16 🍁 Insiden, Genggaman, dan Perasaan 🍁

25 4 0
                                    

"Kamu itu ibarat obat untuk segala rasa sakit yang aku punya. Aku harap kamu tidak keberatan jika memilikimu adalah mauku. Jadi, bolehkan?"
- Bintang Adisatya Siregar -
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Geser duluuuuu 😁

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Geser terussss 😚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oke udah, happy reading ❤

🌠🌠

Bintang berjalan cepat dengan tangan terkepal erat menyusuri koridor, ia harus segera menemui orang itu. Langkahnya kian dipercepat ketika melihat orang yang dicarinya tengah bersenda gurau dengan dua temannya yang lain di kursi koridor.

Kedatangan cowok itu disadari oleh salah seorang teman orang itu, membuat orang itu seketika berdiri dengan senyum manis diwajahnya.

Bintang berdecih, ia muak dengan orang didepannya ini.

"Kamu nyari aku, Bintang?" tanya orang itu semangat.

"Lo apain Kejora tadi?" tanya Bintang to the point.

Orang itu mengubah senyuman manisnya menjadi senyuman sinis, "Oh, jadi cewek itu ngadu? Bagus. Ketahuan banget kalo dia emang sampah!"

Bintang makin mengepalkan tangannya kuat, "Seenggaknya dia baik, nggak kayak lo. busuk!" kata Bintang dengan menekan kata terakhirnya.

Meta terkejut atas apa yang dikatakan Bintang, "Lo bener-bener berubah Bintang! Oh, atau lo cuma jadiin dia pelarian doang dari gue?" katanya pongah.

Bintang terkekeh sinis, "Gue bersyukur tau kebusukan lo lebih cepat, dan gue menyesal pernah cinta sama lo. Sekarang, gue minta sama lo jangan pernah gangguin Kejora lagi. Atau.." kata Bintang, ia menatap Meta tajam.

Ditatap seperti itu Meta jadi ciut sendiri, ia tidak lagi menemukan cinta dimata cowok itu, yang ia temukan hanya kebencian dan kesakitan.

"Atau apa, Bintang?" tanya Meta berani.

"Atau lo berurusan sama gue!" kata Bintang lalu pergi dari tempat itu.

Meta melihat kepergian Bintang dengan emosi, ia tidak terima Bintang lebih membela gadis itu dibanding dirinya.

"Bintang tunggu!" panggilnya namun tak digubris oleh Bintang.

"Yhaaaa kachiannnn dicuekiinnnn" ledek Zafran dari belakang, ia baru saja sampai dengan Adit di sampingnya.

Meta geram, "Apa lo?" katanya.

"Harusnya lo nyadar. Bintang benci sama lo, sejak lo nyakitin dia. Jadi jangan berharap dia mau ngelihat lo seperti manusia lagi" kata Adit dingin.

"Maksud lo apa sih, Dit?" kata Meta dengan ekspresi yang dibuat-buat.

"Halah! Nggak usah pura-pura bego. Lo makin keliatan seperti nggak punya harga diri tau nggak" kata Zafran tajam.

BINTANG KEJORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang