Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka."
- Hadits riwayat Bukhari Muslim
___________________________________
"Shadaqallahul Adzim."
Laki-laki dengan baju koko putih dan kopiah hitam dikepala itu menutup kitab suci Al-Qur'an, lalu menciumnya dengan lembut.
Ia berdiri, mengayunkan kakinya untuk meletakkan kitab suci itu pada tempat semula. Senyumannya merekah kala tanpa sengaja melihat foto keluarganya diatas nakas. Ada wajah yang membuatnya rindu setelah hampir 4 bulan ia tidak pulang ke Bandung, karena harus melanjutkan kuliahnya di Jakarta.
Alaska, Senja, Rasyid dan Akilla adalah orang yang paling dirindukan olehnya.
Merasa puas melihat foto keluarganya, ia kembali berjalan menuju lemari untuk mengambil T-shirt dan celana trainingnya setelah meletakkan kopiahnya di atas nakas.
Tubuh nya yang seksi, tegap, rahang kokoh dan bibir yang sexy serta perut yang berkotak-kotak, membuatnya persis seperti Ayahnya diwaktu muda, terlihat jelas saat ia melepas baju kokonya lalu menggantungkannya di belakang pintu agar bisa digunakan kembali saat ia ingin melakukan sholat.
Brak!
Belum sempat laki-laki itu menggunakan bajunya suara bantingan pintu apartemen lebih dulu mengalihkan pergerakan untuk membuang T-shirtnya di ranjang, berjalan cepat keluar kamar dengan bertelanjang dada, dan kain sarung yang melekat di bagian bawah. Pasalnya, ia ingat jika pintu apartemen belum dikunci saat dirinya membeli makanan diluar.
Begitu keluar, matanya membulat sempurna saat melihat seorang perempuan dengan dress putih tulang, tanpa lengan yang memperlihatkan bahunya yang putih dan mulus, terkulai lemas di lantai dengan paha yang terekspos dan leher jenjang yang terlihat akibat rambutnya yang digulung satu ke atas. Ia tertunduk seperti tidak berdaya.
"Lo siapa?" tanyanya dengan nada terkejut luar biasa, bagaimana tidak, dirinya belum pernah melihat perempuan masuk dikamar apartemennya apalagi menggunakan baju kekurangan bahan seperti itu.
Perlahan perempuan itu mulai berdiri meski sulit karena tubuhnya terasa terhuyung akibat alkohol yang bereaksi ditubuhnya. Tangannya melekat didinding sebagai tumpuan untuk menahan beban tubuhnya. Kepalanya mendongak menatap seorang laki-laki didepannya yang bertelajang dada.
"Syauqi?" lirihnya pelan.
Saat itu juga, Syauqi kembali membulatkan matanya. Ada sosok perempuan yang Syauqi kenal.
"Lo ngapain di apartemen gue?" tanya Syauqi, suaranya menjelaskan ketidaksukaan pada sosok didepannya. Terlebih lagi mata tajam miliknya menikam pada mata perempuan tersebut.
Perempuan itu terkekeh geli, pikirannya kacau. Kepalanya terasa dilanda oleh badai.
"Apa? Apartemen lo? Ini apartemen gue kali!" katanya. Nada suaranya terdengar melantur.
"Apartemen lo disebelah, Bella!" ucap Syauqi tegas.
Perempuan bernama Bella itu, tersenyum sumringah pada Syauqi. Mata indahnya tertuju pada dada bidang Syauqi lalu turun pada perut kotak-kotak Syauqi yang sangat sexy menurut Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Imam
Teen FictionSebelum kehadirannya, hidup Syauqi lebih baik bahkan sangat baik. Sampai akhirnya gadis itu datang merusak segala rencana masa depan Syauqi. Lebih parahnya lagi gadis itu sama sekali tidak mengerti dengan agamanya dan Syauqi terpaksa menikah dan m...