part15

1.1K 78 0
                                    

Jeongyeon sudah keluar dari apartemen nayeon,namun saat dia keluar,tidak sengaja dia berpapasan dengan jihyo
"Jeongyeon?apa yang kau lakukan di sini"ucap jihyo bingung karena seharusnya jeongyeon sedang bersiap siap untuk pernikahan mereka hari ini

"Ji...jihyo...ahh itu...ummm aku hanya ingin menemuimu"ucap jeongyeon mencari alasan karena tidak mungkin baginya mengatakan yang sebenarnya

"Menemuiku?harusnya kan kau bersiap siap,yaudah sana pergi,nanti kan bisa ketemu lagi,lagian acara pernikahan kita sebentar lagi"ucap jihyo sambil mendorong jeongyeon

"I...iya...aku pergi"kata jeongyeon langsung pergi meninggalkan jihyo

Jeongyeon pun langsung memberhentikan taksi,selama di dalam taksi dia hanya diam sambil mengacak ngacak rambutnya frustasi

"Ahhh dasar kau pabo jeongyeon,apa yang kau lakukan semalam" batin jeongyeon

Skip

Acara pernikahan jeongyeon dan jihyo terlihat sangatlah mewah dengan di hadiri banyak orang orang terpandang dan teman teman jihyo dan jeongyeon

Semua tampak bahagia kecuali jeongyeon yang tampak sering malamum dan banyak pikiran

Namun jeongyeon tetap berusaha tersenyum karena ini hari bahagianya walaupun itu hanyalah senyuman palsu

"Wahhh unnie sudah menikah saja,momo juga pingin cepat menikah seperti unnie"ujar momo

"Ishh kau lulus dulu dari kuliahmu,setelah itu kau bisa menyuruh kekasihmu itu untuk melamarmu"kata jihyo sambil melirik dahyun yang berada di sebelah momo

"Dahyun...beneran ya,setelah aku lulus kau harus segera melamarmu"ucap momo sambil bertingkah menggemaskan

"Iya momo sayang,pasti aku akan langsung melamarmu,makanya kau belajar yang giat agar cepat lulus"kata dahyun sambil mencubit pipi momo gemas

Jihyo yang melihat kemesraan adiknya itu hanya menatap malas
"Eh jeong,kita pergi yuk,aku tidak suka suasana di sini"ucap jihyo sambil menyenggol bahu jeongyeon yang sontak membuyarkan lamuan jeongyeon

"Ahh...umm i..iya"ujar jeongyeon gagap

"Ishh kamu kenapa sih dari tadi melamun terus"bingung jihyo

"Enggak kok...siapa yang melamun,yaudah ayo kita temui tamu yang lainnya saja"

Merekapun mulai pergi untuk menyambut tamu lainnya,dan tanpa sengaja mereka bertemu sana yang sendirian

"Eh sana...kok sendirian,tzuyu mana"kata jihyo

"Tzuyu...umm itu dia duduk di pojok situ"ucap sana sambil menunjuk pada tzuyu yang sedang duduk sambil memainkan ponsel seperti biasa

"Ishh anak itu,bukannya menemani istrinya malah main game di pojokkan"kesal jeongyeon

"Ummm tidak apa lah,biarkan saja dia"ujar sana sambil berusaha tersenyum

"Jeongyeon...kau tau hari ini kau terlihat sangat tampan...aghh apa yang pikirkan sana..." batin sana yang kemudian mengalihkan pandangannya dari jeongyeon

"Oh iya,ngomong ngomong apakah tzuyu bekerja"ucap jeongyeon penasaran

"I...itu...dia..dia bekerja kok"ucap sana bohong

"Benarkah,dia bekerja apa"kata jihyo juga penasaran

"Di....dia bekerja di tempat tempat yang berbeda biasanya sesuai dengan waktu saat dia tidak ada jam kampus"jawab sana bohong lagi

"Ohh begitu,bagus deh"kata jeongyeon

"Yaudah kami pergi dulu ya,kami juga harus menyambut tamu lainnya"ujar jihyo yang kemudian di angguki oleh sana

