O1 ┊ Us

8.8K 659 44
                                    

[ Melted ; Kakak ]
[ Yang sudah baca boleh ke part 2 ya! ]

Plak!

Suara tamparan itu begitu keras, membuat orang orang yang berada di hall Fakultas Ilmu Komunikasi memandang mereka tertarik.

Ia sungguh benci jadi tontonan seperti ini, pipinya panas dan seperti nya bekas tamparan itu akan menimbulkan memar.

Jemari lentik wanita itu menjambak rambut coklat nya yang halus, tak memperdulikan bahwa ia meringis sakit karena rambutnya seakan akan ditarik paksa hingga lepas.

4 orang wanita di depannya ini sangat kejam, Ia ditampar, di jambak, di maki, dan dorong hingga terjatuh beberapa kali. Ia memang laki laki tapi ada satu hal yang membuatnya diam saja walau tubuhnya disakiti.

Bruk!!

Ia di dorong lagi, kali ini dengan kakinya yang ditendang tepat di tulang rusuk. Sakit sekali. Ia mencoba untuk berdiri tapi tangannya diinjak dengan sepatu ber sol keras.

"Farsya!!!" ia mendongak saat suara yang begitu ia kenal memanggilnya, disana ketiga kakak nya berlari, dengan jalan yang dibukakan seakan mereka adalah orang penting.

Bramastya Chanyeol Harelz, Kakak tertua nya membantu ia berdiri dengan membopongnya. Wajah khawatir sang kakak membuatnya terkekeh pelan walau sesekali meringis."kenapa gak dilawan?" tanya Chanyeol padanya.

"uh— mereka cewek, walaupun adek pihak bawah adek gaboleh nyakitin mereka kata mama gitu kak" ucapnya lembut sekali membalas pertanyaan sang kakak.

"liat sini, pipi kamu memar, tulang kering kamu juga, tangan kanan kamu harus dikompres" Sang kakak kedua, Darren Jaehyun Harelz mengusap pipinya yang memar halus lalu menelfon sang supir pribadi.

"Bagus— Bagus banget, lo pada bisa banget cari perhatiannya nge gunain adek gua" tepuk tangan terdengar menggema diikuti ucapan sinis sang kakak ke tiga, Adrian Younghoon Harelz. Ia berdiri di depan 4 wanita itu, mengelilingi mereka bertiga lalu kembali di tempatnya dengan senyum remeh.

"tepos, caper, make-up norak, your bag is not even gucci, baju pun cuma Bershka, parfum lo cuma re-fill. Apa sih yang bisa dibanggain dari lo semua?" ucapan sinisnya mungkin membuat keempat wanita itu tertohok, namun tetap dengan senyum manisnya seakan itu merupakan kata kata manis.

Ketukan sepatu bergema, membuat semua orang kembali menatap orang yang tiba tiba datang itu. Mobilnya terparkir benar benar di depan hall menunjukkan kekuasaannya.

Tangan kanannya memegang telfon genggam sementara tangan kirinya ia masukkan kedalam kantong celana-nya.

"Claire Chaeyoung Rainafa, Gabrielle Rose Hielston, Quenny Tzuyu Ajendra, and Defanna Ryujin Cendric. Tolong urus perpindahan mereka dari Victoria International University atas kasus perlakuan bullying dan pencemaran nama baik, hari ini juga."  Ucap orang itu dengan nada datar, tatapannya dingin dan tajam membuat siapapun yang ia tatap akan merinding.

"semuanya dengar! mulai hari ini dan sekarang kalau ada yang bikin Farsatya Hyunjin Harelz luka atau celaka jam itu juga ucapkan selamat tinggal pada gelar mu" ucapannya tegas, ancamannya tak main main membuat semua mahasiswa disana merinding ketakutan.

Hyunjin, si manis itu hanya meringis kecil saat sang kekasih datang dengan aura membunuhnya. Kekasihnya itu tak suka jika melihat luka pada tubuhnya. Apalagi sampai Hyunjin meringis kesakitan.

Kakak !¡ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang