4; Mulai Cinta?

265 47 11
                                    

"Fiki sama si anak baru maksud lo?" Tanya si gadis barambut panjang ikal itu.

"Iya, Mel. Gue yakin gue liat mereka dateng ke sekolah barengan."

👾👾👾

Chelsea fokus mengerjakan PR nya di sekolah. Ia bahkan tidak memedulikan lelaki tinggi yang sekarang duduk di sebelahnya. Kezia belum datang, jadi Fiki seenaknya duduk di bangku milik wanita judes itu.

Sesekali, Chelsea menyelipkan beberapa helai rambutnya di belakang telinga. Dan, masih fokus mengerjakan tugas bahasa Inggris nya itu.

Fiki sengaja menyenggol siku Chelsea pelan dengan sikunya. Setelah gadis imut itu menoleh, Fiki menyandarkan dagunya pada kedua tangannya di atas meja. Menatap Chelsea dengan tatapan yang intens.

"Lo belum addback Line gue." Kata Fiki padanya.

Chelsea mengangkat kedua alis matanya acuh, kemudian meneruskan tugasnya itu.

"Chel."

Chelsea menoleh,

Fiki hanya terdiam. Terfokus pada kedua mata indah milik Chelsea. Keduanya bertatap-tatapan cukup lama. Tapi, Chelsea dengan cepat kembali fokus pada tugasnya. Diam-diam, gadis itu salah tingkah. Dengan cara Fiki menatapnya, seolah benar-benar menunjukan bahwa Chelsea adalah satu-satunya gadis yang diinginkan oleh Fiki.

"Chel." Panggil Fiki lagi ketika Chelsea hendak untuk melanjutkan pergerakannya.

"Apa, Fiki?" Tanya Chelsea.

"Addback dulu! Ya?" Fiki cemberut, 

Chelsea meronggoh katong seragamnya, mengeluarkan benda berbentui kotak itu lalu memberikannya pada Fiki.

"Buka aja, ga gue password." Kata Chelsea.

Fiki menggeleng-gelengkan kepalanya tidak tertarik. Bukan itu, bukan itu yang Fiki inginkan.

"Gamau, Chel. Gue mau lu yang addback gue sendiri. Secara ikhlas."

Kali ini, Chelsea kesal. Ia bukan hanya menoleh menatap Fiki lagi. Tapi seluruh badannya pun ikut berputar dengan cepat. Membuat tempat alat tulisnya terjatuh karena tidak sengaja terhempas oleh pergerakan sikunya di atas meja.

"Jadi mau lo sebenernya apa?" Chelsea menatap Fiki serius.

Tidak mau kalah, Fiki pun balas menatap Chelsea dengan serius. "Gue mau lo jadi pacar gue, simpel kok." Fiki membenarkan posisi duduknya, kini menjadi tegak menatap gadis di hadapannya ini.

Chelsea memutar kedua bola matanya tidak tertarik, "Gue udah nolak lo kan? Yaudah, lagian serius deh, banyak cewek yang mau sama lo."

"Gue gak mau!" Fiki menegaskan. Perlu di ketahui, Fiki ya Fiki. Jika sudah menetapkan suatu pilihan, maka pilihan itu tidak akan berubah.

Chelsea mengabaikan ucapan lelaki itu, sekarang ia membungkukan badannya untuk mengambil tempat alat tulisnya yang terjatuh tadi.

Bersamaan dengan tangan Fiki yang menyentuh tangannya. Lelaki itu ikut menunduk untuk mengambil tempat alat tulis berwarna biru muda itu.

Fiki menatap Chelsea dalam -dalam. Chelsea tidak tahu harus berbuat apa. Gadis itu hanya mengangkat kedua alisnya sembari membalas tatapan Fiki yang jujur saja, membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.

"Lo tuh sebenernya bisa suka sama gue." Kata Fiki pelan.

Chelsea masih terdiam, tidak merespon apapun bahkan saat tangan Fiki masih bersentuhan dengan tangannya yang memegang tempat alat tulisnya itu.

PANGERAN TIDUR| FIKI X CHELSEA {un1ty x starbe}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang