2; Antar Pulang

349 51 13
                                    

"Gue bilang apa kan?" Kata Fajri sambil menjinjing tas sekolah milik Fiki.

Fiki tidak akan menyerah. Apalagi baru ditolak sekali, masih ada kemungkinan Chelsea bakalan luluh sama caranya Fiki. Lelaki tinggi itu berjalan menuju motor pribadinya. Diikuti oleh Fajri yang selalu memakirkan motornya di sebelah motor Fiki.

"Berat banget si tas lo," Eluh Fajri yang terlihat sangat kelelahan.

"Rese amat lo Ji, gue lagi mikirin cara lain." Ucap lelaki tinggi itu.

Setelah sampai di mana motornya terparkir, Fiki menduduk jok motornya dengan tatapan yakinnya itu.

"Apa? Mau nulis surat lagi lo?" Fajri memutar kedua bola matanya malas.

"Bodo."

Fajri ikut menduduki jok motornya, masih dengan dua tangannya yang menjinjing tasnya dan juga tas Fiki.

"Lagian jaman sekarang mana ada yang surat-suratan kaya gitu, norak!"

Fiki mendecak kesal mendengar ucapan sahabat sekaligus tetangganya itu, ya benar juga sih, jaman sekarang mana ada yang pakai surat- surat cinta seperti itu.

"Ya kan maksud gue sekalian gitu ngasih roti keju, susu cokelat, terus ada suratnya." Kata Fiki.

"Tar dulu, emang lu udah serius naksir Chelsea?" Tanya Fajri dengan mata yang meneliti.

Fiki mengangguk -angguk. "Masalahnya, gue gapernah deg-deg an kayak pertama gue liat Chelsea, men." Katanya yakin.

"Iya sih, aneh juga lu bisa deg-deg an cuman karna tatapan polos sama sikap cueknya Chelsea."

"Dia itu udah bidadari yang harus gue milikin banget." Kata Fiki sambil mengepalkan kedua tangannya semangat.

"Bidadari apaan, yang ada lo anak buahnya kali, atau mas mas yang bantuin si bidadari nyuci baju di kayangan." Ejek Fajri.

"Dikira OB kali mas-mas." Fiki menatap Fajri dengan tatapan menyeramkan. Ya habisnya, Fajri tidak mendukung Fiki seratus persen untuk dapetin Chelsea.

"Eh, eh tuh dia." Fajri melihat Chelsea yang jalan sendirian di belakang Fiki,

"Apaan?"

"Bidadari lo lah!"

"Mana?!" Gesit, Fiki menolehkan kepalanya dan melihat Chelsea yang berjalan menuju gerbang sekolah.

"Nih, gue kasih tau ya." Fajri menepuk pundak Fiki pelan.

"Lu mending, anterin dia pulang, tawarin kek, kayanya Chelsea pulang sendirian aja tuh." Lanjut Fajri yang setengah berbisik.

Fiki tersenyum tipis, "Mana sini tas gue."

"Mau apa?"

"Mau cabut lah, anterin bidadari gue."

Fiki merampas tasnya yang di jinjing oleh Fajri, ia segera memakai helm dan memakai tas ransel hitam miliknya itu, dan juga segera menyalakan motornya untuk mendekati Chelsea secara perlahan.

"Cabut duluan yo Ji" Pamit Fiki sembari menyetir motornya.

"Yoi. Gue doain." Balas Fajri.

👾👾👾

"Ya? Gapapa, Chelsea pulang sendiri aja, mah." Kata gadis berponi tengah itu sambil berbicara pada ponselnya.

"Maaf, mama sibuk, lain kali mama jemput ya."

"Oke, Chelsea dijalan, bye mah."

Tut.

Yap.

PANGERAN TIDUR| FIKI X CHELSEA {un1ty x starbe}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang