Sana kini tersungkur di tanah setelah preman itu puas memukuli sana
Sana masih meringis kesakitan sambil memegang perutnya akibat di pukup oleh preman tadi
"Aku mohon hentikan hiks,cukup"ucap sama sambil lemah sambil memegang perutnya
"Heh kami tidak akan berhenti sampai buat kamu keguguran,tapi sepertinya pukulan tadi belum cukup deh"ucap salah satu preman
"Yaudah injak injak aja perutnya"ucap preman lainnya
"Hmmm benar juga tuh"
"Ahh tidak,bagaimana ini,aku harus pergi tapi rasanya badan ku lemas sekali,rasanya sulit untuk bangkit" batin sana
Salah satu preman langsung mendekati sana kemudian menendang sama agar posisi tubuh sana berubah
Kemudian preman itu langsung menganggkat kakinya untuk bersiap menginjak perut sana
Sana menutup matanya bersiap menahan rasa sakit,namun belum juga preman itu menginjak sana ada seseorang yang tiba tiba menghantam preman itu dari samping hingga membuat preman itu tersungkur di tanah
"J...jeongyeon"kata sana yang terkejut
"Wah...pahlawannya mulai datang nih"kata preman itu sambil meregangkan jarinya bersiap untuk memukul jeongyeon
Belum juga preman itu memukul...jeongyeon sudah lebih dahulu memukul preman itu hingga terlihat darah yang mengalir di hidung preman itu
Muka jeongyeon yang sudah terlihat sangat marah dan tangan yang mengepal dengan amat kuat
Jeongyeon menghajar preman preman itu dengan mudahnya hingga membuat preman itu langsung kabur untuk menyelamatkan diri
Setelah urusannya selesai dengan para preman itu...jeongyeon langsung mendekati sana yang sudah berbaring lemas
"Sana...sana kamu gak apa apa kan"kata jeongyeon namun tidak ada sahutan dari sana
Dia menyadari kalau sana telah pingsan...dan kagetnya dia saat melihat darah yang mengalir dari bagian bawah sana
Jeongyeon yang panik langsung menggendong sana dan membawanya ke mobilnya
.
.
.
Di rumah sakit...sana mulai terbangun sambil membuka matanya perlahanYang pertama dia lihat adalah jeongyeon yang tengah duduk di sampingnya
Dia perlahan menoleh ke arah jeongyeon yang sedang duduk
"Sana...kamu sudah sadar"kata jeongyeon sambil mendekati sana
Sana tidak menjawab pertanyaan jeongyeon
Dia langsung mengalihkan pandangannya dari jeongyeon karena sana sudah yakin kalau jeongyeon telah mengetahui mengenai kehamilannya
"Sana...kenapa kamu masih saja menghindariku"kata jeongyeon
"Sudahlah jeongyeon...aku yakin kamu sudah tau semuanya...kau pasti menganggap kalau aku hanyalah wanita murahan yang menjijikkan di hadapanmu"kata sana
"Aku tidak berpikir begitu...tapi sekarang tolong beri penjelasan ke aku...kenapa kamu bisa sampai begini san"kata jeongyeon sambil menggenggam tangan sana
Sana hanya bisa memejamkan matanya sambil menahan tangisannya yang sepertinya akan keluar
"Sana...cepat jelaskan ke aku...kenapa kamu bisa begini...siapa orang yang telah membuatmu seperti ini...aku akan memberi pelajaran ke pria yang telah menghancurkanmu"kata jeongyeon kembali
"Kau tidak perlu mencari pria itu jeongyeon!!...karena dia adalah adikmu sendiri...tzuyu lah orang yang sudah membuatku seperti ini sekarang!!"teriak sana dengan air mata yang sudah mengalir di sela sela matanya
Jeongyeon terpaku dia saat mendengar pengakuan sana
Dia sangat tidak menyangka...adik yang sangat dia sayang selama ini telah memberi kehancuran kepada seorang gadis yang merupakan pacarnya sendiri
Jeongyeon langsung memeluk tubuh sana dengan erat
Sana menangis kencang di pelukan jeongyeon hingga sepertinya baju jeongyeon mulai basah
"Jeongyeon...tolong lakukan sesuatu...aku tidak mau seperti ini terus"kata sana sambil menangis di pelukan jeongyeon
Jeongyeon merasa sangat tidak tega melihat penderitaan sana
Dia pun langsung melepaskan pelukan sana dan menggendong sana untuk membawa ke mobilnya
Dia melajukan mobilnya sampai di rumahnya
Setelah sampai di rumahnya...jeongyeon langsung masuk dan melihat tzuyu yang tengah bermain video game
Tanpa berpikir panjang...jeongyeon langsung menghantam tepat di rahang kiri tzuyu krmudian menarik bajunya
"Hyung...apa yang kau lakukan"kata tzuyu yang masih bingung
Tzuyu pun melihat depan pintu dan melihat sana yang tengah berdiri sambil memundukkan kepalanya
"Agh gawat...pasti hyung sudah tau semuanya" batin tzuyu dengan wajah yang sudah berkeringat dingin
"Berani kau tzu...apa yang sudah kau lakukan dengan sana...katakan sejujurnya"teriak jeongyeon
"A...apa maksudmu hyung...aku tidak melakukan apa apa pada nona"kata tzuyu
Satu pukulan berhasil memukul wajah tzuyu lagi hingga dia tersungkur di atas sofa
"Jangan bohong kau...aku sudah tau semuanya...berani sekali kau membuat sana hamil"teriak jeongyeon kembali
Tzuyu hanya bisa terduduk diam sambil memegang bekas pukulan dari jeongyeon
"Pokoknya secepatnya kau harus menikahi sana..."kata jeongyeon yang langsung pergi keluar diikuti dengan sana
"Aghhhh...kenapa harus begini sih"teriak tzuyu sambil mengacak acak rambutnya
"Dasar kau sana...
bagaimanapun juga aku tidak akan menikahi gadis bodoh seperti kamu"Makasih sudah baca
Jangan lupa berikan vote dan follow
Maaf kalau ceritanya bosenin
Komen juga yah untuk saran
Ikuti jalan ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love That Changes [End]
Random"Hiks...kamu sudah merusak aku tzu...pokoknya kamu harus tanggung jawab...aku gak mau hamil di luar nikah"kata sana sambil memegang selimut yang menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian "Gak mau...pokoknya aku gak mau tanggung jawab...suruh jeongyeong h...