"Jangan dingin, aku nggak suka. Karena dengan begitu kamu seakan mencipta jarak yang makin jauh antara kita. Jadilah hangat, tolong. Setidaknya padaku saja"
.
🌠🌠Lima belas menit mereka habiskan dengan diam selama diperjalanan, Kejora yang memang kesal dengan cowok itu tak membuka obrolan sama sekali, sedangkan Bintang hanya memfokuskan dirinya pada jalanan yang mulai ramai dengan anak berseragam seperti mereka di siang menjelang sore hari ini.
Bintang memasuki area perumahan yang terbilang elite, cowok itu tersenyum ramah pada beberapa satpam penjaga gerbang perumahan itu.
"Lo beneran anak orang kaya ternyata" kata Kejora sembari menatap gerbang menjulang tinggi yang tengah dibuka oleh salah seorang penjaga, ketika mereka sudah tiba dirumah Bintang.
Bintang diam saja, dipikirannya saat ini adalah bagaimana bisa seorang Kejora yang rumahnya bahkan lebih dari rumah ini menatap seterpukau ini pada bangunan berlantai dua itu.
"Terimakasih, Pak" ujar Bintang ramah pada penjaga rumahnya, lalu menjalankan motornya memasuki area rumahnya.
Kejora turun dari motor besar Bintang ketika cowok itu mematikan mesin motornya digarasi yang terletak disamping kanan depan rumahnya, tampak berbeda dengan rumah pada umumnya yang menempatkan garasi disamping rumah.
Gadis itu menatap kagum taman bunga yang ada disamping rumah itu, lalu berjalan agak cepat mendekati taman itu meninggalkan Bintang yang tengah membuka helmnya.
Bintang mengikuti langkah cepat gadis itu, lalu menggelengkan kepala melihat tingkah gadis itu yang sekarang tengah mengulurkan tangannya pada bunga mawar yang tertata rapi.
"Ini lo yang nanam, Bin?" tanya gadis itu antusias, namun tak mengalihkan tatapannya dari bunga-bunga itu.
"Mama gue" jawab Bintang lalu berjalan melewati gadis itu menuju pintu masuk.
Kejora tersadar lalu mengerucutkan bibirnya kesal, "ish! Tungguin gue" katanya mengikuti langkah Bintang.
"Rumah lo gede juga ya, asri lagi" celetuk Kejora yang masih mengedarkan pandangannya ketika sudah sampai didepan pintu.
"Jangan kayak orang susah, rumah lo lebih besar kalo lo sadar" koreksi Bintang membuat Kejora seketika tersenyum kearahnya.
"Ya kan dirumah gue nggak ada taman bunganya" ujar Kejora tak mau kalah.
Bintang tak menyahut, lebih memilih membuka pintu lalu masuk meninggalkan Kejora yang masih sibuk mengedarkan pandangannya.
"Lo tetep mau disitu atau mau masuk?" tanya Bintang membuat Kejora tersadar.
"Eh! Ya masuk lah ya kalo diluar. Lagian lo juga ngapain pake bawa-bawa gue kesini segala, sekarang malah di es batu'in" kesal Kejora.
Bintang tak menanggapi, tentu saja makin membuat gadis itu mendelik sebal pada cowok itu.
"Kebiasaan kalo masuk rumah main nyelonong aja" suara perempuan paruh baya menginterupsi langkah Bintang, membuat cowok itu diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG KEJORA
Teen FictionIni bukan tentang bad boy atau bad girl, bukan juga tentang good girl atau good boy. Ini hanya cerita remaja SMA biasa. Tentang seorang Kejora Mikaila Darmawangsa, si gadis cantik nan ceroboh yang tidak suka menunggu. Namun keadaan dan hatinya memb...