BINTANG ADISATYA SIREGAR

89 7 0
                                    


🌠🌠

Seorang laki-laki berusia 19 tahun tengah memarkirkan motor besar berwarna hitam didepan sebuah caffe bernama 'Three's Caffe'. Cowok dengan hoddie berwarna abu-abu itu membuka helmnya lalu membenarkan rambutnya yang agak sedikit berantakan.

"Weiss, Bro! Nyampe juga lo akhirnya" sapa cowok lain dari arah pintu masuk Caffe, Adit namanya.

"Lama banget kek cewek!" sahut cowok lain dibelakang Adit, Zafran.

Cowok dengan hoddie abu-abu itu tersenyum, lalu menghampiri kedua cowok itu. "Bacot elah! Untung gue dateng" katanya kemudian.

"Hahaha. Ngegas teros" jawab Zafran lalu mendudukkan dirinya di kursi yang disediakan di depan Caffe.

Adit mengikuti Zafran dengan duduk dikursi disamping cowok itu, "Dari mana lu? Janjian jam berapa datang jam berapa?" tanyanya.

Cowok berhoddie abu-abu itu menghela nafas, lalu mendudukkan dirinya di sisa kursi meja bundar itu, "Gue nganterin si Ari dulu ke butik nyokap" jawabnya.

Kedua temannya itu manggut-manggut mengerti, "eh, gimana hubungan lo sama si bintang fajar?" tanya Zafran tiba-tiba yang membuat cowok itu menegakkan tubuhnya.

"Seperti yang lo tau" jawab cowok itu santai.

Adit menggeleng takjub sekaligus kesal pada temannya satu itu, " anak orang lo kasih harapan mulu, di embat orang lain nangis alay lo!" katanya kemudian.

Namanya Bintang Adisatya Siregar, gemar sekali bermain musik terutama gitar. Itu yang kemudian mengenalkannya dengan gadis cantik dengan sejuta keajaiban'nya. Gadis yang berhasil mengubah seluruh dunianya. Ia suka sekali abu-abu, membuat dirinya kerap sekali mengoleksi banyak barang berwarna abu-abu. Baginya abu-abu itu simple, nggak ribet dan nggak norak.

"Lu berdua ngajak gue kesini kalo cuma buat nanya itu mending gue balik deh" putus Bintang. Bukan kenapa, hanya saja seputar gadis itu membuatnya ketar-ketir.

Zafran tertawa, "Lu bego apa gimana sih, Bre? Masih nggak yakin sama perasaan lo? Sini gue ajarin biar cepet nyadar. Gini-gini gue jago soal gituan" katanya pada Bintang yang disambut toyoran dari Adit.

"Bahasa lo ambigu banget! Gituan apa deh lo?" kata Adit, cowok itu mendapat tepukan keras dibahunya oleh Zafran.

"Otak lo jangan ngeres sekali bisa? Astaghfirullah, punya temen kok ya omes banget" kata Zafran.

Bintang menghela nafas kesal, "Lo berdua sama aja! Berisik" katanya.

Adit dan Zafran diam. Mereka sadar, salah mereka membahas perihal perasaan cowok didepan mereka ini.

"Gue belum siap menjalin hubungan lagi aja, gue takut gue kehilangan cinta gue lagi. Gue takut sakit yang kesekian kali" kata Bintang pelan, namun cukup didengar oleh kedua sahabatnya itu.

Hujan tiba-tiba saja turun, deras sekali. Untung saja tempat duduk mereka dilindungi oleh atap seperti payung yang melingkar yang penyangganya sekaligus menjadi meja mereka.

"aku pernah tidak menyukai hujan, sebelum pelangiku datang menghapus segala pikiran buruk tentang hujan" batin cowok itu.

🌠🌠

Di mulmed itu si Bintang ya 😍
Ga tau kenapa pas buka IG terus yang muncul di feed atas muka si Rizky Billard, yang kalo diliat-liat pas banget sama karakternya si Bintang. Menurut aku sih..
Tapi, kalo menurut kalian ga cocok juga ga papa, RP cuma buat gambaran doang ya 🤗
.
Jadi, selamat ketar-ketir sama Bintang 😻
Big Luv

Eh, lupa. Besok udah masuk cerita ya 😚
Jangan lupa vote dan coment sesuka hati asal santuy nggak ngegas 😊

BINTANG KEJORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang