part6

1.1K 92 1
                                    

Sana turun dari taksi kemudian langsung berjalan menuju apartemennya

Penampilannya sudah sangat kacau sekarang dengan mata yang sebam dan rambut yang acak acakkan

Saat dia sudah hampir sampai apartemennya ternyata ada jeongyeon yang sedang menunggu di depan apartemen sana

"Sana!!"teriak jeongyeon saat melihat sana

Sana yang melihat jeongyeon langsung membalikkan badannya untuk lari,namun jeongyeon tiba tiba langsung menarik tangan sana sehingga memaksa sana untuk berbalik

"Kamu mau kemana,aku ada di sini dan kau mau pergi meninggalkan aku"ujar jeongyeon

Sana terus menundukkan kepalanya agar jeongyeon tidak melihat wajahnya yang kacau

"Mau apa kamu ke sini"ucap sana

"Tentu sana aku mau menemuimu,sudah lama kan kita tidak bertemu dan aku kangen banget sama kamu"kata jeongyeon sambil meraih kepala sana agar menatapnya

"Sana...kamu habis nangis?"ujar jeongyeon bingung saat melihat mata sana yang sedikit sebam

"Ah...tidak,tadi cuma kelilipan doang"ujar sana bohong

"Kamu jangan bohong deh san,coba kamu cerita ke aku deh apa masalahnya"ujar jeongyeon lagi

"Sudah ku bilang kan,aku tidak apa!!"kata sana sedikit membentak sambil mendorong tubuh jeongyeon

Jeongyeon yang mendapat perlakuan seperti ini dari sana merasa bingung karena sana tidak biasanya seperti ini dan membentaknya

"Kamu kenapa sih san,gak biasanya kamu kaya gini"ucap jeongyeon bingung

"Diam!!lebih baik mulai sekarang kamu jauhi aku dan jangan pernah temui aku lagi"ucap sana langsung beranjak pergi ke apartemennya namun lengannya segera di tarik kembali oleh jeongyeon

"Tunggu san,apa maksud kamu aku tidak boleh menemuimu lagi,aku ini kan pacarmu jadi aku berhak dong untuk menemuimu"ujar jeongyeon tegas

"Yaudah biar kamu tidak ada hak lagi untuk menemuiku lebih baik kita putus aja!!"bentak sana sambil melepas genggaman tangan jeongyeon di lengannya

"Tunggu san apa maksud kamu kita putus"ucap jeongyeon sambil mengejar sana namun terlambat karena sana sudah kunjur masuk ke apartemennya dan mengunci pintunya

"Sana buka pintunya!!aku tidak mau putus denganmu,buka pintunya sana!!!"teriak jeongyeon sambil menggedor gedor pintu apartemen sana

Sedangkan di sisi pintu lainnya sana sedang terduduk sambil terisak

Berkali kali jeongyeon menggendor pintu namun tidak disahut oleh sana

"Sana aku mohon buka pintunya"kata jeongyeon dari balik pintu"baiklah kalau kamu tidak mau membukanya...tapi aku akan tetap datang ke sini dan aku tidak akan membiarkan kamu pergi dariku"kata jeongyeon yang kemudian pergi walaupun ada rasa ketidak inginnya

"Maaf jeongyeon...sebenarnya aku masih sayang sama kamu...cuman aku tidak mau kamu mengetahui apa yang aku rasakan sekarang" batin sana sambil memeluk kakinya sambil menangis
.
.
.
Sudah dua hari sana terus terdiam di rumah tanpa makan dan minum

Dia terus saja duduk sambil menangis seharian tanpa memikirkan keadaannya

Sana kini bangun dari tidurnya dengan keadaan yang sudah sangat kacau

Dia kemudian pergi ke kamar mandi,dia mematap dirinya sendiri di cermin cukup lama

"Apa yang sudah aku lakukan selama ini,jika aku terus begini tidak ada gunanya juga buat aku" batin sana

"Aku gak bisa begini terus,aku akan tetap mempertahankan diriku yang sekarang,demi aku dan juga anak ku ini" batin sana lagi sambil meraba perutnya yang datar

Sana pun langsung membersihkan tubuhnya yang sudah kacau

"Huuh aku lapar,tapi aku juga gak ada makanan,apa aku beli makanan dulu ya di luar,dari pada nanti bayiku kenapa napa"ucap sana langsung beranjak keluar apartemennya untuk membeli makanan

Namun saat sampai di depan gedung apartemennya...ada beberapa preman yang seperti terus memperhatikannya

"Kayaknya itu gadis sasaran kita deh...ciri cirinya hampir sama"

"Hmmm kau benar...kita ikuti saja dia sampai waktunya sudah aman"

Selama berjalan...sana merasa para preman itu terus mengikutinya

Sampai akhirnya dia sampai disebuah jalan yang sepi

Karena merasa khawatir...sana beranjak berlari untuk mencari aman namun tiba tiba dia merasa punggungnya di tendang oleh seseorang

"Aww...siapa kalian...apa mau kalian"kata sana yang sudah tersungkur di tanah sambil menahan rasa sakit di punggungnya

"Sayang banget gadis ini harus di hajar...padahal penampilannya boleh juga"kata salah satu preman itu

"Tapi kita harus tetap melakulan tugas kita...cepat langsung saja hajar dia"jawab preman lainnya

Preman itu langsung menarik tangan sana dan memukul wajahnya hingga membiru

'Bug'

"Hiks...tolong jangan apa apakan aku...aku mohon"tangis sana sambil memegang wajahnya

Kemudian ada dua preman langsung memegang tangan sana

"Maaf ya cantik,mungkin ini akan sedikit sakit tapi mau bagaimana lagi,kami harus membunuh bayi yang ada di kandungan kamu itu"ucap salah satu preman

Sana yang mendengarnya tentu tersentak kaget
"Tolong jangan sakiti anak aku,aku mohon hiks"minta sana

preman itu merasa tidak peduli dengan omongan sana lansung memukul perut sana beberapa kali yang membuat sana meringis kesakitan

"Ya tuhan,tolong selamatkan aku,aku tidak mau kehilangan anak aku" batin sana sambil meringis kesakitan

Makasih sudah baca
Jangan lupa berikan vote dan follow
Maaf kalau ceritanya bosenin
Komen juga yah untuk saran
Ikuti jalan ceritanya

Makasih sudah bacaJangan lupa berikan vote dan followMaaf kalau ceritanya boseninKomen juga yah untuk saranIkuti jalan ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love That Changes [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang