17 Maret 2020 || 15.43

6 1 1
                                    

Saya sedih melihat kamu kesusahan. Saya marah pada diri saya yang tidak bisa selalu ada buat kamu. Saya marah saat saya tidak bisa apa-apa dan ternyata saya bukan siapa-siapa bagi kamu. Saya ingin menangis sampai air mata saya habis. Saya ingin merutuki semesta yang suka sekali bercanda.

Tapi saya sadar, mimpi saya untuk hidup bersamamu sampai tua mungkin hanya akan jadi mimpi saja. Karena nyatanya saya tidak pernah berperan jadi apa-apa untuk membuatmu merasa berharga. Mereka bilang; orang baik bakal bersanding bersama orang baik. Dan saya tidak cukup baik buat bersanding dengan kamu yang maha baik.

Maka saya pamit undur diri.

Biar saya makamkan perasaan saya sebagai tumbal untuk kesembuhanmu. Asal kamu sehat dan bisa menjalani aktivitas seperti biasa, saya rela kamu bersanding dengan siapa saja--dengan sahabat saya, dengan tetangga saya, dengan siapa saja--asal kamu berjanji akan jadi manusia paling bahagia.

Biar selesai apa-apa yang saya rajut sendirian. Mimpi yang diam-diam saya semogakan, biarlah tidak jadi kenyataan. Karena saya tidak cukup pantas buat mengerti kamu. Karena kita terlalu kaku untuk menjadi satu. Kau dan aku memang bakal menua dalam waktu yang sama, tapi mungkin tidak di tempat yang sama--tidak dengan menjadi kita.

Cinta Paling Keras KepalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang