itu membuat Dowoon puas karena berhasil mengagetkan Brian. "Ku lihat kamu terlalu fokus mencuci tangan, jadi aku kagetkan saja. Lagipula, sepertinya pikiranmu sedang sibuk karena sesuatu. Ada apa?" komentarnya.
Brian menggelengkan kepala dan mengerjapkan matanya berkali-kali dengan cepat. Ah, benar, tidak ada yang salah dengan Brian. Semua hanya karena perilakunya yang aneh hari ini.
"Justru harusnya aku yang bertanya. Yoon Dowoon, kau kenapa?" tanya Brian sembari membenarkan kerah dan dasi milik Dowoon yang kurang rapi.
"Apa manusiawi kalau cemburu pada sesuatu yang tidak dimiliki padahal awalnya biasa saja?" Dowoon kembali melayangkan pertanyaan. "Eum, menurutku manusiawi. Aku dulu biasa saja ketika temanku mau beli sepeda tapi ketika dia menaikinya didepanku, aku sangaaat cemburu!" jawab Brian yang kemudian mendecak kesal.
Mendengar Brian seperti bercerita tentang masa lalu membuat Dowoon terkekeh. Menggemaskan, pikirnya.
"Bagaimana kalau ku bilang sebenarnya aku menyukaimu?"
Brian tertegun, "Maksudnya?"
"Ya, begitu."
"Tidak tahu..." jawab Brian. Dowoon terkekeh pahit sejenak dan mengusak rambut wira dihadapannya. "Lupakan saja, aku mau masuk bilik dulu."
Kemudian Dowoon berlalu, meninggalkan Brian yang masih sibuk pada pikirannya sendiri.
To be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/187949401-288-k86226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNGBRI: What If
Fanfiction"Say something!" "Uh?" "Say something, you're standing in front of us like a fool for 15 minutes!" "Park Sungjin, I like you..." ㅡ ☆☆ ㅡ top!Sungjin bot!Brian YAOI || Lemon? || Bahasa Don't be a ghost reader, please! ♡