Jeongyeon dan jihyo pun meninggalkan sana yang sendiri

"Ish mina kemana sih...katanya dia akan datang ke sini" batin sana sambil menoleh ke kanan dan ke kiri

Belum lama juga...terdengar suara dari ponsel sana yang ternyata mina sedang menelponnya

Sana langsung mengangkat panggilannya dari mina

"Emm ya mina...kenapa kamu belum datang juga"kata sana

"Ish...kalau untuk datang kesana bisa nanti...pokoknya kamu pergi dulu ke apartemen nayeon...cepat"kata mina dengan suaranya yang terdengar panik

"Emang ada apa dengan nayeon"kata sana yang bingung

"Kau akan tau nanti saat sudah ke sini...pokoknya cepetan kamu ke sini"kata mina

"Iya iya...aku akan ke apartemen nayeon sekarang"kata sana yang langsung mematikan panggilannya

Sana langsung bangkit dari duduknya kemudian dia langsung mendekati tzuyu yang berada di pojokan

"Emmm tzuyu...kamu bisa gak tolong antar aku ke apartemen nayeon"kata sana dengan sedikit takut

"Gak ah...pergi sendiri saja sendiri"kata tzuyu yang tidak memperhatikan sana

"Ku mohon tzu...sekali saja..."kata sana sambil sedikit mendorong tubuh tzuyu

"Iya iya bawel...gak usah gitu juga kan...bikin malu saja"kata tzuyu yang langsung bangkit dari duduknya

"Eh kok sudah mau pergi sih"kata jihyo tiba tiba

"Maaf unnie...kami harus pergi sebentar...ada sedikit urusan di luar"kata sana

"Hmmm sayang banget...yaudah hati hati ya"kata jihyo yang kemudian diangguk oleh sana

Mereka berdua pun pergi ke apartemen nayeon dengan menaiki mobil milik tzuyu

"Kamu gak mau ikut masuk"kata sana

"Gak..."kata tzuyu singkat

"Emmm baiklah...tapi kamu tunggi sini ya"kata sana yang kemudian pergi untuk ke dalam apartemen milik nayeon

Sana mengetuk pintu apartemen nayeon dan terlihat mina yang langsung membukakan pintu kemudian menarik tangan sana untuk segera masuk

Sana terkejut saat melihat nayeon yang sedang duduk dikamarnya dengan rambut yang sangat acak acakan

Dia terlihat tengah menangis dan wajahnya hampir tidak bisa dikenal oleh sana

"Nayeon...kamu kenapa...ada apa denganmu"kata sana yang langsung memeluk tubuh nayeon

Sana melihat sekeliling dan dia terkejut melihat banyak bercak darah berada di kasur nayeon

"Nayeon....i..ini apa,kamu..."ucap sana terkejut dan mulai mengerti

Nayeon terlihat menggelengkan kepalanya dan berteriak teriak yang membuat sana dan mina semakin khawatir

"Nayeon...cepat katakan padaku...siapa orang itu...siapa yang sudah membuatmu begini"kata sana sambil memegang kedua pundak nayeon

"Tidak...aku tidak tau...aku tidak mengenalinya"kata nayeon

"Apa kau mengingat bagaimana ciri ciri orang itu"kata mina

Nayeon masih menggelengkan kepalanya"aku tidak ingat...aku tidak memperhatikannya dengan baik hiks"kata nayeon

"Tenang saja nayeon...kami akan selalu membantumu untuk mencari orang itu..."kata sana sambil sedikit merapikan rambut nayeon dan mengusap air matanya

"Jadi kamu gak usah sedih terus...kami akan selalu menemanimu"kata mina sambil memeluk tubuh nayeon dari samping

Nayeon sedikit tersenyum mendengar ucapan dari kedua sahabatnya itu...dia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka berdua

"Nah gitu donk...kalau kamu senyum kan jadi lebih imut"kata sana

"Pokoknya aku harus mencari pria yang sudah menghancurkan masa depan nayeon...aku tidak ingin melihatnya terus terusan menderita" batin sana

Makasih sudah baca
Jangan lupa berikan vote dan follow
Maaf kalau ceritanya bosenin
Komen juga yah untuk saran
Ikuti jalan ceritanya

Love That Changes [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang