16 Maret 2020 || 19.01

7 1 0
                                    

Saya bahagia melihat kamu bahagia. Meski bukan saya alasanmu bahagia, sungguh tidak apa. Saya setuju saja dengan siapa kamu menempatkan hati. Mau dengan sahabat saya, tetangga saya, siapa saja saya bakal mendukungnya. Asalkan dia buat kamu bahagia dan berjanji tidak akan menyakitimu barang sedikit saja.

Tapi saya takut banyak hal. Saya benar-benar tidak bisa menepis banyak ketakutan dalam pikiran saya. Saya sangat takut kalau-kalau kamu mencintai orang yang tidak mencintai kamu. Karena mau bagaimanapun itu, rasanya sangat tidak menyenangkan. Karena saya pernah mencintai kamu, tapi kamu tidak mencintai saya. Dan saya tidak mau kamu merasakan yang sama seperti saya.

Maka berjanjilah untuk menemukan orang yang juga mencintai kamu. Meski itu cukup mudah buat kamu--karena mau bagaimanapun kamu itu sempurna--tapi cinta kan tidak sesederhana itu. Dan saya melepas kamu bukan buat disakiti. Karena saya sadar, saya tidak bisa mengutuhkan kamu. Saya tidak bisa membuat kamu mencintai saya seperti saya mencintai kamu.

Kelak, siapa saja yang jadi kekasihmu saya bakal tidak apa-apa. Saya bakal jadi orang pertama yang mengucapkan selamat buat dia. Karena siapa saja dia, berarti dia cukup baik karena telah buat kamu jatuh cinta. Tapi kalau-kalau dia berani melukai kamu, saya sungguh tidak akan segan. Saya bakal datangin dia dan marah paling bruntal. Saya bakal jambak rambut dia sampai rontok tidak tersisa.

Saya bakal benar benar marah. Saya bakal potong tangannya yang pernah lancang menggenggam tanganmu. Saya bakal cokel matanya yang pernah kamu tatap dengan cinta. Saya robek mulutnya yang tersenyum dan buat kamu terpesona. Saya bakal musnahkan dia dari semesta. Karena dia sama sekali tidak pantas buat kamu, dia telah lancang melukai semesta saya.

Karena bahkan sesering apapun kamu melukai saya, saya tidak suka melukai kamu. Apalagi melihat kamu dilukai, saya jugalah yang bakal luka.

Cinta Paling Keras KepalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang